Kenali Fakta Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Meninggal

calendar icon

01 Sep 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Kenali Fakta Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Meninggal

Penyebab bayi lahir prematur menjadi penyebab utama gangguan sistem saraf dan kasus meninggalnya bayi di seluruh dunia. Risiko kelahiran prematur bisa meningkat karena berbagai kondisi. Namun, risiko ini bisa diminimalkan dengan persiapan dan perawatan kehamilan yang baik.

Penyebab Bayi Lahir Prematur

penyebab bayi lahir prematur dan meninggal

Persalinan dianggap prematur ketika seorang ibu hamil melahirkan di usia kehamilan 37 minggu atau kurang dari itu. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur, antara lain:

1. Infeksi menjadi penyebab bayi lahir prematur

Penyebab bayi lahir prematur yang sering terjadi adalah infeksi pada kelamin dan saluran kemih. Namun, infeksi di luar ini pun masih bisa mengancam nyawa bayi.

Infeksi pada kehamilan sangat berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh dan bisa menyebabkan ketuban pecah dini, sehingga meningkatkan risiko persalinan prematur.

Contoh infeksi yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur adalah:

  • Infeksi Rubella
  • Toksoplasmosis
  • Herpes simpleks
  • Infeksi bakteri vagina
  • Infeksi selaput ketuban
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi Streptokokus grup B (GBS)
  • Trikomoniasis
  • Klamidia

Jika tidak segera ditangani, bayi yang lahir prematur akibat infeksi mungkin akan mengalami cacat fisik atau intelektual.


Baca Juga:
Penyebab Bayi Lahir Prematur 7 Bulan, Perhatikan Yah Moms


bannerbanner

2. Penyakit tertentu juga menjadi penyebab bayi lahir prematur

Ibu hamil yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi, memiliki risiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur.

Selain itu, beberapa kondisi selama kehamilan juga bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir prematur, di antaranya adalah:

Solusio plasenta, yaitu kondisi ketika plasenta lepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir sehingga terjadi perdarahan dan terhambatnya suplai oksigen dan nutrisi ke bayi

Inkompetensi serviks, yaitu kondisi leher rahim yang lemah sehingga bisa terbuka sewaktu-waktu sebelum kehamilan cukup bulan

Operasi di rongga perut selama mengandung, misalnya akibat radang usus buntu

3. Gaya hidup yang tidak sehat

Beberapa contoh gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu terjadinya kelahiran prematur adalah:

Merokok saat hamil

Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang saat hamil

Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan karena asupan nutrisi yang tidak tepat, baik sebelum dan selama kehamilan


Baca Juga:
Cara Menyusui Bayi Prematur Agar Pertumbuhan Optimal


4. Penyebab lain

Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil lebih berisiko melahirkan prematur, antara lain:

  • Hamil kembar
  • Hamil dengan jarak kurang dari 6 bulan dari kehamilan sebelumnya
  • Kehamilan melalui bayi tabung
  • Pernah mengalami aborsi atau keguguran beberapa kali
  • Pernah mengalami persalinan prematur
  • Mengalami trauma, kekerasan, atau cedera saat hamil
  • Mengalami stres berat
  • Berusia kurang dari 17 atau lebih dari 35 tahun saat hamil

Terlepas dari berbagai penyebab bayi lahir prematur di atas, sebenarnya persalinan prematur bisa dialami oleh siapa saja. Bahkan, beberapa ibu hamil bisa melahirkan bayi prematur tanpa memiliki faktor risiko yang diketahui

Penyebab Bayi yang Lahir Prematur Meninggal Saat Dilahirkan

1. Cacat lahir, dengan atau tanpa kelainan kromosom menjadi salah satu penyebab bayi lahir prematur meninggal saat lahir

Kelainan kromosom bertanggung jawab sebesar 15-20% dari semua kejadian stillbirth. Terkadang, bayi mempunyai kelainan struktural yang tidak disebabkan oleh kelainan kromosom, tetapi disebabkan oleh genetik, lingkungan, dan penyebab yang tidak diketahui.

2. Masalah dengan tali pusar

Saat persalinan, bisa saja terjadi situasi ketika tali pusar bayi keluar lebih dulu sebelum bayi keluar (prolaps tali pusar). Kondisi tersebut dapat menghalangi pasokan oksigen bayi sebelum bayi mampu bernapas sendiri. Tali pusar juga dapat terlilit di leher bayi sebelum persalinan, sehingga mengganggu pernapasan bayi. Meski bukan menjadi penyebab utama, dua kejadian yang melibatkan tali pusar ini dapat menyebabkan bayi lahir mati.

3. Masalah pada plasenta

Masalah pada plasenta menyebabkan sekitar 24% dari peristiwa bayi lahir mati. Masalah pada plasenta ini mencakup pembekuan darah, peradangan, masalah dengan pembuluh darah di plasenta, abrupsio plasenta (di mana plasenta memisah terlalu dini dari dinding rahim padahal belum waktunya), dan kondisi lainnya yang berkaitan dengan plasenta. Wanita yang merokok selama kehamilan lebih mungkin untuk mengalami abrupsio plasenta dibandingkan wanita yang tidak merokok.

4. Kondisi kesehatan ibu

Kondisi kesehatan ibu hamil seperti diabetes, tekanan darah tinggi, preeklampsia, lupus (gangguan autoimun), obesitas, trauma atau kecelakaan, trombofilia (kondisi kelainan pembekuan darah), dan penyakit tiroid memengaruhi juga kesehatan bayi dalam kandungan. Tekanan darah tinggi atau preeklampsia saat hamil meningkatkan risiko abruptio plasenta atau bayi lahir mati dua kali lebih besar.

5. Intrauterine growth restriction (IUGR)

IUGR membuat janin memiliki risiko tinggi kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi ini kemudian membuat pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu. Pertumbuhan dan perkembangan janin yang berjalan sangat lambat dapat menempatkan janin pada risiko lahir mati. Bayi yang kecil atau tidak tumbuh sesuai dengan usianya berisiko mengalami kematian karena asfiksia atau kekurangan oksigen sebelum atau selama kelahiran.

6. Infeksi selama kehamilan yang dapat mempengaruhi ibu, bayi, atau plasenta

Sekitar 1 dari 10 kejadian bayi lahir mati disebabkan oleh infeksi. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan bayi lahir mati adalah sitomegalovirus, rubella, infeksi saluran kencing dan saluran kelamin (seperti herpes genital), listeriosis (akibat keracunan makanan), sifilis, dan toksoplasmosis. Beberapa infeksi ini mungkin tidak menunjukkan gejala dan mungkin juga tidak terdiagnosis sebelum ibu mengalami kondisi yang lebih serius, seperti kelahiran prematur atau stillbirth. Itu dia penyebab bayi lahir prematur meninggal ketika dilahirkan.

Pasca melahirkan, Moms akan membutuhkan korset melahirkan untuk membantu Moms mengecilkan rahim, mengecilkan perut yang membuncit, dan meredakan nyeri pinggang. Korset melahirkan MOOIMOM akan membantu Moms mengatasi masalah pasca melahirkan. Dengan bahan berkualitas yang tidak bau dan anti bakteri, korset melahirkan ini akan membuat Moms nyaman saat memakainya

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM