18 Nov 2021
Dinda Ayu Saraswati
7-12 bulan
7-12 bulan
Pada dasarnya kebutuhan makan setiap bayi bisa berbeda-beda. Ada bayi yang bisa makan dalam jumlah banyak dan ada juga bayi yang hanya bisa makan sedikit.
Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada ketentuan khusus seberapa banyak seharusnya seorang bayi makan. Namun sebagai patokan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan pemberian MPASI untuk bayi 12-24 bulan adalah sebanyak tiga per empat hingga 1 mangkuk ukuran 250mL dan makan besar diberikan sebanyak 3-4 kali per hari.
Moms juga dapat memberikan cemilan 1-2 kali sehari, namun pastikan cemilan yang Moms berikan adalah cemilan sehat (buah potong, keju, yoghurt, roti) Sekali lagi, ukuran ini hanya digunakan sebagai patokan saja, harus disesuaikan dengan kemampuan makan anak karena memberikan makan untuk anak tidak boleh dipaksa-paksa.
Jika memungkinkan, ASI sebaiknya diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau sebelum balita untuk membantu mencukupi gizi hariannya.
Pasalnya, ASI mengandung zat gizi penting yang masih dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, walaupun harus tetap didampingi dengan asupan makanan lainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar kebutuhan zat gizi makro harian anak:
Selain zat gizi makro, ketahui juga kebutuhan zat gizi mikro harian anak:
Setelah usia anak menginjak 1 tahun dan mulai terbiasa dengan makanan padat, maka Moms mulai bisa memberikan makanan lainnya.
Idealnya, makanan dengan bentuk dan tekstur yang biasanya menjadi menu makan anggota keluarga. Bukan hanya itu, Moms juga harus pintar-pintar dalam memvariasikan makanan si Kecil.
Tentu saja memberikan variasi makanan ini bisa Moms lakukan dengan bertahap. Mulailah untuk lebih sering memberikan anak balita anak sayur, buah-buahan, lauk pauk dari sumber protein hewani dan nabati, hingga makanan pokok sumber kalori.
Dengan begitu, kebutuhan gizi harian anak balita akan lebih tercukupi dengan optimal berkat beragam sumber makanan yang dimakannya.
Demikian juga porsi makanan yang sebaiknya ditingkatkan secara bertahap, tapi tetap seimbang dan tidak berlebihan. Sebab kebutuhan zat gizi harian anak menginjak usia balita ini sudah mulai meningkat.
Hal ini dikarenakan masa pertumbuhan anak di usia ini terbilang cepat dan disertai dengan si kecil yang semakin aktif.
Di masa ini, anak biasanya sudah bisa memilih makanannya sendiri. Bahkan ia telah punya menu makanan favoritnya. Sayangnya, hal ini membuat anak terkadang suka memilih-milih makanan alias picky eater.
Dalam beberapa kasus mungkin si kecil akan menolak makanan yang ia tak sukai. Nah, supaya lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan gizi anak balita, Moms mesti memahami perilaku makan yang mungkin ia lakukan di usia tersebut.
Anak akan terbiasa menggenggam dan melepaskan makanan dengan jari. Cara memegang sendoknya juga belum benar, bahkan bisa memasukkan sendok ke mulut dengan posisi terbalik.
Anak juga biasanya belum terlalu mahir menggunakan gelas atau cangkir, sehingga kerap masih berceceran. Umumnya, anak akan meminta makanan yang sama seperti dimakan orangtuanya.
Anak biasanya lebih senang makan dengan tangan, serta suka bereksperimen dengan berbagai tekstur makanan. Di usia ini anak mulai mengerti mana makanan yang disukainya dan yang tidak, sehingga cenderung lebih pemilih.
Karasteristik makan anak sudah lebih baik di usia ini. Anak cukup mahir memegang gelas, mampu mengunyah makanan dalam jumlah banyak, serta memasukkan sendok ke mulut di posisi yang tepat.
Meski begitu, sesekali mungkin masih banyak makanan yang tumpah dan mengalami tersedak.
Anak juga sudah mulai bisa memilih makanan yang ingin ia makan, serta lebih tertarik makan sendiri ketimbang disuapi. Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kebiasaan makan anak
Kalau anak sudah mulai berulah saat makan, berikut tindakan yang bisa Moms lakukan:
Nah, itulah ketiga aturan kebutuhan gizi balita usia 1-3 tahun.
Itulah penjelasan mengenai kebutuhan kalori bayi 1 tahun, sekarang Moms tak perlu bingung lagi bagaimana harus memenuhi kebutuhan gizi harian bagi bayi dan balita.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM