02 Jun 2020
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Ada banyak sekali mitos kehamilan yang beredar di masyarakat. Mulai dari makanan dan minuman yang katanya tidak boleh dikonsumsi, jenis olahraga yang dilarang, sampai perawatan kecantikan tertentu.
Padahal, sebagian dari mitos tersebut adalah hal yang sangat Moms suka. Menahan selama sembilan bulan, berat rasanya.
Tapi, jangan percaya dulu Moms. Ternyata, banyak mitos kehamilan yang salah kaprah lho. Apa saja mitos kehamilan yang salah kaprah itu? Simak ulasannya di bawah ini!
Mitos kehamilan yang salah kaprah pertama adalah tidak boleh olaharaga. Ibu hamil justru disarankan untuk tetap aktif selama kehamilan.
Selama kehamilan tidak terdapat komplikasi, Moms dapat melakukan latihan yang sama dengan yang dilakukan sebelum hamil. Namun, jika tidak terbiasa olahraga bisa mulai dengan kegiatan yang ringan yaitu berjalan kaki.
Hasil studi Kansas City University of Medicine and Biosciences menunjukkan bahwa olahraga pada ibu hamil bermanfaat bagi kesehatan jantung bayi. Penelitian menunjukkan bahwa janin pada ibu yang melakukan aktivitas aerobik sedang hingga kuat menunjukkan kesehatan jantung yang lebih baik di dalam rahim dan saat bayi.
Dampak positif tersebut meningkat dengan semakin banyak aktivitas olahraga yang ibu hamil lakukan. Jadi, ikut kelas yoga dan berenang bisa menjadi pilihan.
Namun, Moms harus ingat untuk selalu terhidrasi, karena volume darah yang bertambah dan dialihkan ke rahim. Jika kamu melakukan olahraga cardio dengan intensitas tinggi, maka perlu memperlambat kecepatan.
"Secara umum, banyak berolahraga lebih baik daripada kurang olahraga. Modifikasi saja rutinitas sehari-hari dengan menambahkan olahraga dan ‘dengarkan tubuh’ jika memberikan sinyal ibu hamil melakukan olahraga secara berlebihan," jelas Robin Berzin, M.D, pendiri Parsley Health.
Gunakan Legging Hamil MOOIMOM untuk mendukung kenyamanan Moms saat berolahraga. Bahannya yang lembut tidak membuat gatal dan enak dipakai untuk sehari-hari juga. Dapatkan Legging MOOIMOM hanya di sini.
Mitos kehamilan yang salah kaprah selanjutnya adalah makan sushi. Jika Moms menyukai sushi, tetap bisa mengonsumsi sushi selama kehamilan. Dengan catatan, pastikan sumbernya terpercaya.
Sushi kerap kali menjadi makanan yang tidak boleh dikonsumsi kekhawatiran konsumsi ikan mentah yang terkait dengan bakteri seperti salmonella. Padahal, sebagian besar restoran sushi memiliki menu ikan yang dimasak, bahkan beberapa tempat makan menjelaskan dimasak pada pada suhu berapa, sehingga Moms dapat memesan tanpa khawatir.
Ada pula kekhawatiran terhadap kadar merkuri yang berpengaruh terhadap perkembangan otak bayi. Untuk itu, Flynn O'Neill, seorang praktisi perawat di Bloom OB/GYN dan co-founder Stork, perusahaan pendidikan persalinan menyarankan hindari konsumsi sushi dengan ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi.
"Karena itu yang terbaik adalah menghindari empat ikan merkuri tinggi yaitu hiu, king mackerel, tile-fish, dan swordfish,” tegasnya.
Mitos kehamilan yang salah kaprah selanjutnya adalah minum kopi. Ibu hamil tetap boleh minum kopi, akan tetapi pastikan konsumsi harian kafein di bawah 200 mg.
”Tidak apa-apa untuk mengonsumsi satu porsi kopi per hari, selama di bawah 200 mg kafein setiap hari dan penelitian mendukung hal tersebut,” ujar Berzin.
Mitos kehamilan yang salah kaprah selanjutnya adalah tidak boleh mewarnai rambut. Penelitian (meskipun terbatas) menunjukkan mewarnai rambut saat hamil aman dilakukan. Menurut American Pregnancy Association, sebagian besar bahan kimia yang ditemukan dalam pewarna rambut tidak beracun untuk ibu hamil.
"Kebanyakan ibu hamil akhirnya meminta highlight dilakukan sedikit di atas kulit kepala, sehingga tidak benar-benar menyentuh kulit mereka," kata Allison Gandolfo, pewarna rambut di salon John Barrett di Bergdorf Goodman.
Mitos kehamilan yang salah kaprah selanjutnya adalah tidak boleh berhubungan seks. Seks tidak akan membahayakan kehamilan selama kehamilan sehat dan tidak mengalami komplikasi.
Pada beberapa perempuan, seks selama kehamilan justru terasa lebih menyenangkan karena adanya peningkatan aliran darah di area panggul. Namun, pada ibu hamil lainnya mungkin sebaliknya karena hormon dapat menurunkan libido.
O'Neill mengatakan, jika setelah berhubungan terdapat bercak ringan, jangan panik. Hal tersebut merupakan kejadian yang wajar.
"Itu berarti ada sejumlah besar aliran darah di panggul, sehingga penetrasi dari penis, pemeriksaan ultrasonografi, atau pap smear dapat memperburuk area dan menyebabkan pendarahan ringan. Namun, jika pendarahan yang terjadi tidak sedikit, segera periksakan ke dokter,” jelasnya.
Nah, itulah mitos-mitos kehamilan yang salah kaprah dan tidak perlu Moms percaya lagi ya. Namun, jika Moms masih ragu, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kandungan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM