Sering Menggendong Membuat Bayi ‘Bau Tangan’. Mitos atau Fakta?

calendar icon

19 Feb 2020

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Sering Menggendong Membuat Bayi ‘Bau Tangan’. Mitos atau Fakta?

Masyarakat kerap percaya jika bayi terlalu sering digendong akan menjadikannya 'bau tangan'. Contohnya, ketika bayi sedang tidur atau dalam keadaan tenang Moms tetap menggendongnya, kebanyakan orang percaya bayi akan ‘bau tangan’.

Istilah ‘bau tangan’ sendiri muncul karena kekhawatiran orang tua yang takut bila bayinya terlalu manja dan jadi ingin selalu digendong. Padahal menggendong bayi bisa membantu bayi belajar menenangkan diri di situasi yang bikin dia nggak nyaman lho, Moms. Menggendong bayi penting karena bisa memperkuat hubungan antara orang tua dan bayi, menenangkan bayi, serta membuat bayi merasa dirinya berharga dan diperhatikan.

Jika Moms termasuk yang percaya bahwa sering menggendong  bisa membuat bayi 'bau tangan', hapus itu dari pikiran Moms. Faktanya, ini cuma mitos belaka. Jika bayi Moms menangis dan rewel, tindakan menggendong anak justru mampu membuat bayi merasa nyaman dan secara tidak langsung memberitahukan kepadanya bahwa Moms sebagai seorang ibu akan selalu ada untuk menjaga dan melindungi mereka.

Terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa bayi yang sering berdekatan secara fisik dengan kedua orang tuanya memiliki perkembangan otak dan tubuh yang lebih baik. Selain itu, bayi yang sering digendong dan diajak ngobrol oleh orang tuanya, kelak si Kecil akan mengalami perkembangan bicara yang jauh lebih baik ketimbang bayi yang jarang digendong.

Kapan waktu yang tepat untuk tetap menggendong bayi Moms?

Saat anak berusia di bawah 6 bulan menangis membutuhkan Moms, Moms dapat langsung menggendongnya. Namun, jika anak sudah berusia di atas 6 bulan, Moms bisa mempertimbangkan kapan waktunya Moms menggendong anak. Ini karena pada usia di atas 6 bulan, anak perlu belajar bergerak dengan tubuhnya sendiri, ia pun perlu mulai belajar merangkak dan berguling.

Jika Moms terlalu sering menggendong anak pada usia 6 bulan ke atas, maka mungkin saja ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak. Perkembangan ototnya juga menjadi tidak maksimal, bahkan bisa terhambat. Pada usia ini, anak juga sudah bisa memahami lingkungan di sekitarnya. Misalnya ketika popok anak basah atau mereka merasa haus sehingga memicunya menangis, jangan langsung menggendongnya. Pahami dulu situasi dan tetap bertindak tenang tanpa langsung menggendongnya.

Nah, mulai sekarang buanglah pikiran bahwa sering menggendong bayi akan membuatnya jadi 'bau tangan' dan menjadikannya anak manja. Faktanya, tak ada kaitan antara sering menggendong bayi dengan anggapan-anggapan tersebut.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM