Jaga Suhu AC Sekitar 20 Derajat Celcius agar Bayi Tak Terkena Hipotermia

calendar icon

21 May 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Jaga Suhu AC Sekitar 20 Derajat Celcius agar Bayi Tak Terkena Hipotermia

Kebanyakan orang tua yang tinggal di wilayah empat musim kerap bertanya-tanya, apakah aman menyalakan mesin pendingin udara atau air conditioner (AC) dalam ruang tidur bayi?

Bayi baru lahir lebih sensitif terhadap perubahan suhu. Sebab, mereka belum dapat menyesuaikan suhu tubuhnya sebaik orang dewasa. Maka menjadi penting untuk memahami potensi risiko menjalankan sistem pendingin udara di sekitar bayi. Jika sudah mengetahui potensi risikonya, Moms akan dapat menempuh cara pencegahannya, bukan?

 

Potensi Risiko AC untuk Bayi

Karena bayi belum dapat mengatur suhu tubuhnya sebaik orang dewasa, risiko utama AC tetap menyala adalah temperatur yang turun secara tiba-tiba. Masalah ini dapat menyebabkan hipotermia. Ketika hipotermia mendera Si Kecil, sistem saraf, jantung, dan organ lain tidak dapat berfungsi dengan baik. Jika bayi terlalu kedinginan, ia akan mulai menggigil sebagai pertahanan otomatis untuk menghangatkan tubuh.

Suhu perut di bawah 36 derajat Celcius (C) atau suhu ketiak di bawah 36,5 derajat Celcius sangat rendah. Bayi-bayi ini perlu dihangatkan. Begitu suhu tubuh turun di bawah 35 derajat C, bayi berada dalam bahaya komplikasi yang berhubungan dengan kedinginan. Karena suhu rektal biasanya lebih tinggi daripada suhu di tempat lain, suhu rektal di bawah 35 derajat C sangat berbahaya.

Untuk memastikan bayi terkena hipotermia atau tidak, Moms dapat melakukan pengukuran suhu kulit seperti di bawah ini:

- Termometer digital: Termometer digital ditempatkan di ketiak bayi selama 2 menit sebelum hasilnya keluar. Termometer harus disimpan dalam keadaan kering jika tidak digunakan untuk mencegah infeksi silang.

- Telethermometer—menggunakan termometer listrik: Jika telethermometer digunakan, biasanya alatnya ditaruh di perut bagian bawah atau punggung bawah. Hindari bagian kanan, perut bagian atas karena hati menghasilkan banyak panas dan ini mungkin memberikan hasil pengukuran yang terlalu tinggi. Telethermometer harus dikalibrasi secara teratur.

- Termometer merkuri kaca baca rendah sebaiknya tidak lagi digunakan pada anak-anak karena risiko keracunan merkuri jika termometer pecah di dalam mulut.

 

Tak Terlalu Hangat Maupun Dingin

Suhu ruangan yang paling aman bagi bayi harus sekitar 20 derajat C. Bayi harus berpakaian yang nyaman untuk mencegah kehilangan panas akibat radiasi ke jendela atau dinding yang dingin.

Baca juga: Jangan Bosan Lakukan Skin-to-skin Contact Supaya Bayi Prematur Tetap Hangat

Di sisi lain, risiko berada di area yang panas, lembap, dan tidak berventilasi juga tinggi. Bayi lebih rentan terhadap penyakit terkait panas, seperti sengatan panas, ruam panas, dehidrasi, dan kelelahan akibat kepanasan. Ruangan yang didinginkan dan berventilasi baik akan mengurangi risiko tersebut.

Berhati-hatilah dengan kondisi filter pendingin udara. Kondisi AC yang demikian seringkali dapat mengakibatkan mikroorganisme seperti tungau debu yang berbahaya bagi kesehatan bayi dan juga keluarga. Untuk menghindari bayi menjadi sakit, jaga penyaring udara tetap bersih.

Periksa secara berkala AC untuk mengeluarkan udara yang bersih dan lebih efisien. Moms dapat membicarakannya dengan Dads supaya ada pemeriksaan manual secara berkala dari penyedia jasa pembersih AC. Supaya tak kelupaan, catat pul kapan waktunya harus servis AC. Dengan begitu, Si Kecil akan tetap nyaman dan sehat dalam ruangan manapun di rumah.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama menyusui. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung menyusui Prenavita Honey Lychee. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM