Berbahaya, Mengarahkan Langsung Kipas Angin ke Tubuh Bayi

calendar icon

04 Jun 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Berbahaya, Mengarahkan Langsung Kipas Angin ke Tubuh Bayi

Suatu penelitian yang diterbitkan dalam Archive of Pediatric & Adolescent Medicine menyatakan bahwa penggunaan kipas angin di kamar anak dapat menurunkan risiko kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), akibat suhu yang terlalu panas. Namun banyak dokter mengatakan, penggunaan kipas angin yang tak tepat juga berbahaya bagi si kecil lho moms!

Kipas angin memang menjadi salah satu perangkat wajib di dalam rumah. Harganya yang lebih terjangkau dan hemat energi dibanding AC menjadi pilihan banyak orang untuk menurunkan suhu ruangan yang terlalu panas. Tak jarang pula kipas angin menyala sepanjang waktu, bahkan di kamar  bayi. Alasannya, banyak ibu tak tega menyaksikan Si Kecil tidur sembari bercucuran keringat.

Ya, membiarkan anak tertidur dengan suhu ruangan yang terlalu panas memang tak baik bagi kesehatannya. Bahkan penelitian menyebut, hal ini dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi, heat stroke atau kepanasan ekstrem, hingga dehidrasi.

Namun menurunkan suhu ruangan dan menjadikannya terlalu dingin juga tak baik untuk kesehatan si kecil Moms. Ia bisa mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh di bawah normal. Jadi bagaimana seharusnya?

Seperti sebuah lagu, sedang-sedang saja. Para ahli mengatakan suhu yang pas dan nyaman untuk anak adalah kisaran 23-26 derajat celcius. Pada AC tentu lebih mudah pengaturannya. Moms tidak hanya dapat menentukan suhu yang diinginkan, namun dapat mengatur pula kapan saatnya si pendingin menyala dan mati. Sangat berbeda dengan kipas angin tentunya.

Atur Letaknya

Berbeda dengan AC yang memberikan kesejukan secara merata dalam sebuah ruangan, kipas angin hanya menyejukkan area yang diputarinya. Inilah yang membuat banyak orang mengarahkan kipas angin langsung pada tubuh yang kegerahan, tak terkecuali Si Kecil. 

Padahal kondisi ini turut berisiko, Moms. Terpaan angin yang terus menerus pada kulit dan bagian tubuh tertentu dapat mengakibatkan beberapa hal buruk seperti:

  • Dehidrasi

Angin yang terus menerus menerpa kulit akan menguapkan air di dalam kulit bayi sehingga mengering. Akibatnya tubuh berusaha mengeluarkan air dari dalam untuk menjaga kelembapan kulit. Jika hal ini berlangsung lama, Si Kecil bisa terancam dehidrasi karena kehabisan cairan dalam tubuhnya. Jadi arahkan kipas angin ke tembok atau area lain yang berlawanan ya Moms.

  • Infeksi pernapasan

Banyak debu kerap menumpuk pada baling baling kipas angin dan beberapa komponen lainnya. Saat kipas berputar dan mengarah ke tubuh bayi, debu pun beterbangan dan terhirup Si Kecil. Ini dapat memicu infeksi saluran pernafasan. Maka bersihkan kipas angin secara berkala ya Moms. Setidaknya satu sampai dua kali dalam sebulan.

Baca juga: Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi, Termasuk Debu

  • Sinusitis

Menyalakan kipas angin terus menerus akan membuat udara di dalam ruangan menjadi kering. Efeknya lendir di dalam hidung bayi dapat turut mengering. 

Dalam kondisi ini, hidung secara otomatis akan memproduksi lebih banyak lendir. Sayangnya hal ini justru dapat memicu iritasi saluran pernapasan dan mengakibatkan sinusitis.

Baca juga: Posisi Membaringkan Bayi dapat Meredam Ia Batuk saat Tidur

  • Masalah otot

Pernahkah Moms merasa ngilu di beberapa bagian tubuh karena terpaan kipas angin yang cukup lama? Ini terjadi karena suhu yang dingin dapat memicu penurunan produksi pelumas cairan otot dan sendi. Hal yang sama bisa terjadi pada si kecil. 

Sayangnya bayi belum dapat mengutarakan apa yang dia rasakan. Karenanya jangan lupa untuk mematikan secara berkala kipas angin di dalam ruangan bayi ya Moms.

Sembari menemani anak bermain dalam ruangan dengan suhu nyaman baginya, yuk pilihkan perlengkapan terbaik untuk Si Kecil. Moms dapat memilih kebutuhan yang aman bagi Si Kecil melalui website Mooimom.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM