Ciri-ciri Hipotermia pada Bayi yang Harus Moms Perhatikan

calendar icon

09 Jul 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Ciri-ciri Hipotermia pada Bayi yang Harus Moms Perhatikan

Hipotermia pada bayi adalah kondisi serius yang harus diwaspadai para orang tua. Lantas, bagaimana ciri-ciri hipotermia pada bayi? Jika biasanya Moms khawatir jika suhu tubuh Si Kecil meningkat, Moms juga harus meningkatkan kewaspadaan saat suhu tubuh bayi menurun. Bisa jadi itu adalah gejala hipotermia pada bayi. Hipotermia pada bayi adalah kondisi serius yang harus diwaspadai para orang tua. Pasalnya, kondisi ini bisa merupakan gejala dari penyakit tertentu seperti radang selaput otak, radang paru hingga hipoglikemia. 

Selain merupakan tanda penyakit serius, hipotermia berat pada bayi juga bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, para orangtua harus mengetahui gejala hipotermia sejak dini agar dapat segera memberikan pertolongan pertama pada si Kecil. 

Penyebab Hipotermia pada Bayi

Hipotermia pada bayi adalah kondisi serius yang menyebabkan suhu badan anak dingin dan mengalami penurunan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti bayi kedinginan karena kehujanan, popok bayi basah hingga suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah.

Kondisi kedinginan membuat tubuh mengalami kehilangan panas hingga mencapai 90 persen. Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi sebagian besar terjadi melalui kulit. Selain itu, panas tubuh juga keluar melalui pernapasan. Akibat pengeluaran panas tersebut, suhu tubuh normal bayi akan mengalami penurunan.

Suhu tubuh yang rendah dapat berbahaya hingga menyebabkan kematian. Setiap penurunan suhu tubuh 1o C, kebutuhan oksigen akan meningkat sebesar 10% untuk menjaga tubuh tetap hangat. Sehingga penurunan suhu tubuh yang ekstrim bisa membuat bayi kekurangan oksigen dan hal ini merupakan kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan medis dengan segera. Yuk, tetap jaga agar si bayi sehat.


Baca Juga:
Jaga Suhu AC Sekitar 20 Derajat Celcius agar Bayi Tak Terkena Hipotermia


 

Gejala Hipotermia pada Bayi

hipotermia pada bayi

Bagaimana kah gejala hipotermia pada bayi? Hipotermia adalah suatu penyakit yang diderita bayi yang memiliki suhu di bawah normal. Seperti suhu orang dewasa, suhu bayi dapat berubah berdasarkan pada beberapa hal. Seperti perbedaan saat pagi dan sore hari, aktivitas, dan bahkan kondisi Si Kecil saat sedang diukur suhunya. Secara umum, suhu anak harus berada di antara 36,5 derajat Celcius dan 37,5 derajat Celcius ketika diukur dengan termometer oral.

Ketika diambil dengan termometer yang dimasukkan ke pantat bayi, suhu bayi harus sekitar 37,6 derajat Celsius. Mengukur suhu bayi dengan menyimpan termometer di bawah lengan mereka (aksila), adalah metode lain yang umum digunakan yang lebih mudah, tetapi masih kurang akurat. Suhu aksila biasanya setidaknya satu derajat lebih rendah dari suhu dari pantat.

Jika suhu bayi turun di bawah 36,5 derajat Celcius akan menjadi tanda hipotermia pada bayi. Suhu tubuh yang rendah pada bayi bisa berbahaya, dan, meskipun jarang, dapat menyebabkan kematian. Tanda-tanda yang dapat ditemukan ketika bayi mengalami hiportemia yaitu teraba dingin, terlihat pucat atau kebiruan pada bibir dan ujung jari, tampak lemas atau banyak tidur, tangis merintih, dan malas menyusu.

Bayi baru lahir, terutama bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah, rentan mengalami hipotermia. Ada beberapa mekanisme bayi dapat kehilangan suhu panas, yaitu melalui:

  • Radiasi, yaitu kulit telanjang bayi langsung terpapar dingin dengan lingkungan
  • Evaporasi, yaitu misalnya pada bayi yang basah
  • Konduksi, yaitu saat bayi diletakkan di permukaan objek yang dingin
  • Konveksi, yaitu saat udara dingin membawa panas dari bayi, misalnya saat bayi dekat jendela terbuka atau AC/kipas angin

bannerbanner


Baca Juga:
Moms, Inilah Suhu Badan Normal Bayi dan Cara Mengukurnya


 

Cara Menangani Hipotermia pada Bayi

Saat terjadi hipotermia pada bayi, penggunaan oksigen akan meningkat 10 persen agar menghasilkan lebih banyak kehangatan tubuh. Peningkatan itu akan memberi tekanan besar pada tubuh mungil Si Kecil. Dalam beberapa kasus, suhu tubuh yang rendah bahkan dapat menyebabkan kematian, meskipun ini sangat jarang terjadi.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur suhu tubuhnya. Suhu rektal mungkin lebih akurat, tetapi jika Moms tidak memiliki termometer rektal, pakai termometer aksila pun tidak mengapa.

Apabila bayi basah, maka harus dikeringkan dengan segera, lalu dibungkus dengan handuk yang hangat dan kering. Jangan lupa untuk mengeringkan bagian kepala bayi. Lakukan kontak kulit ke kulit dengan orang tua sambil di selimut dan menyusui, karena bayi memerlukan energi untuk memproduksi panas.

Suhu tubuh yang lebih rendah dari 36,5 derajat Celsius membuat bayi berisiko lebih tinggi untuk infeksi, memiliki masalah pernapasan, dan adanya gangguan pembekuan dara. Jika suhu bayi rendah dan hipMoms tidak dapat meningkatkan suhunya dengan menambahkan pakaian dan menggunakan panas tubuh Moms dengan skin to skin contact, segera hubungi dokter anak untuk menjaga bayi sehat dan mencegah hipotermia pada bayi.

Cek suhu tubuh Si Kecil secara berkala agar bisa memastikan tindakan yang diperlukan untuk mencegah terkenanya hipotermia pada bayi. Dekap bayi menggunakan Tweeling & Co. Menggunakan bahan kualitas premium, sehingga kuat menahan bayi serta praktis penggunaanya.

hipotermia pada bayi

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM