Hindari Penyebab Keguguran Saat Hamil 2 Bulan, Kenali Tandanya

calendar icon

29 Mar 2022

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

Hindari Penyebab Keguguran Saat Hamil 2 Bulan, Kenali Tandanya

Apa sih penyebab keguguran saat hamil 2 bulan? Jika saat ini Moms sedang hamil 2 bulan, artinya Moms harus menaruh perhatian khusus mengenai penyebab keguguran. Terlebih, bagi Moms yang baru saja menjalani kehamilan pertama. Mengapa Moms harus berhati-hati dalam menjaga kehamilan trimester pertama? Ini karena usia kandungan yang sangat berisiko keguguran memang terjadi pada trimester pertama atau trimester 1.

Oleh sebab itu, tak hanya memenuhi asupan makanan yang cukup, Moms juga harus mengenal beberapa hal penyebab keguguran yang bisa segera Moms hindari. Ketika Moms sudah mengetahui penyebabnya, maka Moms tentu akan menghindari dan menjaga diri lebih baik.

Makanan Penyebab Keguguran

Ada beberapa makanan penyebab keguguran yang perlu dihindari Moms selama kehamilan, terutama pada trimester pertama. Apa saja makanan penyebab keguguran saat hamil 2 bulan? Berikut 7 makanan pemicu keguguran yang harus Moms batasi bahkan hindari.

1. Makanan Laut Tinggi Merkuri

Makanan laut kaya akan protein, dan omega-3 yang terdapat pada banyak ikan dapat membantu perkembangan otak dan mata bayi. Namun, beberapa ikan dan kerang-kerangan berpotensi memiliki kandungan merkuri yang tinggi yang dapat merusak sistem saraf, imun, dan ginjal bayi dalam kandungan.

Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa makanan laut yang sebaiknya dihindari selama kehamilan, yaitu: hiu, tuna mata besar, tenggiri Amerika, marlin, ikan orange roughy, ikan todak, ikan tilefish.

2. Daging Mentah

Selama kehamilan, resiko Moms mengalami keracunan makanan akibat bakteri meningkat tajam. Oleh karena itu, Moms sebaiknya tidak mengkonsumsi daging mentah selama kehamilan. Memakan daging yang mentah atau juga kurang matang dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau penyakit Toxoplasma, E. coli, Listeria dan Salmonella.

3. Telur Mentah

Telur mentah mentah dapat mengandung bakteri Salmonella. Gejala dari infeksi bakteri Salmonella termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Namun, pada kasus-kasus langka, infeksi ini dapat mengakibatkan kram pada uterus yang menyebabkan kelahiran prematur atau bayi yang lahir dalam kondisi meninggal (stillbirth). 

4. Jeroan

Walaupun jeroan mengandung banyak nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, vitamin A dan zinc, yang mana semuanya baik untuk Moms dan bayi yang ada dalam kandungan, memakan terlalu banyak vitamin A hewani (preformed vitamin A) tidak direkomendasikan selama masa kehamilan. Mengkonsumsi preformed vitamin A, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan kelainan kongenital dan keguguran.

5. Kafein

Ibu hamil secara umum disarankan untuk membatasi konsumsi kafein mereka hingga kurang dari 200 mg per hari. Kafein sangat cepat diserap oleh tubuh dan sangat mudah terserap kedalam plasenta. Bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang diperlukan dalam proses metabolisme kafein, sehingga dapat terjadi penumpukan kafein.


Baca Juga:
Ibu Hamil, Kurangi Konsumsi Kafein supaya Terhindar dari Diabetes


bannerbanner

Penyebab Keguguran saat Hamil 2 Bulan

Faktanya, lebih dari 80 persen keguguran terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan. Keguguran lebih kecil kemungkinannya setelah usia kehamilan 20 minggu. Untuk menghindari hal itu, ketahui beberapa penyebab keguguran saat hamil 2 bulan yang wajib Moms hindari, diantaranya:

1. Genetik

Hal yang menyebabkan keguguran sendiri sebenarnya masih belum diketahui pasti. Namun, para ahli sepakat faktor genetik bisa menjadi penyebab keguguran pada ibu hamil. Sekitar 2-4 persen kasus keguguran berkaitan dengan faktor genetik. Karena itu, penting untuk melakukan tes genetik sebelum merencanakan kehamilan. 

Dalam keadaan normal, setiap manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang. Jika jumlahnya kurang atau lebih dari 23 pasang, dapat meningkatkan risiko keguguran karena janin tidak dapat berkembang dengan normal.

2. Faktor Internal

Faktor internal dari dalam diri Moms juga bisa jadi penyebabnya. Inilah beberapa penyebab yang membuat Moms berisiko mengalami keguguran atau abortus.

  • Kelainan hormonal seperti hipertiroid atau diabetes.
  • Penyakit kekebalan tubuh seperti lupus.
  • Kelemahan pada otot rahim sehingga tidak mampu menahan janin yang sedang berkembang.
  • Kelainan pada rahim atau bentuk rahim, seperti dikarenakan miom atau tumor yang dapat mengganggu perubahan embrio/janin.
  • Infeksi saat hamil, seperti: cacar air, campak jerman, toksoplasma, herpes, dan lainnya.

3. Gangguan Sistem Endokrin

Gangguan sistem endokrin bisa juga menjadi penyebab keguguran. Misalnya, sindrom polikistik ovarium, diabetes mellitus, gangguan hormon tiroid, dan hiperprolaktinemia. Sekitar 17-20 persen wanita yang mengalami keguguran memiliki masalah pada sistem endokrin mereka. 

Tak hanya itu, gangguan hormon tiroid juga bisa meningkatkan risiko keguguran apabila tidak ditangani secara dini.

4. Faktor Usia

Faktor usia juga bisa menjadi faktor penyebab keguguran. Wanita yang berusia di atas 35 tahun lebih rentan mengalami keguguran ketimbang mereka yang hamil di bawah 35 tahun

Sel telur yang dihasilkan oleh ibu berusia di atas 35 tahun lebih buruk ketimbang mereka yang hamil di usia muda. Janin pun mungkin tidak dapat bertumbuh dan berkembang sempurna. 

5. Gaya Hidup

Berikut gaya hidup yang memengaruhi risiko keguguran.

  • Merokok
  • Berat badan ibu berlebih atau diabetes
  • Berat badan terlalu kecil
  • Makanan yang tidak sehat
  • Riwayat keguguran

6. Mengonsumsi Alkohol

Semakin banyak minum alkohol, semakin tinggi risiko keguguran. Alkohol dapat masuk ke plasenta sehingga mudah masuk ke janin di dalam kandungan.  Jika sudah masuk tubuh janin, organ hati tidak akan mampu memecah alkohol di dalam tubuh. Karena, organ hati bayi masih dalam tahap perkembangan. Hal ini dapat memicu keguguran jika kadar alkohol di dalam tubuh janin sangat tinggi.

Itulah berbagai penyebab keguguran yang paling sering terjadi. Untuk mencegah keguguran selama hamil, rutin mengecek kondisi kehamilan setiap bulan.

7. Mengonsumsi Obat-obatan

Moms sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan selain yang telah mendapat izin dokter atau memang diresepkan dokter yang merawat selama hamil. Terdapat beberapa obat yang dapat meningkatkan risiko keguguran jika dikonsumsi sembarangan.

Misalnya, misoprostol yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya. Hal ini meningkatkan risiko janin gugur sebelum mampu hidup di luar kandungan.


Baca Juga:
Hati-Hati, Moms! Konsumsi 5 Obat ini Dapat Menyebabkan Keguguran


Tanda-tanda Keguguran saat Hamil 2 Bulan

penyebab keguguran

Mengutip Mayo Clinic, sebagian besar kasus keguguran terjadi sebelum minggu ke-13 kehamilan. Keguguran juga menjadi ciri-ciri ada yang salah dalam perkembangan janin di dalam rahim. Berikut ini adalah tanda-tanda keguguran saat hamil 2 bulan:

1. Keluar Gumpalan Darah dari Vagina

Jika Moms melihat keluarnya gumpalaran darah secara tiba-tiba saat hamil, sebaiknya berhati-hati. Karena gumpalan darah yang keluar ketika keguguran termasuk embrio yang menyatu dengan darah-darah kental dari rahim. Embrio ini masih berbentuk gumpalan darah karena kehamilan masih di usia muda, sehingga masih belum berbentuk janin utuh.

Terkadang keguguran tidak memunculkan ciri-ciri khusus, kondisi itu disebut silent miscarriage atau keguguran diam-diam. Tanda keguguran setiap wanita berbeda, tergantung kondisi tubuh seseorang. Gumpalan darah yang keluar dari vagina ini bisa hilang timbul dalam beberapa hari.

2. Hilangnya Morning SIckness

Mual muntah di pagi hari atau morning sickness dan nyeri payudara biasa terjadi di trimester pertama kehamilan. Hilangnya nyeri payudara dan tanda kehamilan lain di trimester pertama tidak selalu menjadi tanda keguguran.

Namun, bila mual, muntah, dan nyeri payudara hilang secara drastis di trimester pertama, terlebih disertai keluarnya gumpalan darah bisa menjadi ciri keguguran. Segera periksakan ke dokter jika Moms mengalami hal ini.

3. Nyeri Punggung

Nyeri punggung saat hamil sebenarnya hal yang wajar karena tubuh sedang beradaptasi dengan pertumbuhan janin di dalam rahim. Lalu, bagaimana membedakan tanda hamil normal dan tidak?

Mengutip dari American Pregnancy, kondisi yang satu ini bisa menjadi tanda-tanda keguguran bila nyeri punggung lebih parah dan sangat sakit dibanding saat sedang menstruasi. Bahkan sering mengganggu aktivitas sehari-hari, sampai harus istirahat di tempat tidur selama beberapa hari.

Punggung juga akan terasa pegal dan sakit secara bersamaan. Bila mengalami hal ini dan sangat mengganggu, segera hubungi dokter.

4. Nyeri di Bagian Bawah Perut

Rasa nyeri bagian bawah perut saat sedang hamil adalah hal yang wajar di trimester pertama. Ini karena rahim yang membesar, otot ligamen yang meregang saat janin bertumbuh, dan perubahan hormon. Bagian tubuh yang sering terasa sakit umumnya adalah area panggul, perut, dan punggung belakang.

Namun, kondisi yang perlu diwaspadai adalah ketika sakit di bagian bawah perut sangat hebat sampai mengganggu aktivitas. Pada kondisi yang sangat parah, sakit bagian bawah perut terjadi seperti kontraksi yang muncul setiap 5-20 menit sekali. Terkadang tanda keguguran bisa terjadi tanpa perdarahan dan hanya nyeri perut.

Untuk memastikan, segera konsultasi ke dokter bila mengalami tanda-tanda keguguran ini ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM