15 Aug 2018
Novia Luciana
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Tekanan darah tinggi pada saat kehamilan tidak selalu kondisi yang berbahaya. Sehingga Moms perlu meningkatkan kesadaran merawat diri sendiri. Apabila Moms memiliki tekanan darah tinggi yang sudah tidak normal selama kehamilan, Moms perlu mengkonsultasikan hal tersebut kepada dokter kandungan Moms. Baca juga : Yuk Moms Kenali Hormon-Hormon Kehamilan
Dilansir dari suatu sumber, terjadinya hipertensi selama kehamilan menimbulkan berbagai resiko sebegai berikut:
Apabila plasenta tidak mendapatkan cukup darah, bayi Moms akan mengalami kekurangan oksigen dan gizi yang Moms konsumsi, sehingga asupan akan menjadi lebih sedikit. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan bayi menjadi lambat, sehingga dapat mengakibatkan berat badan lahir yang rendah atau justru adanya kemungknan untuk lahir secara prematur.
Preeklamsia merupakan kejadian dimana plasenta terpisah dalam dinding rahim sebelum kelahiran. Apabila terjadi dengan parah, maka hal ini menyebabkan pendarahan yang berat dan kerusakan pada plasenta.
Pada proses kehamian, kesadaran dan perawatan pada awal kehamilan diperlukan untuk mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa karena persalinan yang premature.
Mengalami preeklamsia meningkatkan risiko jantung yang menyebabkan penyakit pembuluh darah di masa depan (kardiovaskular).
Baca juga: Resiko Hamil Diatas 35 Tahun
Gejala Hipertensi Kehamilan
Moms harus waspada terhadap tanda dan juga gejala hipertensi kehamilan seperti berikut ini:
Baca juga : Persiapkan Perayaan Baby Shower Yuk Moms!
Hipertensi yang terjadi selama kehamilan dapat dicegah dengan rutin mengkosumsi suplemen. Apabila Moms merasakan hipertensi sudah terlalu parah, Moms sebaiknya langsung mengkonsultasikannya kepada dokter.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM