15 Dec 2020
Dinda Ayu Saraswati
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Mengalami payudara nyeri merupakan hal yang normal, terutama ketika itu dialami saat memasuki masa haid atau premenstrual syndrome (PMS).
Begitu pula saat Moms hamil dan juga menyusui, payudara nyeri adalah hal yang biasa terjadi serta tidak perlu dikhawatirkan.
Sebagian wanita akan mengalami payudara nyeri dan itu muncul dengan rasa sakit yang bervariasi. Payudara nyeri akan terasa ringan ataupun berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, tergantung pada penyebabnya.
Beberapa wanita juga mengeluhkan payudara nyeri sebelah kiri. Rasa nyeri pada wilayah ini bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan, baik disebabkan oleh masalah payudara itu sendiri maupun yang bukan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang terkait tentang penyebab payudara nyeri dan perlu Moms ketahui:
Meskipun payudara nyeri sebelah kiri yang Moms rasakan kemungkinan besar disebabkan oleh hal lain, pertanyaan pertama yang perlu Moms tanyakan pada diri sendiri adalah apakah Moms juga mungkin mengalami gejala serangan jantung?
Perlu diingat bahwa gejala penyakit jantung pada wanita seringkali sangat berbeda dengan pria.
Nyeri di sebelah kiri dan dekat organ jantung ini mungkin terasa ringan, terasa seperti nyeri terbakar atau mungkin hanya terasa seperti nyeri payudara biasa.
Karena gejala yang sering terjadi kadang tidak jelas dan tidak kentara, wanita cenderung mengabaikan tanda-tanda tersebut yang bisa saja mengakibatkan meninggal karena serangan jantung.
Setiap orang harus mengenal gejala serangan jantung yang mungkin terjadi, yaitu:
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Payudara Nyeri saat Menyusui
Setelah memastikan bahwa masalahnya bukan pada organ jantung, maka langkah pertama dalam mencari tahu sumber payudara nyeri sebelah kiri ini adalah memutuskan apakah nyeri yang Moms rasakan berasal dari payudara Moms atau justru terkait dengan struktur lain di atas atau di bawah payudara Moms.
Ini karena payudara sebelah kiri ada di sisi kiri tubuh yang menampung sejumlah organ vital. Di mana pada bagian bawah dan di sekitar tulang dada kiri Moms tidak hanya terdapat jantung, tetapi juga terdapat limpa, lambung, pankreas, dan usus besar. Kadang-kadang hal ini sulit untuk ditentukan, dan penyebab payudara dan non-payudara perlu dipertimbangkan.
Lokasi di mana kita merasakan nyeri tidak selalu memberi tahu kita lokasi masalah medis. Meskipun berapa saraf di tubuh seseorang sangat spesifik, terdapat pula saraf lain yang tidak spesifik.
Misalnya, sensasi di ujung jari yang biasanya dapat ditemukan dengan sangat tepat. Atau sebaliknya, ada area umum tubuh yang terpengaruh oleh suatu proses, tetapi mereka tidak menemukan area nyeri yang tepat secara akurat.
Jika Moms merasa sulit untuk mengetahui apakah rasa sakit yang dirasakan ada di payudara Anda dan bukan pada struktur lain di sekitar payudara kiri secara umum, maka Moms tidak sendirian.
Terdapat beberapa kondisi payudara yang dapat menyebabkan nyeri payudara pada sisi kiri saja, yaitu:
Payudara wanita ditutupi dengan kulit yang sensitif dan elastis yang melindungi saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat serta saluran dan lobus untuk memproduksi ASI.
Jika Moms pernah mengalami cedera payudara, Moms mungkin memiliki memar serta nyeri yang akan terus berlanjut hingga kulit dan jaringan di bawahnya sembuh.
Kadang-kadang luka pada payudara sembuh dengan jaringan parut dan jaringan parut ini dapat menyebabkan nyeri (nekrosis lemak). Nekrosis lemak juga dapat muncul sebagai benjolan yang keras, sehingga sulit dibedakan dengan kanker payudara bahkan ketika dilihat dengan mammogram.
Jika Moms pernah menjalani salah satu dari beberapa jenis operasi payudara seperti augmentasi, pengecilan atau rekonstruksi, payudara akan tetap terasa sakit saat sayatan sembuh dan jaringan parut berkembang.
Seperti jaringan parut yang terkait dengan cedera, rasa sakit bisa datang dan pergi bahkan setelah sekian lama operasi berlangsung.
Beberapa kondisi jinak namun menyakitkan dapat berkembang di dalam sistem ASI Moms. Abses dapat terjadi di bawah puting atau areola, di mana saluran susu dapat tersumbat dan terinfeksi sehingga menyebabkan mastitis (infeksi payudara) atau ektasia duktal.
Kista payudara dan fibroadenoma juga dapat tumbuh dan memenuhi sistem ASI atau jaringan ikat Moms sehingga menyebabkan nyeri.
Perubahan hormon juga dapat menyebabkan nyeri payudara, terutama ketika kadarnya berubah selama siklus menstruasi wanita atau saat menggunakan hormon seperti pil kontrasepsi oral, perawatan infertilitas atau terapi penggantian hormon.
Meskipun perubahan hormonal sering menyebabkan nyeri di kedua payudara, nyeri mungkin lebih terasa di satu payudara daripada yang lain.
Hipotiroidisme atau kondisi di mana rendahnya kadar hormon tiroid dalam tubuh, mungkin juga terkait dengan kelainan payudara jinak yang menyebabkan nyeri payudara.
Jika Moms mencurigai adanya infeksi payudara (mastitis) atau peradangan, penting untuk mengunjungi dokter keluarga atau ginekolog. Moms mungkin perlu minum antibiotik atau obat resep lain untuk mengatasi masalah ini.
Akhirnya, setiap kali Moms menemukan benjolan di payudara baik yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan siklus menstruasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang jelas dan pengobatan yang tepat.
Dokter mungkin dapat menebak dengan baik apakah benjolan itu jinak atau ganas. X-Ray dan terkadang biopsi oleh dokter biasanya perlu dilakukan untuk memastikannya kondisi medis yang menyebabkan payudara nyeri sebelah kiri.
Ada banyak penyebab payudara nyeri sebelah kiri dan beberapa diantaranya adalah sesuatu yang mungkin lebih serius dibandingkan yang lain. Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah dengan mencari pertolongan dokter.
Apakah nyeri payudara kiri Moms disebabkan oleh kondisi gangguan ringan atau masalah yang lebih besar seperti kanker payudara atau bahkan penyakit jantung, penting untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Nyeri adalah cara tubuh untuk memperingatkan bahwa akan ada suatu masalah atau kondisi yang kurang baik.
Jika Moms pernah menemui dokter dan masih mendapatkan informasi yang kurang jelas, maka tidak ada salahnya untuk mencari pendapat kedua terutama jika rasa sakit masih terus belanjut.
Faktanya, tidak jarang orang menerima diagnosis kanker setelah evaluasi untuk masalah yang tampaknya tidak terkait.
(Sumber: Orami)
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM