Fakta Seputar Sunat Bayi Perempuan dan Manfaatnya

calendar icon

14 Jan 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Fakta Seputar Sunat Bayi Perempuan dan Manfaatnya

Berbeda dengan khitan pada laki-laki yang umumnya dilakukan saat anak masuk usia sekolah. Sebenarnya. MengutipOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO), sunat perempuan terdiri dari semua prosedur yang melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin wanita bagian luar, atau cedera lain pada alat kelamin wanita karena alasan non-medis.

Dalam jurnal Female “Circumcision”, praktik "sunat" pada wanita, atau operasi alat kelamin wanita tradisional, secara bersamaan kompleks dan kontroversial.

Meskipun beberapa menganggapnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia, yang lain melihatnya sebagai bagian integral dari budaya yang tetap dan bertahan selama berabad-abad lamanya.

Apakah sebenarnya sunat perempuan memiliki manfaat? Sebelum mencari tahu jawabannya, Moms perlu tahu macam-macam prosedur sunat yang dilakukan pada perempuan:

  • Menusuk atau mencungkil bagian kelamin.
  • Memotong klitoris (bagian kelamin wanita yang paling sensitif).
  • Memperkecil liang vagina dengan cara menjahit bibir vagina.

Apakah Sunat pada Perempuan Memiliki Manfaat?

sunat bayi perempuan

Sunat pada perempuan umumnya dilakukan karena tradisi. Namun, menurut dr. Suzy Maria, Sp.PD dari Omni Hospitals Pulomas, dari sudut pandang kesehatan, tidak ada anjuran untuk melakukan sunat pada perempuan.

WHO telah menyatakan bahwa sunat pada perempuan tidak memberi manfaat terhadap kesehatan dan hanya membawa kerugian atau bahaya.


Baca Juga:
Sunat Bayi yang Perlu Dilakukan Hingga Irwansyah Panik saat Ukkasya Disunat


bannerbanner

Tindakan sunat pada perempuan akan membuang atau merusak struktur yang normal dan sehat dari kelamin perempuan. Hal ini dapat berakibat terganggunya fungsi alami organ intim perempuan.

Sunat pada perempuan dengan metode manapun akan merusak kelamin yang sangat sensitif, terutama bagian klitoris. Akibatnya, sensitivitas seksual dapat terganggu sehingga dapat menimbulkan penurunan rangsangan dan kenikmatan seksual, nyeri saat berhubungan seks, bahkan hilangnya orgasme.

Secara umum, risiko sunat pada perempuan meningkat dengan meningkatnya keparahan (yang di sini sesuai dengan jumlah jaringan yang rusak), meskipun semua bentuk sunat dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan.

Komplikasi langsung dapat meliputi:

  • sakit parah
  • perdarahan berlebihan
  • pembengkakan jaringan kelamin
  • demam
  • infeksi misalnya, tetanus
  • masalah saluran kencing
  • masalah penyembuhan luka
  • cedera pada jaringan genital di sekitarnya
  • syok
  • kematian

Sedangkan untuk komplikasi jangka panjangnya bisa meliputi:

  • masalah kemih (buang air kecil yang menyakitkan, infeksi saluran kemih);
  • masalah vagina (keputihan, gatal, vaginosis bakteri dan infeksi lainnya);
  • masalah menstruasi (nyeri haid, kesulitan mengeluarkan darah menstruasi, dll.);
  • jaringan parut dan keloid;
  • masalah seksual (nyeri saat berhubungan, penurunan kepuasan, dll.);
  • peningkatan risiko komplikasi persalinan (sulit melahirkan, perdarahan berlebihan, operasi caesar, perlu menyadarkan bayi, dll.) dan kematian bayi baru lahir;

kebutuhan untuk operasi selanjutnya: misalnya, penyegelan atau penyempitan bukaan vagina (Tipe 3) dapat mengarah pada praktik pemotongan membuka vagina yang disegel nanti untuk memungkinkan hubungan seksual dan persalinan (deinfibulasi). Kadang-kadang jaringan kelamin dijahit lagi beberapa kali, termasuk setelah melahirkan, oleh karena itu wanita tersebut menjalani prosedur membuka dan menutup berulang kali, yang selanjutnya meningkatkan risiko langsung dan jangka panjang; masalah psikologis (depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma, harga diri rendah, dll.).

Sunat Perempuan Menurut Islam

Jika dalam Islam sunat untuk laki-laki adalah wajib, dalam perspektif Islam, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait hukum sunat atau khitan bagi kaum perempuan.

Mengutip situs Dalam Islam, Ibnu Qudamah mengatakan bahwa khitan wajib bagi laki-laki namun tidak bagi perempuan.

Hal ini sebagaimana pernah disampaikan oleh Rasulullah “Sayatlah sedikit dan jangan berlebihan, karena hal itu akan mencerahkan wajah dan menyenangkan suami.”


Baca Juga:
Samakah Manfaat Sunat untuk Bayi Perempuan dengan Bayi Laki-laki?


Untuk itu, sunat bagi perempuan hanya dianjurkan sedikit saja dan tidak sampai pada pangkalnya. Hal ini berbeda pada laki-laki, karena laki-laki bertujuan untuk kesucian dan membersihkan diri, sedangkan untuk wanita, sunat adalah untuk kemuliaannya.

Untuk itu, tidak wajib bagi wanita untuk berkhitan. Akan tetapi semuanya itu menurut para ulama dikembalikan pada budaya di setiap negeri masing-masing. Apakah di negara tersebut melakukan sunat bagi kaum perempuan atau tidak. Dan untuk wanita, khitan biasanya dilakukan saat masih kecil, sama seperti laki-laki.

Jika sudah dewasa maka, wanita tidak masalah untuk tidak disunat. Berbeda dengan laki-laki yang masih wajib walaupun sudah dewasa. Khitan diantara laki-laki dan perempuan dapat menambah kebahagiaan dalam menjalankan kewajiban suami terhadap istri dalam Islam.

Beri kenyamanan Si Kecil setelah sunat dengan mengajaknya jalan-jalan menggunakan stroller yang nyaman. Moms bisa gunakan stroller canggih dari kami. Kereta Dorong Bayi dari ABC DESIGN ini sangat praktis dibawa ke manapun. Ringan namun kuat sehingga aman digunakan oleh baby new born hingga balita. Cocok untuk dibawa travelling, karena stroller ini mudah dilipat.

 

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM