04 Mar 2025
Ayu Citra Gestari
Trimester Ketiga
Trimester Ketiga
Kehadiran si Kecil tentu membawa kebahagiaan yang tak terhingga bagi orangtua. Namun, di balik kebahagiaan itu, tak jarang Moms juga merasakan tantangan tersendiri, salah satunya adalah depresi postpartum atau baby blues yang berkepanjangan.
Dampak negatif dari depresi postpartum tidak hanya dialami oleh Moms, namun dapat berdampak juga pada bayi dan keluarga. Apabila Moms mengalami depresi, yang dapat terjadi adalah minat dan ketertarikan terhadap bayi akan berkurang. Contohnya, saat bayi menangis, tatapan matanya, ataupun gerakan tubuh yang seringkali diabaikan.
Pada akhirnya Moms yang mengalami depresi postpartum tidak mampu merawat bayi secara optimal termasuk menjadi malas memberikan ASI secara langsung dan Moms akan mengalami beberapa masalah menyusui dan produksi ASI nya menjadi berkurang.
Moms, penting untuk diingat bahwa depresi postpartum bukanlah kesalahan atau kelemahan Moms. melainkan kondisi medis yang memerlukan penanganan yang tepat.
5 Tips Tidur Berkualitas Untuk Mencegah Depresi Postpartum
Depresi postpartum dan menyusui memiliki hubungan yang kompleks. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa depresi postpartum dapat memengaruhi proses menyusui dalam beberapa cara:
1. Menurunkan Produksi ASI
Hormon prolaktin dan oksitosin berperan penting dalam produksi ASI. Depresi dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon tersebut dan membuat produksi ASI menurun. Akibatnya, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup ASI yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya.
2. Menggangu Bonding Ibu dan Bayi
Menyusui bukan hanya tentang memberikan nutrisi, tetapi juga tentang membangun bonding atau ikatan emosional antara ibu dan bayi. Depresi dapat membuat Moms merasa sulit untuk berinteraksi dengan bayi, mengurangi frekuensi kontak kulit, dan mengganggu proses menyusui.
3. Memengaruhi Keputusan Untuk Menyusui
Beberapa ibu yang mengalami depresi postpartum mungkin merasa tidak mampu atau tidak termotivasi untuk menyusui. Mereka mungkin memilih untuk memberikan susu formula sebagai gantinya.
4. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa Moms mungkin memerlukan antidepresan untuk mengatasi depresi postpartum. Meskipun beberapa jenis antidepresan aman digunakan saat menyusui, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan obat yang dikonsumsi tidak membahayakan bayi.
Perbedaan Gejala Baby Blues dengan Postpartum Depression Post Partum
Moms, jangan biarkan depresi postpartum menghalangi Moms untuk memberikan ASI yang terbaik untuk si kecil. Berikut beberapa tips yang bisa Moms lakukan:
1. Cari Dukungan
Jangan ragu untuk berbicara dengan pasangan, keluarga, teman, atau tenaga kesehatan profesional tentang perasaan Moms. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting untuk pemulihan postpartum.
2. Konsultasi dengan Dokter Psikiatri atau Psikolog Klinis
Tenaga kesehatan profesional dapat membantu Moms mendiagnosis depresi postpartum dan memberikan penanganan yang tepat, seperti terapi atau obat-obatan.
3. Istirahat yang Cukup
Usahakan untuk tidur cukup meskipun sulit dengan kehadiran bayi yang jam tidurnya tidak menentu. Moms dapat meminta bantuan pasangan atau keluarga untuk menjaga bayi saat beristirahat.
4. Jaga Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan bergizi seimbang juga penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental setelah melahirkan.
5. Lakukan Aktivitas yang Menyenangkan
Moms bisa meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang digemari, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau berjalan-jalan di taman.
6. Bergabung dengan Kelompok Dukungan
Bergabung dengan kelompok dukungan ibu menyusui atau kelompok dukungan untuk ibu dengan depresi postpartum dapat memberikan Moms ruang untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang lain.
Keluarga dan lingkungan sekitar memegang peranan penting dalam membantu Moms mengatasi depresi postpartum dan mendukung proses menyusui. Dukungan emosional, bantuan praktis, dan pemahaman dari orang-orang terdekat dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan Moms.
Moms, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Depresi postpartum adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat diatasi dengan bantuan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda merasa membutuhkannya. Semangat mengASIhi, Moms!
Referensi :
1) Kossakowska K, Bielawska-Batorowicz E. Postpartum Depressive Symptoms and Their Selected Psychological Predictors in Breast-, Mixed and Formula-Feeding Mothers. Front Psychiatry. 2022 Feb 2;13:813469. doi: 10.3389/fpsyt.2022.813469. PMID: 35185655; PMCID: PMC8847159.
2) Mengjie Xia, Jing Luo, Junqiang Wang, Yong Liang, Association between breastfeeding and postpartum depression: A meta-analysis, Journal of Affective Disorders, Volume 308, 2022, Pages 512-519, ISSN 0165-0327, https://doi.org/10.1016/j.jad.2022.04.091.
3) Ying Zhao, Qiping Lin, Jing Wang, Jiangbo Bao, Effects of prenatal individualized mixed management on breastfeeding and maternal health at three days postpartum: A randomized controlled trial, Early Human Development, Volume 141, 2020, 104944, ISSN 0378-3782, https://doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2019.104944.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM