31 Mar 2021
Kenhari
Mengetahui suhu normal bayi sangat penting bagi orangtua, agar bisa cepat menyadari ketika bayi mengalami kenaikan suhu tubuh atau demam. 4 Tanda Bayi Sedang Kepanasan, Hati-Hati Moms! Namun, bagaimana mengetahui suhu normal bayi dan cara tepat untuk mengukurnya?
Selain mengetahui suhu normal bayi, orang tua juga perlu memahami cara mengukurnya dengan tepat. Tujuannya, agar orang tua tidak salah dalam mengartikan kondisi tubuh bayi. Misalnya ketika tubuh bayi teraba panas, hal ini belum tentu menandakan ia demam. Lakukan Hal Ini Untuk Menurunkan Demam yang Efektif Pada Anak. Perlu pengukuran suhu dengan termometer untuk memastikannya. Tidak Perlu Panik Hadapi Demam Pada Bayi
Normalnya, suhu tubuh bayi ada sekitar 36,5–37 derajat Celsius. Bayi dikatakan demam ketika suhu tubuhnya meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celsius, jika diukur dari anus (suhu rektal), 37,5 derajat Celsius jika diukur dari mulut (suhu oral), atau 37,2 derajat Celsius jika diukur dari ketiak (suhu aksila).
Suhu bayi bisa lebih tinggi karena mereka memiliki luas permukaan tubuh yang lebih besar dibandingkan berat badannya dan jauh lebih aktif secara metabolik. Bayi juga tidak bisa mengatur suhu tubuh seperti orang dewasa. Saat hangat, bayi tidak berkeringat banyak dan sulit mendinginkan tubuh saat demam.
Suhu normal bayi usia 0-2 tahun berkisar 36,5 hingga 37 derajat celsius. Pada bayi yang baru lahir, suhu normalnya lebih tinggi yaitu 39,5 derajat celsius. Kenaikan suhu tubuh bayi mungkin bisa terjadi saat tumbuh gigi atau pasca imunisasi.
Secara sederhana, suhu tubuh bayi dapat diketahui dengan menyentuh bagian dahi, pipi, punggung, dan perut bayi. Namun, jika ingin mengetahui suhu pastinya, diperlukan bantuan termometer sebagai alat pengukur suhu tubuh. Termometer yang biasanya disarankan untuk bayi dan anak-anak adalah termometer digital.
Jenis termometer yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh bayi ada banyak jenisnya. Termasuk yang ditempatkan di ketiak, telinga, mulut, atau dahi. Namun, termometer rektal yang digunakan pada anus merupakan yang paling akurat dan mudah digunakan pada bayi.
Pastikan termometer dalam keadaan bersih, sebelum dan sesudah mengukur suhu tubuh bayi. Cucilah termometer dengan menggunakan air sabun atau lap dengan alkohol. Hal ini bertujuan agar termometer bersih dari kotoran dan bakteri yang berisiko menyebarkan penyakit.
Read more : Jangan Lakukan Hal Ini Saat Si Kecil Demam
Kembali ke cara mengukur suhu tubuh bayi, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, berdasarkan bagian tubuh yang ingin diukur dengan termometer:
Jika ingin mengukur suhu bayi dari mulut, pastikan pengukuran suhu tidak dilakukan segera setelah ia makan atau minum. Berikan jarak waktu setidaknya 15 menit setelah ia minum susu atau mengonsumsi makanan pendamping ASI. Setelah termometer digital dinyalakan, letakkan ujung termometer di bawah lidah bayi, dalam keadaan bibir tertutup. Pertahankan posisi termometer hingga berbunyi tanda suhu berhasil diukur. Kemudian tarik termometer dan baca hasilnya.
Ketika mengukur suhu dari ketiak bayi, pastikan ujung termometer menyentuh bagian kulit ketiak dan tidak terhalang pakaian. Posisikan bayi senyaman mungkin dalam dekapan. Pertahankan posisi termometer dalam jepitan ketiak bayi, hingga tanda pengukuran selesai telah berbunyi, kemudian baca hasilnya.
Saat hendak mengukur suhu rektal, posisikan bayi dalam keadaan tengkurap. Lalu oleskan sedikit petroleum jelly pada ujung termometer dan masukkan termometer sekitar 2 cm pada dubur. Biarkan beberapa waktu hingga termometer berbunyi sebagai tanda pengukuran selesai. Tarik termometer untuk bisa mengetahui hasilnya.
- Suhu tubuh bayi usia kurang dari 3 bulan mencapai lebih dari 38 derajat Celsius
- Suhu tubuh bayi dan anak usia 3-36 bulan mencapai lebih dari 39 derajat Celsius
- Demam terjadi lebih dari 3 hari pada bayi dan anak usia 3-36 bulan
- Demam hilang timbul atau berulang dalam 7 hari atau lebih
- Demam timbul disertai dengan ruam kulit, sesak napas, penurunan kesadaran, kekakuan di leher, muntah-muntah dan ubun-ubun bayi tampak menonjol atau cekung.
Peningkatan suhu tubuh bayi merupakan gejala yang timbul akibat reaksi perlawanan sistem kekebalan tubuhnya terhadap suatu penyakit atau penyebab infeksi, seperti virus dan bakteri. Namun pada beberapa kasus, peningkatan suhu tubuh bayi juga bisa terjadi karena tumbuh gigi, pakaian yang terlalu tebal, atau lingkungan sekitar yang bersuhu panas.
Selain peningkatan, orangtua juga perlu mewaspadai penurunan suhu tubuh bayi, terutama jika kurang dari 35 derajat Celsius. Penurunan suhu tubuh bayi ini dapat disebabkan oleh suhu lingkungan yang dingin, terendam dalam air bersuhu dingin, atau menggunakan pakaian yang basah.
Berbagai perubahan suhu normal bayi tersebut perlu diwaspadai oleh orangtua. Jika si kecil mengalaminya, kamu bisa diskusikan langsung dengan dokter spesialis anak
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM