25 Jun 2021
Ika
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Sudah penasaran kapan Hari Perkiraan Lahir (HPL)? Namanya "perkiraan", maka tak selalu pasti. Ya, dikira-kira saja. Tapi untuk mengira-ngira juga butuh penghitungan, kok, Moms. Kadang ada benarnya. Kadang ada salahnya. Adakalanya bayi lahir lebih cepat. Adakalanya pula bersalin lebih lama dibanding perkiraan. Paling tidak, Moms sudah mencoba dan mau menghitung.
Oke, sebelum beranjak ke cara memperkirakan hari kelahiran, kita harus mengetahui dulu manfaat menghitung HPL. Untuk apa, sih, sebetulnya, mengetahui HPL? Barangkali ada di antara Moms yang penasaran. Barangkali juga, untuk memperkirakan kapan Moms mesti mempersiapkan segala sesuatu. Ya, fisik, ya mental. Apapun itu, berikut caranya, ya.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) merupakan hari pertama siklus menstruasi pada bulan terakhir sebelum Moms tak lagi mengalami haid. Konsepsi lumrahnya terjadi pada 11 hingga 21 hari sesudah HPHT. Namun, tak setiap perempuan mengetahui dengan pasti tanggal pembuahan terjadi. Itulah mengapa waktu ovulasinya menjadi semakin sulit ditentukan.
Pengetahuan akan usia kehamilan dibutuhkan supaya Moms dapat memelihara janin sesuai fase yang mesti ia tempuh. Supaya Moms bisa memenuhi gizi sesuai usia pertumbuhan janin. Supaya juga, Moms bisa bersiap-siap soal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan semasa waktu kehamilan itu.
Memastikan HPHT mempunyai hasil akhir berupa Hari Perkiraan Lahir (HPL). Namanya "perkiraan", maka tak selalu pasti. Untuk memastikan lagi, Moms dan ayah bisa berkonsultasi ke dokter kandungan. bagi Moms yang penasaran cara menghitung HPL berdasarkan HPHT, berikut ini. Patut diingat, di bawah ini adalah penghitungan HPL berdasarkan siklus menstruasi yang berlaku selama 28 hari.
- Tandai hari pertama siklus menstruasi terakhir Moms
- Hitung mundur tiga bulan kalender dari tanggal tersebut
- Tambahkan 1 tahun dan 7 hari ke tanggal pada nomor dua
Misalnya, hari pertama haid terakhir Moms tercatat pada 1 Januari 2021. Maka tarik mundur hingga tiga bulan sebelumnya. Ketemu, 1 Oktober 2020. Ditambahkan 1 tahun dan 7 hari pada tanggal tersebut menjadi 8 Oktober 2021. Artinya, waktu persalinan Moms adalah 8 Oktober 2021.
2. Menggunakan kalkulator kehamilan
Sama halnya dengan metode penghitungan kalender, kalkulator kehamilan daring kini semakin luas diaplikasikan. Terlebih bagi Moms yang masih sibuk bekerja. Terkadang, Moms terlewat mencatat siklus menstruasi, kan?
Nah, kalkulator kehamilan membantu Moms menghitung dengan cara yang mudah. Tinggal memasukkan tanggal, bulan, dan HPHT serta siklus haid, maka kalkulator kehamilan akan menghitung usia kehamilan Moms dengan instan.
3. Melalui Pemeriksaan USG
Ultrasonografi kehamilan atau umum disebut USG kehamilan memberi banyak informasi berharga bagi dokter kandungan. Serangkaian informasi mendetail ini nantinya kembali dibagikan ke orang tua calon bayi. Lewat USG, dokter akan memantau pertumbuhan calon bayi, mendeteksi kelainan serta memprediksi tanggal kelahiran. Selain itu, dokter juga dapat mengecek posisi plasenta, menentukan apakah ibu memiliki faktor risiko, serta melihat jenis kelamin janin.
Selama melakukan USG, dokter atau tenaga kesehatan yang berwenang akan menggunakan perangkat transduser untuk mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi. Gelombang suara ini mengirim sinyal kembali ke mein dan mengubahnya menjadi gambar janin. Tes ini tidak menyakitkan bagi ibu hamil. Mungkin, hanya terasa dingin dan lengket karena gel.
Dokter akan mengolesi bagian perut dengan gel dan mengarahkan transduser. Pada beberapa minggu pertama kehamilan, foto hasil USG belum jelas menampilkan si calon bayi. Waktu yang ideal ialah sekitar minggu ke 13.
4. Metode deteksi gerakan janin
Dibanding dengan metode USG, cara menghitung usia kehamilan menggunakan deteksi gerakan janin ini tidak begitu akurat. Tetapi tak ada salahnya dicoba di rumah. Jika merasakan janin sudah mulai bergerak, diperkirakan usia kehamilan Moms adalah 18-20 minggu. Perkiraan tersebut berlaku untuk Moms yang baru pertama kali hamil. Sedangkan bagi yang sebelumnya sudah pernah hamil, usia kehamilan diperkirakan menginjak 16-18 minggu ketika janin mulai bergerak.
5. Metode rumus 4 1/3
Rumus menghitung usia kehamilan selain rumus Naegele adalah rumus 4 1/3, yaitu:
Usia kehamilan = {(Tanggal sekarang – HPHT) x (4 1/3)}
Misalnya:
Hari ini adalah tanggal 14 Juli 2020 (14-7-2020)
HPHT Moms adalah tanggal 7 April 2020 (7-4-2020)
Berarti:
Usia kehamilan = {(14 – 7), (7 – 4) x (4 1/3)} à hari dikurangi dengan hari, bulan dengan bulan.
Usia kehamilan = {(7), (3) x (4 1/3) à maksudnya adalah 7 hari, 3 bulan x 4 1/3
Yang perlu Moms kalikan hanya bulannya saja, harinya tidak perlu. Sehingga:
Usia kehamilan = 7 hari + 13 minggu = 1 minggu + 13 minggu = 14 minggu
Jadi, usia kehamilan Moms adalah 14 minggu.
Cara menghitung usia kehamilan dengan metode rumus 4 1/3 ini memang sedikit lebih rumit sehingga jarang digunakan. Meski begitu, Moms tetap dapat menggunakannya untuk, kelak, dijadikan acuan HPL.
Jangan lupa melengkapi nutrisi selama kehamilan, ya. Jika Moms sedang sibuk bekerja, kecukupan nutrisi dapat Moms peroleh dari sebungkus Prenavita Milk Vanilla. Suplemen pendukung kehamilan ini bisa dibeli lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM