05 Feb 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab bisul. Biasanya, bakteri ini berulah melahirkan bisul di daerah wajah, leher, ketiak, bokong, dan paha. Bisul adalah benjolan berisi nanah yang menyakitkan dan terbentuk di bawah kulit, meski beberapa salep bisul bisa mengatasinya, namun tetap saja gejala yang ditimbulkan bisa cukup mengganggu.
Bisul (furunkel) biasanya dimulai sebagai benjolan merah dan lunak. Benjolan dengan cepat terisi nanah, tumbuh lebih besar dan terasa sakit sampai pecah dan keluar.
Mengobati bisul tidak rumit, seperti misalnya dengan menggunakan kompres air hangat untuk meringankan nyeri. Tapi, kadang cara ini kurang ampuh.
Untuk mengatasi bisul terbagi menjadi dua jenis, yakni obat topikal dan obat oral. Obat topikal atau salep untuk bisul biasanya dioleskan pada daerah yang terjangkit.
Sedangkan obat oral digunakan untuk membasmi bakteri dan mencegah infeksi pada darah.
Bisul dapat diobati menggunakan salep bisul yang mudah ditemukan di apotek. Namun tetap saja perlu waktu agar bisul sembuh dan hilang.
Sebelum mengoleskan salep bisul, kompreskan bisul menggunakan air garam hangat selama 10-20 menit.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh British Association of Dermatologist mengatakan, cara ini dapat membantu mengurangi rasa sakit pada bisul.
Biasanya nanah akan alami keluar secara spontan. Kemudian baru boleh mengoleskan krim atau salep bisul di sekitar bisul untuk mencegah penularan ke daerah kulit lain.
Salep ini dapat Moms temukan di apotek terdekat. Namun ingat tidak semuanya obat bebas, kadang memerlukan resep dokter untuk menebusnya.
Berikut salep bisul yang dapat ditemukan di apotek.
Mupirocin (Bactroban®) adalah salah satu salep bisul antibiotik yang bisa dimanfaatkan sebagai obat bisul.
Menurut US National Library of Medicine, salep yang satu ini sering digunakan untuk melawan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, bakteri penyebab berbagai masalah kulit seperti impetigo, eksim, psoriasis, herpes, dan sebagainya.
“Mupirocin bekerja efektif dengan menghalangi aktivitas enzim isoleucyl-tRNA sintetase. Enzim ini digunakan bakteri untuk membuat protein yang kemudian menginfeksi tubuh manusia. Tanpa enzim ini, bakteri akan mati secara perlahan sehingga proses penyembuhan bisul jadi lebih cepat,” ucap Nada Elbuluk, MD, FAAD, asisten profesor dermatologi, NYU Langone Medical Center.
Namun, ada efek samping yang harus diwaspadai. Kandungan bahan kimia pada obat bisul ini dapat memengaruhi kerja ginjal.
Efek samping lainnya, kulit terasa gatal dan panas di sekitar area bisul, bengkak di wajah atau bibir, sakit kepala, hingga sesak napas. Jadi, pastikan Moms mengikuti petunjuk pemakaian yang ada di kemasan.
Gentamicin adalah jenis salep bisul antibiotik spektrum luas yang ampuh mengobati bisul pada kulit. Salep untuk bisul yang satu ini termasuk dalam kelas aminoglikosida yang efektif menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab bisul.
Ingat, gunakan salep ini sesuai dengan aturan pakai. Sebelum mengoleskan salep, cuci tangan terlebih dahulu hingga benar-benar bersih.
Sehabis itu, oleskan salep tipis-tipis pada benjolan sebanyak 3-4 kali sehari. Gunakan pada waktu yang sama setiap hari supaya hasilnya lebih efektif dan mempercepat penyembuhan bisul.
Benzocaine termasuk obat bisul berbentuk salep yang dapat membantu meredakan sakit akibat bisul. Cara kerja salep ini mirip seperti bius lokal yang dapat meredam sinyal rasa sakit pada kulit.
Jika digunakan secara berlebihan, benzocaine dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit, kemerahan, bengkak di wajah atau lidah, dan ruam.
Jangan ragu untuk menanyakan pada dokter atau apoteker, jika Moms bingung takaran penggunaan salepnya.
Cephalexin adalah pilihan salep bisul lainnya mengandung dari antibiotik kelompok sefalosporin.
Salep bisul ini ampuh untuk mencegah bakteri membentuk dinding sel sehingga bakteri akan mati perlahan.
Cephalexin efektif dalam mengobati infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Escherichia coli.
Salep ini tidak dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus seperti flu. Salep bisul satu ini juga berisiko menimbulkan resistensi bakteri.
Obat topikal atau salep bisul Mupirocin dapat mengatasi bisul pada kulit.
Mupirocin termasuk dalam kelas obat yang disebut antibakteri topikal. Golongan obat adalah kelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama. Obat ini sering digunakan untuk mengobati kondisi serupa, misalnya bisul.
Mupirocin bekerja untuk membunuh bakteri penyebab bisul. Ini termasuk bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Mupirocin dapat menghentikan bakteri berkembang biak.
Sebuah studi dari DailyMed mengungkapkan, salep bisul ini memiliki efek samping rasa terbakar pada kulit, gatal, ruam, kemerahan, nyeri dan pembengkakan.
Untuk menangani bisul, Anda dapat memilih salep yang dapat meringankan gejala bisul sebagai pertolongan awal di rumah. Yuk, simak tips memilih salep bisul yang tepat berikut ini!
Dalam pemilihan salep bisul, Anda perlu mempertimbangkan bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Temukanlah produk salep bisul yang mengandung bahan untuk mengatasi gejala bisul!
Umumnya, peradangan menyebabkan darah banyak mengalir menuju ke area radang sehingga bisul terasa hangat saat disentuh. Tidak hanya itu, bagian yang meradang juga akan terasa nyeri. Untuk meringankan gejala tersebut, Anda bisa memilih salep bisul yang dilengkapi zat anti-iritasi (soothing agent).
Produk salep bisul yang berada di pasaran kebanyakan berbahan kimia sintetis. Namun, terdapat pula produk-produk yang memanfaatkan kebaikan bahan alam untuk meredakan gejala bisul. Apabila Anda merasa lebih nyaman menggunakan bahan natural, salep dengan kandungan bahan alami seperti tea tree oil dapat menjadi andalan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM