29 Sep 2020
Dinda Ayu Saraswati
Apakah Moms pernah bertanya, pada usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks dengan Dads?
Biasanya, pertanyaan ini sering muncul karena Moms mengkhawatirkan janin yang sedang berkembang di dalam rahim, namun tetap memiliki gairah seksual dan ingin memuaskan Dads.
Sebenarnya, sangat aman bagi seorang perempuan untuk terus berhubungan seks saat hamil, kecuali jika dokter memberi tahu sebaliknya.
Baca Juga: Posisi Seks Saat Hamil ini Aman Moms!
Terlepas dari usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks, Moms juga perlu tahu manfaat berhubungan seks saat hamil. Berhubungan seks selama kehamilan dapat memberikan beberapa manfaat bagi ibu hamil dan pasangannya. Manfaat tersebut mungkin juga termasuk:
- Orgasme yang lebih baik. Peningkatan aliran darah ke alat kelamin bisa berarti peningkatan jumlah orgasme yang lebih kuat bagi perempuan hamil.
- Tetap bugar. Berhubungan seks dapat membakar kalori dan membantu menjaga kebugaran kedua pasangan.
- Memperkuat ikatan suami istri. Beberapa pasangan menemukan bahwa aktivitas seksual selama kehamilan membuat keduanya lebih dekat.
- Meningkatnya kebahagiaan. Orgasme melepaskan endorfin yang dapat membantu ibu dan bayi merasa bahagia dan rileks.
- Membantu memicu kontraksi. Moms, memasukin usia kehamilan 36 minggu, dokter biasanya menyarankan Moms dan Dads untuk rutin berhubungan. Bukan tanpa sebab. Konon sperma bisa membantu memicu kontraksi. Ini juga kerap disebut sebagai induksi alami.
Berikut adalah semua yang perlu Moms ketahui tentang berhubungan seks saat hamil mulai dari semester pertama hingga ketiga. Ini juga akan menjawab kebingungan Moms tentang usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks.
Menjawab pertanyaan tentang usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks, sepertinya ini akan tergantung kondisi Moms karena sebenarnya bisa dilakukan kapanpun, bahkan di awal kehamilan.
Mual adalah keluhan yang sangat umum, terutama pada trimester pertama ketika tiga perempat perempuan mengalami apa yang disebut morning sickness. Ini mungkin karena tubuh bereaksi terhadap hormon kehamilan hCG. Estrogen dan progesteron juga dapat berperan dengan memperlambat proses pencernaan.
Mual muntah yang menyebabkan kelelahan tentu menjadi alasan Moms tidak siap berhubungan seks dengan Dads. Berita bagusnya, morning sickness biasanya berakhir pada minggu ke 12 sampai 14. Jadi jika Moms merasa lebih lelah daripada bersemangat, bertahanlah dan cobalah bersabar.
Mual hanya sebuah keluhan kecil. Sebab sebenarnya perubahan kehamilan cenderung berdampak kuat pada libido perempuan. Beberapa perempuan mengembangkan dorongan seks yang sangat besar, sementara yang lain menemukan bahwa libidonya sedikit menurun.
Jika Moms memiliki dorongan seksual bahkan di trimester pertama, berterima kasihlah kepada hormon kehamilan. Ditambah dengan aliran darah tambahan ke labia, klitoris dan vagina, yang membuat Moms merasa sangat geli dan dapat menyebabkan orgasme yang lebih sering atau intens.
Moms mungkin merasa bersemangat dengan perubahan pada tubuh dan berhubungan dengan bebas karena tidak perlu lagi mengkhawatirkan kontrasepsi. Tidak usah lagi sibuk mencari kondom yang malah akan mematikan mood!
Jika Moms ragu berhubungan seks di trimester pertama karena masih mengalami mual muntah, trimester kedua bisa jadi jawaban usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks. Selama dokter memperbolehkan, ada banyak posisi yang aman untuk dicoba.
Sepanjang tiga trimester, seks adalah tentang coba-coba. Apa yang terasa luar biasa di satu minggu, mungkin terasa canggung di minggu berikutnya. Berikut beberapa posisi seks kehamilan yang aman dan bisa dicoba:
Jika Moms bertanya-tanya tentang seks anal, sebernarnya ini tidak akan membahayakan bayi, tetapi mungkin tidak nyaman jika Moms menderita wasir bahkan saat hamil. Ada beberapa tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi saat melakukan hal ini.
Dads tidak boleh langsung berpindah dari posisi anal ke vagina tanpa mandi terlebih dahulu. Jika tidak, ini dapat memindahkan bakteri ke dalam vagina.
Seks oral juga aman dilakukan saat ini. Namun pastikan selama melakukannya, Dads tidak menghembuskan udara ke dalam vagina. Hal ini dapat menyebabkan emboli udara menyumbat pembuluh darah dan dapat mengancam nyawa.
Merasa sedikit kram saat mencapai klimaks bukanlah pertanda ada sesuatu yang berbahaya. Ketidaknyamanan ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke daerah panggul selama kehamilan, dikombinasikan dengan gerakan normal pada organ seksual saat berhubungan seks, dan kontraksi normal rahim setelah berhubungan seks.
Pada trimester ketiga ini, banyak Moms yang mengeluhkan keluarnya air susu saat berhubungan seks. Sebenarnya yang keluar saat itu adalah kolostrum, premilk yang mulai diproduksi beberapa perempuan pada trimester ketiga.
Stimulasi seksual terkadang dapat mendorong payudara untuk melepaskannya. Tetesan ini mungkin akan mengejutkan untuk pertama kali, tetapi itu hanya bagian normal dari tubuh yang sedang mempersiapkan diri untuk bayi.
Ambil handuk jika sudah merasa lebih nyaman, lalu segera nikmati setiap momen sensual bersama Dads.
Selain itu, tidak usah panik jika melihat bercak darah setelah berhubungan seks. Leher rahim akan lunak dan membengkak selama kehamilan. Jadi, bercak darah adalah hal yang normal, terutama dengan penetrasi yang dalam.
Bagaimana dengan semua perempuan yang melewati tanggal jatuh prediksi kelahiran? Apakah berhubungan seks akan cepat memberi kontraksi? Kemungkinan itu terjadi karena leher rahim dan rahim belum siap untuk bekerja.
Meski begitu, jika Moms melewati batas waktu dan dokter meresepkan seks, Moms dapat mencobanya. Setidaknya, itu akan mengalihkan pikiran Moms dari menunggu Si Kecil.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM