Bayi Ingin Menyusu Terus, Tanda Ia sedang Menjalani Fase Cluster Feeding

calendar icon

18 May 2021

author icon

Ika

category icon

Tips Menyusui

Bayi Ingin Menyusu Terus, Tanda Ia sedang Menjalani Fase Cluster Feeding

Cluster feeding merupakan istilah yang disematkan kala bayi tiba-tiba makan lebih sering dibanding hari-hari biasanya. Cluster feeding biasanya berlangsung dalam beberapa jam sekaligus. Meski mengejutkan, tetapi cluster feeding termasuk normal terjadi pada bayi. Khususnya bayi yang baru beberapa pekan lahir. Jadi, ketika bayi tiba-tiba lebih banyak menyusu, bukan berarti terdapat anomali pada cairan air susu ibu (ASI).

Cluster feeding sebetulnya tidak mudah diidentifikasi karena kebiasaan makan dan tidur bayi baru lahir belum dapat dipastikan. Tetapi, kondisi ini umumnya ditandai dengan:

Bayi masih berusia beberapa hari atau minggu,

Bayi menunjukkan tanda kelaparan yang tidak biasa,

Bayi tidak berhenti menangis sampai disusui,

Bayi ingin menyusu terus-menerus atau makan lebih sering secara berkala dalam jeda waktu singkat

Biasanya, cluster feeding terjadi pada malam hari. Pada bayi yang lebih besar, adakalanya cluster feeding terjadi selama beberapa hari dalam sepekan. Kondisi yang terakhir mengindikasikan Si Kecil sedang mengalami growth spurt.

Disitir dari healthline.com, hingga kini para peneliti belum menemukan penyebab pasti cluster feeding. Tetapi ada satu asumsi yang paling mendekati bahwa cluster feeding terjadi saat bayi berada dalam tahap perkembangan. Saat bayi mengembangkan sistem sarafnya agar bekerja lebih optimal, ia mengalami cluster feeding. Fase ini pun dinilai sebagai cara bayi menyimpan cadangan makanan pada malam hari. Apalagi, ketika malam tiba, ia bisa tiba-tiba saja terbangun.

Perbedaan dengan Kolik

Kolik pada bayi berupa tangisan berkepanjangan dan intens, atau kerewelan pada bayi yang sehat. Umumnya kolik terjadi pada bayi baru lahir, memuncak ketika usianya sekitar 6 minggu dan mereda setelah usianya 3 hingga 4 bulan. Kolik bukan suatu jenis penyakit. Kolik secara umum didefinisikan sebagai kondisi bayi menangis selama tiga jam atau lebih sehari, tiga hari atau lebih dalam seminggu, selama tiga minggu atau lebih.

Biasanya, kolik terjadi pada malam hari, saat ayah dan ibu juga sudah lelah beraktivitas seharian. Sehingga bisa dibayangkan situasinya, akan sangat melelahkan baik bagi Si Kecil maupun orang tuanya. Penelitian menunjukkan hubungan antara kolik dengan kesejahteraan mental orang tuanya, seperti meningkatnya risiko depresi ibu setelah melahirkan, kegiatan menyusui terhenti, muncul perasaan bersalah, marah, dan tidak berdaya. 


Baca juga:
The Wonder Weeks, Penanda Lompatan Perilaku Si Kecil


bannerbanner

Kaitan Cluster Feeding dengan Growth Spurt

Tepat ketika Moms akhirnya terbiasa dengan jadwal makan yang masuk akal, Si Kecil tiba-tiba berubah arah dan mulai makan setiap jam. Malahan, selepas makan, ia sekelebat ibarat seseorang yang rakus. Normal ketika tebersit dalam pikiran Moms, “Apakah anakku cukup memperoleh air susu ibu (ASI)?

Jika situasi ini terdengar familier, harap tenang, ya. Si Kecil tak sedang kelaparan, kok, Moms. Ya, meski ia bertingkah seperti itu. Ia seolah-olah tak ingin berhenti makan lantaran sedang mengalami percepatan pertumbuhan atau growth spurt.

Si Kecil menyadari ia harus tumbuh lebih besar lagi. Barangkali inilah yang terkadang tak terpikirkan oleh Moms. Karena berhasrat ingin tumbuh besar itulah, ia jadi doyan makan. Selama setahun kehidupannya, mungkin sekali Si Kecil akan mengalami sekitar lima kali gejala growth spurt.

Bagi Moms yang pernah melewati growth spurt pada anaknya, pasti ingat bagaimana ia serasa tumbuh begitu cepat. Sekonyong-konyong singkat, nyaris instan serta intens. Seperti mimpi. Padahal kenyataan.

Meskipun percepatan pertumbuhan dapat terjadi kapan saja selama tahun pertama, kemungkinan besar bayi mengalami percepatan awal antara 1 dan 3 minggu, yang berlanjut antara 6 dan 8 minggu. Setelah itu, growth spurt akan terjadi pada usia pada 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan.

Kabar baiknya adalah, percepatan pertumbuhan biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Jangan khawatir. Bayi—oh, dan hidup Moms—bakal kembali normal.


Baca juga:
5 Alasan Bayi Sembelit, Apa Saja?


Berikut cara mengenali growth spurt pada bayi:

bayi menyusu terus1. Makan tanpa henti

Si Kecil ingin makan tanpa henti. Jika Moms telah menyusui setiap tiga jam dalam sehari, ia akan merengek lagi minta menyusu. Tidak apa-apa. Semakin sering bayi Anda menyusu, ia kian merangsang produksi ASI untuk mengimbangi nafsu makan yang lebih besar dibanding kemarin.

2. Kerap terbangun pada tengah malam

Selain itu, ia juga akan lebih sering bangun pada malam hari. Bukan tak mungkin ia bakal rewel minta camilan, bahkan pada dini hari sekalipun. Sementara ia mungkin saja bangun lebih pagi dibanding biasanya. Artinya, waktu tidur Si Kecil turut berkurang.

3. Enggan melepaskan diri dari pelekatan ketika menyusu

Saat menyusu, ia akan menjadi sangat rewel. Mulutnya menempel terus pada puting payudara Moms.

Moms sudah berjuang untuk mendapatkan istirahat yang cukup atau melakukan apa pun selain memberi makan Si Kecil. Sungguh, satu hari yang sangat melelahkan. Jangan sungkan untuk mengakui perasaan itu, ya.

Jadi, pastikan Moms meminum banyak air agar tetap terhidrasi. Jangan malu juga untuk berkata: “Saya butuh bantuan.”

Ketika tiba saatnya Moms ingin menyapih si Kecil, Moms membutuhkan botol yang ringan namun tahan lama, bukan? Tidak hanya itu, Moms juga pasti membutuhkan botol minum anak yang bebas BPA dan terbuat dari bahan food grade. Nah, berarti Moms membutuhkan MUGU Training Bottle.

Terbuat dari bahan food grade dan anti tumpah, sehingga si Kecil pun bebas membawa botol minum ini kemanapun ia pergi. Dapatkan di www.mooimom.id ya Moms!

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM