Mulai Warna hingga Tekstur, Cermati Ciri-Ciri ASI yang Berkualitas

calendar icon

01 Mar 2021

author icon

Ika

category icon

Mulai Warna hingga Tekstur, Cermati Ciri-Ciri ASI yang Berkualitas

Air susu ibu (ASI) eksklusif yang diproduksi payudara Moms mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk perkembangan bayi. Pemberiannya kian istimewa dalam 60 menit pertama pascakelahiran sang bayi. Itulah satu jam pertama yang turut menentukan tumbuh-kembang bayi di kemudian hari.

ASI eksklusif lumrahnya diberikan hinghga bayi berusia enam bulan. Pada rentang tersebut, bayi hanya dapat mencerna air susu. Sebetulnya bisa mencerna susu formula, tetapi komposisi gizi alaminya berbeda dengan ASI. Dengan kata lain, ASI eksklusif tetaplah yang terbaik untuk bayi.

Banyak manfaat yang dapat dipetik dari pemberian ASI eksklusif. Manfaat bagi bayi, juga untuk Moms.

Manfaat bagi bayi:

1. Melindungi bayi dari terjangan kuman

2. ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan bayi

3. Lantaran cairannya langsung keluar dari puting payudara Moms, artinya ASI terjamin kualitas higienis dan keamanannya

4. Menopang bayi tumbuh menjadi anak yang cerdas di kemudian hari

5. Mencegah risiko diare dan kekurangan gizi

Manfaat bagi Moms:

1. Menghindarkan dari risiko kanker

2. Menunda periode kesuburan Moms, sehingga dapat memberi jeda atas kehamilan berikutnya

3. Tentu, menghemat anggaran belanja lantaran tak perlu membeli produk susu formula

4. Secara tak langsung Moms turut berkontribusi merawat lingkungan hidup karena tak menghasilkan sampah kemasan

Lalu, bagaimana memastikan ASI Moms cukup nutrisi?

Berikut ciri-ciri ASI berkualitas baik, ya.

1. Warna ASI cenderung kekuningan atau putih pucat

Cairan ASI yang normal dan sehat berwarna kekuningan. Adakalanya pula berwarna putih pucat. Jika Moms mendapati ASI yang berwarna tidak normal, misalnya merah muda, mungkin sekali ASI terkontaminasi. Warna merah muda bersumber dari darah puting akibat terluka. Meskipun sebenarnya tidak terlalu berbahaya, sebaiknya segera memeriksakan ke dokter. Terlebih jika kondisi ini terus berlanjut.

2. Cairan ASI tidak berbau amis

ASI yang berkualitas tidak menimbulkan bau amis. Jika menimbulkan bau amis dan asam, kemungkinan ASI memiliki kualitas yang buruk. Kondisi ini biasanya terjadi pada ASI yang terlalu lama disimpan dalam botol sehingga lebih mudah basi.

3. Tekstur ASI tak lunak

Moms, terlebih yang telah kembali bekerja, acapkali menyimpan ASI di freezer khusus. Usahakan mengecek kondisi ASI yang dibekukan, ya, Moms. Jangan sampai ASI memiliki tekstur seperti sabun, lunak, asam dan menimbulkan bau tengik. Pada kondisi ini, ASI akan mengandung enzim lipase yang tinggi dan berbahaya untuk bayi.

Selain beberapa ciri kualitas ASI yang baik di atas, ASI yang berkualitas juga ditandai dengan rasa yang gurih dan tidak pahit. Biasanya, jika ASI memiliki rasa pahit dan asam, bayi akan memuntahkannya. Jika ini terjadi, sebaiknya Moms mengingat kembali makanan apa saja yang sebelumnya dikonsumsi.

Baca juga: 8 Sayuran Pelancar ASI yang Ampuh dan Enak

Nah, Moms berencana menyusui secara eksklusif? Berikut tips nya, ya.

1. Jangan khawatir mengonsumsi makanan tertentu lantaran takut akan meredam keluarnya ASI. Asalkan Mom tak ada riwayat alergi terhadap makanan atau minuman tertentu, tak masalah. Yang penting, Moms sehat dan relaks sehingga ASI dapat lebih lancar keluar.

2. Tak ada jenis makanan tertentu yang mampu menstimulasi ASI. Sebab, produksi ASI bersifat spesifik terhadap setiap bayi. Yang bisa Moms upayakan adalah merawat payudara.

3. Jika Moms sudah kembali aktif bekerja--biasanya tiga bulan pascamelahirkan, usahakan menyimpan perahan ASI dalam wadah yang steril.

4. Jangan sungkan meminta bantuan anggota keluarga atau orang sekitar yang dipercaya untuk mendampingi Moms mengurus bayi.

5. Tetap rajin mencari pengetahuan tentang menyusui sekaligus merawat bayi.

Terkadang, pemberian ASI eksklusif tak berdampak sama terhadap setiap bayi. Ada beberapa bayi yang berat badannya kurang dari ambang normal, meski sudah diberi ASI eksklusif. Jika gejala ini terjadi, segera berkonsultasi ke dokter. Jangan ditunda-tunda.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM