Bayi Batuk Ketika Tidur, Baringkan Kepala Lebih Tinggi dari Badannya

calendar icon

19 May 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Bayi Batuk Ketika Tidur, Baringkan Kepala Lebih Tinggi dari Badannya

Batuk merupakan salah satu penyakit yang umum dialami bayi. Batuk, seperti juga pilek, kerap membuat bayi rewel pada malam hari. Sebentar-sebentar Si Kecil terbangun, membuat Moms mesti berjaga juga. Tak jarang Moms semakin kekurangan waktu tidur.

Karena itu, penting bagi Moms untuk memahami berbagai jenis batuk, penyebab, serta cara mengatasi batuk pada bayi sebelum membawanya ke dokter. Paling tidak, Moms mengenali cara-cara untuk mengatasi batuk pada bayi secara sederhana, sehingga kualitas tidur sama-sama membaik.

 

Penyebab Batuk pada Bayi

Batuk merupakan respons tubuh alami yang mengindikasikan ada gangguan kesehatan pada tubuh. Penyebab yang paling umum batuk adalah infeksi saluran pernapasan akibat virus seperti pilek dan flu. Bayi dan anak bisa mengalami pilek sebanyak 6 hingga 12 kali dalam setahun. Penyebab lainnya, seperti infeksi saluran pernapasan akibat bakteri, iritasi udara dingin, perokok pasif, alergi, asma, menghirup benda asing, dan polusi.

Kebanyakan bayi yang mengalami batuk tidak membutuhkan perawatan khusus. Akan tetapi, jika batuk berlangsung lebih dari 4 minggu, bayi memerlukan pengobatan dan pemeriksaan lebih lanjut. Moms bisa menemui dokter jika bayi batuk terus menerus disertai demam serta kesulitan bernapas, yang makin lama semakin mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Membedakan Jenis Batuk dan Cara Mengatasinya

Ada beragam jenis batuk yang dialami oleh bayi beserta cara menanganinya yang berbeda-beda. Moms dapat mencoba cara ini apabila Si Kecil tengah mengalami salah satu jenis batuk, berikut ini.

 Batuk karena Pilek dan Flu

Penyebab batuk adalah infeksi saluran pernapasan pada bayi. Ciri-ciri batuk ini adalah keluar ingus dari hidung serta mengalami sakit tenggorokan. Ada dua bentuk batuk karena pilek atau flu, yakni batuk kering dan batuk berdahak.

Baca juga: Flu Takkan menular Lewat ASI, Jadi Moms Tetap Bisa Menyusui

Batuk Croup

Batuk ini terjadi karena ada peradangan dan penyempitan tenggorokan serta pita suara yang membuat udara sulit masuk ke paru-paru. Croup biasanya disebabkan oleh infeksi virus, penyebab yang sama seperti flu biasa atau influenza. Batuk croup umum terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan kerap terjadi saat udara dingin di musim penghujan. Bayi yang mengalami batuk croup akan mengalami gejala pilek dulu, kemudian mengalami batuk yang keras seperti gonggongan, dan terkadang bersuara serak. Si Kecil mungkin akan mengeluarkan suara mencicit bernada tinggi saat bernapas.

Batuk Rejan atau Pertusis

Batuk rejan diawali dengan pilek, kemudian batuk berkembang yang diiringi suara napas bernada tinggi atau mengi saat bayi menarik nafas. Batuk terjadi bertahap pada malam hari, namun menjadi lebih buruk pada siang hari. Terkadang, setelah batuk bayi akan muntah. Jenis batuk ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Pada bayi di bawah usaia 6 bulan yang mengalami batuk rejan sering kali mengalami komplikasi yang cukup serius, seperti pneumonia dan apnoeas atau jeda saat bernapas.

Batuk Bronkiolitis

Batuk bronkiolitis disebabkan infeksi virus yang memengaruhi saluran pernapasan kecil di paru-paru yang disebut bronkiolus. Infeksi pada bagian ini membuat sempit saluran napas karena dipenuhi lendir dan peradangan. Penyebab batuk ini adalah virus pernapasan syncytial (RSV) yang menyebar melalui bersin, batuk, atau kontak fisik. Bronkiolitis paling sering terjadi pada bayi di bawah 1 tahun. Gejala batuk ini terlihat seperti flu, pilek, bersin, batuk ringan, dan kadang disertai demam.

Saat bronkiolitis berkembang, pernapasan bayi menjadi cepat dan sesak. Bayi akan bekerja keras saat bernapas. Mungkin, Moms akan melihat tulang rusuk lebih terlihat bergerak masuk dan keluar mencari udara dan terdengar suara mengi saat Si Kecil mengeluarkan napas.

Batuk Bronkitis

Jenis batuk ini terjadi saat saluran napas yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru terinfeksi bakteri atau virus. Gejala yang muncul dari batuk bronkitis ialah batuk Si Kecil terdengar kering, mengeluarkan lendir, disertai pilek, sakit tenggorokan, dan demam. Waspadai jika Si Kecil mengalami sesak nafas dan seolah-olah tersedak sesuatu. Pada bayi di bawah satu tahun yang mengalami batuk dan sulit melegakan tenggorokannya karena seperti tersumbat, maka segera cari bantuan medis.

Batuk karena Kemasukan Benda Asing

Beberapa bayi yang dipenuhi rasa ingin tahu kerap memasukkan benda-benda asing ke dalam mulut, hidung, maupun mata. Contohnya, antara lain, memasukkan pop corn, biji-bijian, kelereng, kancing, koin, baterai kecil, bagian kecil mainan, dan sebagainya. Apabila Moms merasa benda-benda asing tersebut ada yang tersangkut, segera minta bantuan medis. Jangan mencoba mengeluarkan benda asing tanpa pengetahuan yang memadai karena justru dapat memperparah keadaan.

 

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi

Batuk pada bayi biasanya akan sembuh sendiri seiring waktu. Namun, tentu, akan lebih cepat sembuh apabila kekebalan tubuh bayi diperkuat. Simak langkah-langkah mengatasi batuk, seperti uraian di bawah ini.

- Moms, beri bayi cairan agar terhindar dari dehidrasi. Pada bayi di bawah 6 bulan dapat diberi ASI atau susu formula. Bayi di atas 6 bulan bisa diberi tambahan air putih, kaldu, sup dalam suhu hangat.

- Moms dapat memberi madu pada bayi di atas 1 tahun untuk mengurangi tingkat keparahan batuk dan mendukung sistem imun bayi. Untuk bayi di bawah 1 tahun dilarang diberi madu demi menghindari Botulisme.

- Moms dapat membaringkan bayi dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan. Bisa dengan menempatkan bantal atau kain di bawah kepala.

 - Pada bayi yang sudah MPASI, Moms dapat menawarkan makanan padat seperti bubur, puding, atau yogurt guna menambah daya tahan tubuhnya.

Baca juga: Menangani Alergi Makanan pada Bayi

- Asap tembakau dapat memperburuk batuk pada bayi, karena itu hindari paparan asap rokok. Jaga rumah Moms hindari menjadi perokok pasif.

- Tanyakan apoteker atau dokter jika Moms hendak memberi obat batuk bagi bayi.

- Moms dapat memberikan uap panas untuk meringankan hidung tersumbat dan batuk pada bayi.

Moms, sebaiknya pergi ke dokter apabila bayi di bawah tiga bulan mengalami batuk diikuti kondisi seperti; batuk tidak kunjung reda setelah lima hari, batuk diikuti suara mengi, bayi batuk disertai demam hingga mencapai 38 derajat celcius atau lebih, bayi kesulitan mengambil napas, dan dahak berwarna hijau, cokelat, atau kuning.

Untuk membantu Si Kecil tidur lebih pulas, Moms dapat membaringkannya di atas bantal yang dirancang khusus bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal antigumoh ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan terbaik bagi ibu dan anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM