Baby Blues adalah Hal penting, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

calendar icon

25 Dec 2020

author icon

Ika

category icon

Baby Blues adalah Hal penting, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

Kehadiran anak sulung di tengah-tengah keluarga baru Moms turut menimbulkan pelbagai perasaan. Gembira, haru serta perasaan untuk senantiasa bertanggung jawab. Pada saat yang sama, Moms belum selesai melewati masa pemulihan pascamelahirkan. Tanpa disadari, perasaan untuk selalu bertanggung jawab akhirnya memicu kecemasan, ketakutan bahkan kesedihan. Takut tidak bisa merawat si mungil dengan cara-cara yang tepat. Khawatir Si Kecil tiba-tiba terjatuh dari tempat tidur. Sedih lantaran air susu ibu (ASI) tak terlalu lancar keluar. Kian sedih karena seakan-akan tak punya waktu bertemu teman-teman sekantor atau kawan semenjak bersekolah.

Lantaran terus-menerus merasa khawatir, seorang ibu muda jadi tak nafsu makan. Tidur pun tak pulas. Sebentar-sebentar terbangun karena teringat keamanan serta kenyamanan Si Kecil. Perubahan suasana hati seorang ibu yang semacam itu dapat bergulir menjadi sindrom baby blues.

Sindrom baby blues biasanya bermula pada dua hingga tiga hari sesudah melahirkan. Gangguan suasana hati itu, jika tak segera mendapat bantuan, bisa berkembang menjadi depresi pascakelahiran atau postpartum depression. Secara sekilas, gejala dua gangguan itu memiliki kemiripan. Namun, cara penanganannya berbeda.

Baca juga: Mom Kenali Perbedaan antara Baby Blues dan Depresi Postpartum

Cara mengatasi sindrom baby blues:

- Tidur yang cukup. Usahakan mengambil waktu tidur saat Si Kecil juga tengah tertidur.

- Konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Asup suplemen agar tetap sehat.

- Usahakan mencari waktu untuk berolahraga ringan.

- Berjemur di bawah sinar Matahari pada pagi hari.

- Jangan sungkan menerima bantuan keluarga atau orang sekitar yang berkenan menjaga Si Kecil.

- Temukan hobi atau kegiatan yang membuat pikiran relaks.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM