Menyusui merupakan cara yang paling efektif untuk menopang kelangsungan hidup seorang bayi yang baru lahir. Air susu ibu (ASI) menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi sepanjang bulan-bulan awal kehidupannya. Namun, menurut laporan Badan kesehatan Dunia (WHO), nyaris 2 dari 3 bayi sedunia tidak disusui secara eksklusif.
Sebagian besar anak yang memperoleh ASI eksklusif tumbuh dengan berat badan normal, tak rentan terhadap obesitas dan diabetes. Sementara bagi ibu, pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium di kemudian hari.
Beberapa hari pertama selepas proses persalinan merupakan tahap pengenalan. Moms dan bayi belajar mengenal satu sama lain. Kontak kulit-ke-kulit atau skin-to-skin contact akan membantu bayi tetap hangat dan tenang disertai pernapasan yang stabil. 60 menit pertama yang krusial. 60 menit pertama sekaligus terbaik untuk memulai Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Menyusui: Beberapa Hari Pertama
Selama masa kehamilan, payudara Moms memproduksi kolostrum. Cairan pekat itu mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi selama hari-hari pertama kehidupannya. Ketika pertama kali keluar dari puting, kolostrum tampak berwarna kekuningan. Selain nutrisi, kolostrum juga mengandung antibodi yang mampu menyangga kekebalan tubuh bayi.
Melalui IMD, Moms dan bayi dapat membangun ikatan yang kuat. Memang, ikatan antara ibu dan anak sudah terbentuk sejak bayi masih terlelap di dalam rahim. Tetap saja, ikatan selepas kelahiran mutlak dibutuhkan sebagai bekal hari-harinya kelak. IMD juga akan membantu bayi menstabilkan suhu tubuh, sesudah keluar dari rahim ibu yang sangat hangat.
Bagi Moms, IMD dapat membantu untuk menstabilkan gula darah serta memulihkan luka dan rasa lelah sesudah proses persalinan. Kestabilan gula darah juga dibutuhkan bayi, yang tak perlu susah mencari-cari
sumber ASI sebagai penghangat tubuh mereka.
Bayi mengandalkan indera penciuman guna menemukan
puting payudara ibunya. Ia akan menggerakkan kepala dan mengulum puting sebelum mulai menyesap ASI. Selama menyusu, bayi akan memadukan beberapa gerakan. Seperti mengisap dan menelan dengan tetap bernapas secara mandiri. Waktu
menyusu pertama berlangsung sekitar 15 menit. Selama dua hingga tiga jam berikutnya, bayi akan enggan untuk kembali menyusu.
IMD mengajarkan kita untuk tak mengarahkan bayi. Bebaskan ia mencari dan menemukan puting payudara ibu. Dalam beberapa hari pertama, bayi bisa menyusu hingga lebih dari delapan kali dalam sehari. Semakin
sering menyusu, kian cepat dan banyak pula ASI yang dikeluarkan. Tak dimungkiri, memang melelahkan. Namun, rasa lelah itu akan terbayar ketika melihat betapa baiknya pertumbuhan sang bayi.