08 Oct 2021
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Bagaimana cara agar bayi tidak kagetan? Jika diperhatikan, Anda mungkin kerap melihat bayi kagetan terutama saat tidur. Bagaimana agar bayi tidak kagetan? Walaupun ini merupakan kondisi yang tergolong normal, sudah menjadi hal yang wajar ketika orangtua merasa khawatir. Agar bayi tidak kagetan dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya yah Moms!
Pada masa awal perkembangan bayi, Anda mungkin mendapati si kecil menghabiskan waktu untuk tidur sekitar 16 – 18 jam sehari.
Saat ia terbangun dan melakukan gerakan tertentu, kemungkinan besar itu merupakan refleks bayi. Artinya, ia tidak sengaja melakukan hal tersebut. Sehingga, terkesan Si Bayi 'kagetan'. Begitu juga ketika Anda melihat bayi sering terlihat kaget terutama saat tidur. Ini merupakan salah satu refleks bayi kagetan atau terkejut, yaitu refleks Moro. Mengutip dari Stanford Children’s Health, kondisi bayi kagetan ini terjadi saat ia merasa terkejut oleh suara atau gerakan yang keras.
Maka dari itu, ia akan melakukan refleks seperti menundukkan kepala, menjulurkan tangan atau kaki, menangis, hingga menarik area tubuh tertentu.
Selain itu, suara tangisannya sendiri pun juga kemungkinan bisa menjadi penyebab bayi sering merasa kaget saat tidur.
Orangtua tidak perlu khawatir berlebihan karena ini merupakan respons bayi yang bertujuan untuk meminta pertolongan. Umumnya, efek kagetan ini berlangsung pada bayi usia 2 – 3 bulan dan kemungkinan benar-benar menghilang pada usia 6 – 7 bulan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bayi yang sering kagetan terjadi karena adanya refleks Moro dan hal itu sangat normal.
Namun, sebagian orangtua mungkin tetap merasa khawatir saat melihat kondisi bayi kagetan saat tidur atau dalam situasi tertentu.
Apalagi, tidak menutup kemungkinan rasa kaget ini juga membuat bayi susah tidur karena menangis cukup lama. Refleks kaget menjadi salah satu penyebab bayi menangis. Ini merupakan cara untuk memberitahu orangtua ketika ia merasakan hal tertentu sekaligus membutuhkan kenyamanan.
Berikut adalah tips atau cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi agar bayi tidak kagetan sehingga ia bisa tidur kembali.
Sentuhan orangtua dapat menjadi penenang termasuk saat bayi sering merasa kaget. Cobalah untuk menggendong, lalu menepuk pelan si kecil sampai tangisannya berhenti. Nikmati waktu saat menggendong si kecil dan tak perlu terlalu cepat menaruhnya kembali ke tempat tidur. Pasalnya, menaruhnya terlalu cepat saat ia belum merasa tenang bisa membuatnya menangis kembali.
Setelah menenangkan dan membaringkannya, Anda juga bisa mengambil posisi tidur di sebelah si kecil sekaligus mengelusnya pelan. Berdekatan dengan si kecil saat tidur juga dapat menambah kenyamanannya sehingga membantu mengurangi refleks kaget yang sering dialami bayi.
Apabila diperlukan, Anda juga bisa melakukan cara lainnya untuk mengatasi bayi kagetan saat tidur dengan membedongnya. Membedong bayi dapat membuatnya merasa aman dan terlindungi saat tidur. Hal ini membuatnya teringat saat ia berada di rahim. Tak hanya itu saja, membedong bayi juga dapat mengurangi refleks kaget karena ia tidak dapat mengulurkan tangannya seperti biasa. Pastikan agar tidak membedongnya terlalu kencang sekaligus rutin memeriksanya secara teratur agar ia tidak kepanasan.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, refleks Moro yang menjadi penyebab bayi sering kaget ini umumnya menghilang pada usia 6 – 7 bulan. Akan tetapi, apabila kondisi ini masih terus terjadi pada bayi berusia lebih dari 7 bulan, sebaiknya Anda berkonsultasi dan memeriksakan si kecil dengan dokter.
Hal ini bisa terjadi saat refleks Moro tidak sepenuhnya terbentuk juga tertahan sehingga bayi kemungkinan memperlihatkan efek sering kaget yang berlebihan.
Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin terjadi saat bayi mengalami kagetan berlebih, seperti:
Itulah tips mengatasi agar bayi tidak kagetan. Selain pada bayi, kondisi refleks Moro yang tertahan dan tidak ditangani dengan baik bisa memengaruhi kehidupan si kecil kelak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM