28 Oct 2022
Anggraini Nurul F
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Ketuban pecah dini merupakan salah satu hal yang perlu Moms waspadai! Beberapa saat sebelum janin dilahirkan, kantung ketuban akan pecah dan air ketuban akan keluar melalui vagina. Dalam waktu kurang lebih 24 jam setelah selaput ketuban pecah, biasanya bayi akan lahir.
Bila ketuban pecah sebelum usia kandungan berusia 37 minggu, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini biasanya menyebabkan persalinan prematur, yaitu kondisi ketika bayi terpaksa dilahirkan sebelum waktunya. Kondisi ini umumnya lebih berisiko terjadi pada kondisi berikut:
Semakin dini ketuban pecah, maka semakin membahayakan ibu maupun janin. Oleh karena itu, berikut adalah cara menjaga air ketuban tidak pecah dini yang bisa Anda lakukan.
Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
Salah satu upaya penting dalam menjaga air ketuban tidak pecah dini adalah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan.
Pemeriksaan tersebut memungkinkan Anda untuk memantau kondisi janin, air ketuban, maupun hal lainnya yang berkaitan dengan kehamilan Anda. Selain itu, masalah pada kehamilan juga dapat terdeteksi lebih awal jika Anda rutin memeriksakannya.
Idealnya, pemeriksaan kehamilan sebulan sekali namun dapat dilakukan minimal 4 kali selama hamil, yaitu 1 kali pada trimester satu, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester tiga.
Cara lain untuk menjaga air ketuban agar tidak pecah sebelum waktunya adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Asupan ibu hamil sangatlah penting untuk diperhatikan.
Pastikan Anda memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan sehat lainnya. Jangan lupa pula untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda supaya kualitas air ketuban tetap terjaga dan tubuh tidak dehidrasi.
Ibu hamil harus menghindari rokok
Ibu hamil tidak boleh merokok untuk menjaga air ketuban tidak pecah dini. Selain ketuban pecah terlalu cepat, merokok selama kehamilan juga dikaitkan dengan berbagai risiko berbahaya, seperti plasenta letak rendah, plasenta copot sebelum waktunya, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, atau cacat lahir.
Ibu hamil juga sebaiknya menghindari kontak langsung dengan perokok agar asap rokok tidak terhirup. Jika suami atau anggota keluarga lain dalam satu rumah ada yang merokok, ingatkan untuk tidak merokok di depan Anda.
Infeksi pada organ intim dapat menimbulkan risiko ketuban pecah dini, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, serta kerusakan mata dan paru-paru pada bayi baru lahir. Pasalnya, area organ intim yang tidak bersih dapat menyebabkan kuman atau bakteri berkembang, bahkan hingga menyerang selaput ketuban.
Jadi, cara menjaga air ketuban agar tidak pecah adalah dengan membersihkan organ intim secara tepat. Setelah buang air kecil, pastikan Anda menyekanya dari depan ke belakang. Selain itu, gantilah celana dalam minimal dua kali sehari, terutama jika sudah terasa lembap.
Jika ibu hamil memiliki riwayat ketuban pecah dini, mengonsumsi suplemen vitamin C bisa menjadi cara mencegah masalah itu di kehamilan selanjutnya.
Suatu studi dalam Iranian Red Crescent Medical Journal pada tahun 2013 menyatakan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C setelah usia kehamilan 14 minggu dapat mencegah ketuban pecah dini pada ibu hamil dengan riwayat masalah tersebut sebelumnya.
Namun, pastikan Anda mendapat anjuran dokter dan tidak mengonsumsi suplemen vitamin C sembarangan.
Saat ini Moms sedang hamil dan menyusui? Atau Moms sedang ingin mencari perlengkapan bayi mulai dari stroller hingga pakaian? Jika Moms membutuhkan perlengkapan ibu dan bayi, Moms bisa mengunjungi website MOOIMOM, sebagai toko online perlengkapan ibu hamil dan menyusui terlengkap.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM