09 Mar 2021
Ika
Kemarin, Si Kecil makan dengan lahap, tiba-tiba hari ini mogok makan apalagi dia sedikit rewel dan gelisah. Moms mungkin akan mencurigai, apakah menu hari itu tidak disukai Si Kecil, apakah ia merasa bosan dengan makanan bayi, ataukah dia sakit? Jika ternyata bayi sehat dan Moms sudah mengganti resep tapi Si Kecil tak juga mau makan, coba periksa bagian mulutnya. Bisa jadi ia terkena sariawan.
Sariawan atau disebut stomatitis apthosa merupakan kerusakan pada lapisan jaringan mulut, yang dapat terjadi di sepanjang pangkal gusi, di dalam pipi atau bibir, juga bisa terbentuk di dasar mulut atau lidah. Adapun tanda-tanda sariawan ialah berbentuk bulat atau oval berwarna putih, abu-abu, atau kuning dengan ukuran kecil dan bengkak di sekitar tepinya.
Penyebab Sariawan pada Bayi
Sariawan umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun demikian, sekitar 5-10 persen bayi dan anak-anak bisa mengalaminya. Pada bayi khususnya yang berusia 1 tahun ke bawah kemungkinan mengalami sariawan kecil terjadi. Sebelum Moms mencari cara mengatasi sakit sariawan ini, ketahui dulu penyebabnya. Meskipun bayi tidak dapat mengatakan penyebabnya, terdapat beberapa faktor penyebab sariawan pada bayi, seperti berikut ini.
Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi
Kebanyakan sariawan tidak memerlukan perawatan medis atau bisa disembuhkan di rumah. Waktu yang diperlukan sariawan untuk hilang dengan sendirinya sekita 7-10 hari, dan puncak sakitnya sekitar 3-4 hari.
Bagi orang dewasa yang sedang mengalami sariawan, rasanya menyakitkan, perih, mengganggu makan dan minum, saat menyikat gigi, bahkan saat berbicara. Tentunya rasa yang sama lebih mengganggu bagi bayi. Bayi bisa menjadi rewel serta dapat menyebabkan iritasi saat ia menyusu. Oleh karena itu, Moms perlu mencari cara-cara meringankan rasa sakit yang ditimbulkan oleh sariawan ini, seperti langkah-langkah berikut ini.
Cara Mencegah Sariawan pada Bayi
Agar Si Kecil tidak rewel karena sakit sariawan, Moms dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko timbulnya ulkus mulut ini.
Pertama, Moms usahakan terus menjaga kebersihan terutama di area mulut bayi. Bagi anggota keluarga dengan sariawan dan luka di tubuh sementara harus menghindari kontak dengan bayi.
Kedua, Moms perlu mewaspadai ketika anak bermain dengan mainannya, teether, atau sikat gigi agar ia tidak melukai area mulutnya lagi. Ketiga, jika Si Kecil memiliki alergi atau penyakit kronis, Moms lebih berhati-hati menjaganya dari pemicu alergi agar terhindar dari sariawan. Keempat, pastikan Moms memberi asupan nutrisi yang sehat supaya imunitas bayi terjaga.
Sariawan bisa menimpa segala usia dan cenderung hilang dengan sendirinya. Meskipun demikian, jika Moms mencurigai ada yang tidak beres dengan luka di mulut bayi, maka jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu dapat membantu menentukan penyebab pastinya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM