05 Feb 2021
Ika
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi perut yang terasa kembung. Meski hanya sesekali datang, tetapi gejala perut kembung kerap membuat tak nyaman. Kini, mari kita membayangkan ketika perut kembung terasa kala mengandung. Pasti bikin semakin tak nyaman, bukan?
Perut kembung adalah kondisi perut terasa kencang dan penuh, juga terlihat membesar dari biasanya. Pada ibu hamil, keluhan perut kembung bisa terjadi pada kehamilan usia berapa saja. Tak pilih-pilih minggu dan bulan. Namun, sebagian ibu hamil merasa intensitas kembung meningkat ketika usia kehamilan memasuki usia 29 minggu. Keluhan lain ketika kehamilan memasuki usia 29 minggu, bisa dibaca di sini.
Gejala-gejala yang menyertai perut kembung sebenarnya bukan persoalan serius dalam masa kehamilan. Apalagi, pertandanya dapat dipulihkan; diobati, di rumah. Namun, saat perut kembung terjadi terus menerus dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, Moms perlu mencari solusinya.
Sebelum mencari cara-cara yang sekiranya dapat mengatasi perut kembung, ada baiknya Moms memetakan penyebab. Atau, paling tidak, faktor risikonya.
Berikut ini penyebab-penyebab perut kembung, cara mengatasinya, serta kapan Moms harus ke dokter karena keluhan ini.
Penyebab Perut Kembung Saat Hamil
Pada awal kehamilan, hormon progesteron membantu meningkatkan aliran darah ke rahim ibu, menstimulasi kelenjar di rahim, membantu plasenta berkembang, juga memberi nutrisi pada janin yang tengah bertumbuh. Progesteron juga membantu otot panggul Moms menguat serta mencegah rahim berkontraksi sebelum saatnya melahirkan.
Sementara progesteron melakukan banyak hal baik bagi Moms dan janin, rupanya hormon ini memiliki beberapa efek samping yang kurang nyaman dirasakan ibu hamil. Keluhan yang muncul seperti nyeri pada payudara, kelelahan, serta perut kembung. Kenali hormon-hormon lain yang fungsinya meningkat selama kehamilan, di sini.
Penumpukan gas di perut dan usus adalah salah satu penyebab kembung yang paling umum. Beberapa gejala dari penumpukan gas ialah sendawa berlebihan, perut kembung berlebihan, muncul dorongan kuat untuk BAB, dan merasa mual. Kembung karena gas digambarkan seolah-olah ada sesuatu yang terperangkap di dalam perut. Penyebabnya bisa dari bahan makanan tertentu yang mengandung gas, seperti sayuran kembang kol, brokoli, dan kubis. Dalam banyak kasus, gas akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam.
Mungkin karena bawaan janin, Moms kadang menyukai makanan asin. Sayangnya, jika terlalu berlebihan bisa mengakibatkan tubuh menahan lebih banyak cairan daripada yang seharusnya dan mengakibatkan perut kembung.
Beberapa ibu hamil menjadi kembung setelah mengonsumsi makanan tertentu karena memiliki intoleransi makanan, atau ada alergi gluten.
Keluhan sembelit adalah gejala normal selama kehamilan. Suatu studi melaporkan sekitar 24 persen ibu hamil mengalami sembelit pada trimester pertama Sembelit dapat menyebabkan tinja menumpuk di usus besar, mengakibatkan rasa sakit, kembung, dan tidak nyaman. Untuk itu, Moms perlu meningkatkan asupan air.
Cara Mengatasi Perut Kembung
Untuk mengatasi perut kembung saat hamil, Moms dapat mencoba cara-cara berikut ini.
Bahan makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran kubis, brokoli, dan asparagus dapat meningkatkan rasa kembung. Apel, bawang bombay, dan tomat mengandung fruktosa tinggi yang dapat memicu perut kembung. Sebaiknya Moms menghindari bahan makanan tersebut. Selain itu, makanan yang terlalu asin juga dihindari karena berpotensi kembung.
Para ahli kesehatan menyarankan agar ibu hamil makan enam porsi kecil setiap hari. Makan dalam porsi kecil dan perlahan akan mengurangi rasa lelah serta perut kembung. Dengan makan perlahan, Moms membiarkan tubuh mengirim sinyal ke otak bahwa Moms kenyang sebelum makan berlebihan. Jika makan tidak berlebihan, perut kembung bisa dicegah.
Merokok dapat menyebabkan perut kembung karena perokok menghirup lebih banyak daripada mereka yang tidak merokok. Udara yang masuk akan sering terjebak di perut atau usus besar.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2006 menunjukkan individu yang berolahraga mengalami penurunan retensi gas dibandingkan mereka yang tidak berolahraga. Olahraga, bahkan yang ringan seperti berjalan kaki dapat membantu saluran pencernaan Moms bergerak.
Jika Moms terlalu stres dapat memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare dan sembelit. Meskipun sejumlah stres tidak dapat dihindari, Moms bisa mengatasinya dengan melakukan latihan pernafasan sederhana.
Tahukah Moms, saat minum dari botol atau memakai sedotan ternyata Moms akan menelan lebih banyak udara yang nantinya terjebak di perut. Minum dengan gelas akan membantu Moms menelan lebih sedikit udara, sehingga meminimalkan kondisi perut kembung.
Kebiasan makan sebelum tidur juga memicu naiknya asam lambung. Berikan jeda satu hingga dua jam dari makan terakhir sebelum waktunya tidur.
Saat Moms minum soda atau minuman berkarbonasi, semua gelembung udara yang disebabkan oleh karbondioksida akan masuk ke perut, terperangkap di sana dan mengakibatkan perut kembung.
Alih-alih minum soda, Moms disarankan minum air putih guna mengatasi sembelit penyebab perut kembung.
Kapan ke Dokter?
Moms, jika keluhan perut kembung yang Moms alami disertai gejala lain yang lebih serius seperti demam, muntah-muntah, rasa sakit yang hebat, atau tinja berdarah, segeralah menemui dokter untuk mendapat pertolongan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM