13 Oct 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
Pra-kehamilan
Pra-kehamilan
Moms selama kehamilan moms pasti memeriksakan kandungan secara rutin kepada dokter kandungan untuk memastikan kondisi kandungan selalu dalam keadaan baik-baik saja. Tapi pernahkah dokter memberitahu bahwa kondisi air ketuban yang moms miliki itu terlalu banyak dan berlebihan? Jika moms mengalami hal ini, kejadian ini dinamakan dengan polihidramnion. Sebenarnya apa sih penyebab terjadinya polihidramnion pada ibu hamil dan bagaimana cara mengatasinya?
Polihidramnion merupakan kondisi cairan atau air ketuban yang berada di dalam rahim dengan jumlah volume yang berlebihan. Air ketuban ini berfungsi sebagai pelindung janin saat berada dalam kandungan. Biasanya polihidramnion ini terdeteksi saat moms menjalankan pemeriksaan USG, selain terlihat dengan cara USG; dokter juga dapat mendeteksi dengan melihat dari lingkar perut moms yang terlihat lebih besar dari ukuran normal; cairan ketuban yang dimiliki oleh moms normalnya berada dalam volume 500-1000 ml.
Pada kasus polihidramnion ini, dokter akan terus memantau kondisi janin, sebab hal ini dapat berbahanya bagi janin. Bahaya- bahaya yang ditimbulkan dapat berupa: kelahiran janin yang prematur, masalah tali pusar yang bisa melilit janin, tekanan darah tinggi dan infeksi saluran kemih yang dapat terjadi pada moms, serta kemungkinan adanya operasi cesar. Memahami banyaknya kemungkinan berbahaya atau risiko yang disebabkan dari adanya kasus polihidramnion, moms harus mengenali penyebab-penyebabnya agar dapat menanganinya dengan tepat. Lalu apa saja penyebab dari polihdramnion?
Saat hamil banyak kasus ibu hamil yang menderita penyakit diabetes, yang mana diabetes ini lebih dikenal dengan diabetes gestasional. Hal tersebut terjadi karena janin di dalam kandungan terlalu banyak mengkonsumsi gula, sehingga membuat janin lebih sering atau lebih banyak mengeluarkan urin dan menyebabkan air ketuban moms menjadi lebih banyak.
Salah satu penyebab polihidramnion adalah adanya penyumbatan yang terjadi pada usus bayi di dalam kandungan. Jika hal ini terjadi, maka bayi tidak dapat mencerna dengan optimal sehingga hal ini akan menyebabkan polihidramnion pada ibu hamil.
Moms jika bayi yang berada dalam kandungan mengalami anemia, maka moms akan mengalami risiko polihidramnion. Hal tersebut terjadi karena saat anemia, hematokrit janin akan berada di bawah 25%. Keadaan hematokrit yang berada di bawah 25% itu menyebabkan cairan ketuban menjadi meningkat, sehingga dapat menyebabkan polihidramnion.
Moms apakah sudah mengetahui istilah twin to twin syndrome? istilah tersebut lebih dikenal dengan kehamilan anak kembar yang identik, biasanya jika kehamilan ini terjadi maka bayi yang berada di dalam kandungan akan berbagi plasenta. Jika hal tersebut terjadi, maka bayi akan mengirim darah ke kembarannya, selain itu kembaran yang menerima darah akan membuat bayi memiliki volume cairan ketuban yang berlebih.
Kelainan kongenital adalah kejadian cacat lahir yang ada pada bayi sejak berada di dalam kandungan. Kejadian ini juga akan menyebabkan polihidramnion pada moms, sebab hal ini berkaitan dengan masalah jantung dan paru-paru di mana jika kedua masalah tersebut terjadi maka volume cairan ketuban akan meningkat. Biasanya ibu hamil yang mengalami polihidramnion akan merasakan beberpa hal, di antaranya:
Jika hal ini terjadi pada masa kehamilan moms, bagaimana cara yang tepat untuk mengobatinya?
Jika moms mengalami polihidramnion pada saat kelahiran mom, moms bisa mengkonsultasikannya kepada dokter kandungan dan moms akan diberikan solusi untuk mengatasinya:
Moms jika merasakan beberapa tanda polihidramnion, moms bisa periksakan ke dokter ya! biasanya untuk mengobatinya, moms akan diberikan obat yang dapat membantu mengurangi cairan ketuban.
Amnioreduksi adalah prosedur pelaksanaan pengurangan cairan ketuban dengan cara memasukkan jarum khusus ke dalam rahim untuk mengeluarkan cairan ketuban agar jumlah volume cairan menjadi tidak berlebih.
Tindakan ini dilakukan jika polihidramnion pada ibu hamil memiliki tingkat keparahan yang tinggi, sebab akan meningkatkan risiko infeksi, solusio plasenta dan kelahiran mati, sehingga tindakan ini harus diambil.
Jadi moms sebaiknya rutin memeriksakan kehamilan dan keluhan secara rutin ya moms! Jangan sampai terlambat untuk memeriksakan kehamilan, terlebih jika moms sudah merasakan beberapa keluhan - keluhan seperti yang telah disebutkan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM