Waspadai Kelainan Bentuk Rahim yang Sering Terjadi pada Perempuan!

calendar icon

12 Dec 2021

author icon

Pangastryan Wisesa Pramudiah

category icon

Trimester Pertama

Waspadai Kelainan Bentuk Rahim yang Sering Terjadi pada Perempuan!

Rahim merupakan organ reproduksi wanita yang letaknya terdapat atau berada di dalam rongga panggul. Organ ini memiliki tiga lapisan, antara lain: lapisan dalam (endometrium), lapisan tengah (miometrium), dan lapisan luar (perimetrium). Moms harus tahu bahwa rahim terhubung dengan dua saluran telur (tuba fallopi), yaitu: pada bagian atas dan vagina di bagian bawahnya. Akan tetapi, sebagian wanita memiliki bentuk rahim yang tidak sesuai. Bentuk rahim yang tidak sesuai dianggap sebagai kelainan bentuk rahim, di mana kelainan bentuk rahim dianggap dan dipercaya untuk memengaruhi kesuburan: 

Berbagai macam bentuk rahim yang harus dipahami

Harus dipahami bahwa bentuk rahim yang normal umumnya dapat ditandai dengan jumlah satu rongga yang terdapat di tengah dengan dua saluran terbuka di bagian kanan dan kiri yang mengarah ke tuba fallopi. Perlu dipahami juga, organ ini memiliki bentuk yang menyerupai buah pir terbalik dengan ukuran panjang 7,5 cm, lebar 4,5 cm, dan ukuran kedalaman 3 cm. Namun, ada sebagian wanita bisa mengalami perbedaan bentuk rahim, sebagai berikut:

Arcuate uterus

Arcuate uterus merupakan kondisi rahim yang terlihat normal apabila dilihat sekilas. Namun terdapat sedikit lekukan di bagian atas rahim. Meski begitu, kelainan bentuk rahim ini biasanya tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil.


Baca juga:
Harus Waspada! Ini 7 Tanda Bayi yang Mengalami Dehidrasi


bannerbanner

Septate uterus

Septate Uterus merupakan kelainan bentuk rahim yang paling umum terjadi pada sebagian besar wanita, di mana bagian dalam rahim terbagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Septum juga dapat memanjang ke rahim (septum parsial) atau ke serviks (septum komplit). Rahim yang terpisah ini membuat para wanita lebih sulit untuk mendapatkan kehamilan serta dapat meningkatkan risiko keguguran. 

kelainan bentuk rahim

Unicornuate uterus

Salah satu kelainan bentuk rahim selanjutnya adalah unicornuate uterus, di mana kondisi ini terjadi ketika rahim hanya berukuran setengah dari ukuran normal dan hanya ada satu saluran tuba falopi. Kondisi ini jarang terjadi pada wanita, diperkirakan hanya satu dari 1.000 wanita yang memilikinya. Pada kondisi ini, wanita yang mengalami masih tetap dapat hamil meski memiliki kelainan ini, namun berisiko lebih tinggi untuk terkena kehamilan ektopik, keguguran, dan kelahiran prematur.

Bicornuate uterus

Bicornuate uterus adalah kondisi di mana wanita memiliki dua rongga rahim yang tergabung pada satu serviks dengan satu vagina. Bentuk rahim pada kondisi ini pun bukan nampak seperti pir, melainkan bentuk hati dengan lekukan yang dalam di bagian atas. Yang sudah pernah terjadi, sekitar satu dari 250 wanita memiliki kondisi ini. Pada kondisi ini juga sebenarnya tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil, namun resiko komplikasi juga akan lebih tinggi.

Uterus didelphys

Tahukah bahwa uterus didelphys merupakan kelainan bentuk rahim, di mana wanita memiliki memiliki dua rongga rahim yang masing-masing terdapat serviksnya sendiri, Selain itu bisa jadi dalam kondisi ini ada dua vagina. Namun sebenarnya bentuk kelainan ini jarang terjadi dan hanya terjadi pada sekitar satu dari 350 wanita. Bentuk kelainan rahim ini juga bisa tidak memengaruhi kesuburan, namun kelainan bentuk rahim terkait kondisi ini, akan memperbesar komplikasi kehamilan seperti sungsang dan kelahiran prematur.


Baca juga:
Bayi Baru Lahir Jarang Pipis? Kenali Penyebabnya, Moms!


Agenesis

Kondisi kelainan bentuk rahim yang terakhir adalah agenesis, di mana kondisi ini adalah kondisi yang sangat jarang terjadi pada sebagian besar wanita. Kelainan bentuk rahim ini adalah rahim dan vagina tidak terbentuk dengan baik, kondisi ini dinamakan dengan sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauster. Yang sudah-sudah, kondisi ini terjadi sekitar satu dari 5.000 wanita. Biasanya gejala ini ditandai dengan wanita yang belum mendapat menstruasi meski masuk dalam usia pubertas. Nah, umumnya kondisi ini akan sulit mengalami kehamilan karena rahim tidak ideal untuk janin berkembang. Sebaiknya periksakan dan konsultasikan kepada dokter spesialis agar dokter dapat melakukan penanganan yang tepat.

 

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM