Ujar-Ujar tentang Bayi Bau Tangan, Perlukah Dipercaya?

calendar icon

29 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Ujar-Ujar tentang Bayi Bau Tangan, Perlukah Dipercaya?

Ibu yang baru saja melahirkan kerap mendapat larangan dari keluarga atau masyarakat sekitar untuk tidak sering-sering menggendong bayinya. “Takut bayi bau tangan”, merupakan kalimat yang akrab didengar ibu baru. Ujar-ujar ini teretas akibat kesalahpahaman paling umum soal menggendong bayi. Disebutkan, keseringan berada dalam gendongan bakal membuat mereka manja, serta sulit lepas dari ibunya di kemudian hari. 

 Jika Moms mempercayai menggendong Si Kecil akan membuatnya bau tangan, sebaiknya buang jauh konsep ini. Bayi bau tangan adalah mitos. Faktanya, menggendong Si kecil menempatkan mereka dalam rasa aman dan keterikatan dengan orang tuanya. Menggendong menawarkan rasa dekat dan rasa aman bagi bayi Pada saat yang sama, orang tua merasakan kenyamanan kala menggendong bayi. Kontak skin-to-skin yang terjadi saat menggendong membantu produksi hormon oksitosin orang tua sehingga lebih memusatkan perhatian pada bayi.  

Selain mitos bayi bau tangan, ada pula ujar-ujar lain tentang menggendong. Misalnya, menggendong menciptakan kebiasaan tidur yang buruk. Padahal, faktanya, menggendong justru membantu bayi--terutama yang terlahir prematur--tidur lebih nyaman. Mitos lainnya, menggendong membuat bayi tidak mandiri. Malahan sebaliknya, menggendong membentuk keterikatan yang aman sehingga bayi belajar mandiri dengan kecepatan menurut versi mereka sendiri. Bayi yang membentuk keterikatan aman dapat memiliki stabilitas yang baik, stres lebih rendah, serta mampu mengatasi situasi baru lebih baik. 

   

Efek Positif Menggendong

Menggendong bayi sangat penting untuk perkembangan fisik, psikologis, serta neurologis mereka. Menggendong merupakan bentuk hubungan kedekatan antara orang tua dan bayi, serta sentuhan penuh kasih yang membersamai tumbuh kembang Si Kecil. Ada banyak efek positif dari menggendong bayi, beberapa di antaranya, ialah sebagai berikut:

  • Rasa Aman Terpenuhi

Menggendong Si Kecil otomatis mendorong ikatan antara orang tua dan bayi, sekaligus kebutuhan bayi akan rasa aman dan keterikatan terpenuhi. Jika kebutuhan ini terpenuhi maka mengarah pada kepercayaan diri, kemandirian, ketahanan diri, serta kesehatan fisik Si Kecil di kemudian hari.

  • Memengaruhi Pertumbuhan Emosional dan Fisik

Bagi bayi prematur, menggendong di awal kehidupan atau yang kerap disebut “perawatan kanguru”, amat sangat penting. Hal ini dikarenakan menggendong bayi membantu mengatur suhu, detak jantung, pernapasan, serta pertumbuhan emosional dan fisik.

  • Mempermudah Bayi Menyusui

Dengan menggendong bayi, kegiatan menyusui lebih dipermudah. Hal ini disebabkan pelepasan hormon oksitosin dari sentuhan lembut ibu saat menggendong. 

  • Perkembangan Saraf

Sentuhan lembut saat menggendong memiliki banyak manfaat untuk perkembangan saraf dan pembentukan otak sosial Si Kecil.

  • Membantu Mengatur Ritme Sirkadian

Kontak kulit secara teratur dipercaya dapat membantu bayi mengatur ritme sirkadian mereka dengan lebih baik. Selain itu, bayi juga dapat membedakan antara tidur siang dan malam.

  • Meningkatkan Kualitas Tidur

Menurut penelitian, ibu yang menggendong bayinya justru membantu tangisan berkurang, baik frekuensi maupun durasinya. Selain itu, menggendong dapat meningkatkan kualitas tidur Si Kecil. Tidur dalam gendongan ibu membuat jalan napas terlindungi dengan baik. Lebih sedikit menangis berarti lebih banyak waktu berada dalam mode tenang.

  • Menenangkan Bayi Kolik

Pada bayi kolik dapat ditenangkan dengan digendong dan diayun. Gerakan menggendong dan mengayun lembut saat orang tua atau pengasuh berjalan mungkin dapat membantu Si Kecil. 

  • Mendorong Perkembangan Bahasa

Menggendong diyakini dapat mendorong perkembangan sosial dan bahasa. Bayi yang digendong dapat mendengar suara orang tuanya dari dekat. Selain itu, bayi dapat melihat orang tua berinteraksi dengan mereka, serta orang lain.

  • Mencegah Masalah Pinggul

Gendongan yang bagus dan dirancang dengan benar mendorong posisi fisiologis bayi seperti membentuk huruf M. Posisi ini dapat membantu mencegah masalah pinggul di kemudian hari, seperti risiko displasia punggul. 

 

Cara mengatasi Bayi Bau Tangan

Bayi umumnya akan menangis sekitar 3 jam sehari selama kurang lebih 3 bulan pertamanya. Tangisan bayi ini bukanlah bentuk manipulasi, melainkan caranya berkomunikasi. Bayi menangis karena ingin kebutuhan dasarnya seperti lapar dan mengantuk, terpenuhi. Atau, bayi membutuhkan pelukan karena kesepian dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan memerhatikan tangisan bayi, orang tua dapat cepat merespons dan memenuhi kebutuhan bayi. 

Baca juga: 5 Jenis Gendongan Bayi serta Plus-minusnya

Jika bayi seolah tidak mau lepas dari gendongan, periksa dulu apakah kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi atau belum. Apabila kebutuhan dasar telah terpenuhi namun bayi masih sulit dilepaskan dari gendongan, cobalah beberapa tips, berikut ini:

  • Letakkan Si Kecil di kursi goyang kemudian goyangkan perlahan.
  • Untuk bayi di bawah 3 bulan, Moms dapat membedong bayi dengan kain tipis dan tidak terlalu ketat.
  • Moms dapat bersenandung atau bicara dengan suara yang menenangkan.
  • Putar musik lembut.
  • Letakkan bayi dalam kereta dorong kemudian berjalan-jalan sebentar.
  • Cari suara white noise menyerupai suara yang didengar bayi ketika di dalam rahim. Contohnya, antara lain suara mesin cuci atau kipas angin.
  • Sendawakan bayi ketika selesai menyusu agar tidak ada gas yang terjebak dalam perut.
  • Pilih gendongan yang mendukung kenyamanan bayi. Kemudian ayunkan perlahan dalam gendongan sampai Si kecil tertidur.

Situs Mooimom menyediakan gendongan bayi yang aman dan berkualitas baik. Mooimom juga menyediakan kebutuhan lain bagi bayi serta Moms yang terjamin kualitas dan keamanannya.

gendongan bayi


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM