24 Aug 2021
Anggraini Nurul F
Pada rentang usia 0 sampai 6 bulan, bila mata Si Kecil nampak juling, terutama saat ia sangat lelah, Bunda tidak perlu khawatir.
Beberapa bayi terlahir dengan lipatan kulit ekstra pada sudut dalam matanya. Hal ini dapat menyebabkan bayi terlihat juling, padahal sebenarnya tidak. Fenomena ini disebut pseudoesotropia atau juling palsu, dan cukup umum terjadi pada bayi.
Pseudoesotropia lebih sering ditemui pada bayi ras Asia yang memiliki tulang hidung kecil dan hampir datar. Selain itu, kondisi ini biasanya akan tampak saat mata bayi fokus pada benda yang sangat dekat. Jarak antara kedua pupil mata yang terlalu dekat akan memberi efek juling palsu semakin jelas.
Lipatan di sudut mata bayi akan menghilang dan tulang hidungnya pun semakin terbentuk seiring perkembangannya. Menginjak usia 6 bulan, mata Si Kecil seharusnya tidak nampak juling lagi dan mampu fokus pada suatu benda.
Mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh gangguan pada otot mata atau pada saraf yang mengontrol gerakan mata, kelainan genetik (misalnya sindrom Down), serta kondisi medis tertentu (misalnya cerebral palsy).
Tak hanya itu, bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah juga lebih berisiko mengalami mata juling.
Bila Si Kecil sudah berusia 6 bulan namun matanya tetap nampak juling, Bunda perlu membawanya ke dokter mata untuk diperiksa. Mata juling perlu ditangani sedini mungkin. Jika dibiarkan, mata juling dapat memicu terjadinya mata malas yang akan mengganggu penglihatan Si Kecil.
Sejumlah penanganan yang bisa menjadi pilihan untuk menangani mata juling adalah:
Walaupun mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh hal yang normal, namun Moma tetap perlu memerhatikan kondisi mata Si Kecil dan memeriksakannya ke dokter secara teratur. Pemeriksaan mata dianjurkan mulai dari 3 hari setelah bayi lahir, dan setiap 5-6 bulan sampai usianya 1 tahun.
Yuk Moms, kunjungi website kita di www.mooimom.id.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM