01 Jul 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi melepaskan puting susu. Kemudian Moms atau Dads mendudukkan Si Kecil, mulai menepuk punggung atau memijat perutnya sampai ia bersendawa. Terdengar familier?
Di atas itu merupakan cara menyendawakan bayi. Menyendawakan bayi merupakan salah satu langkah tradisional untuk membantu Si Kecil melepaskan udara yang terperangkap dalam tubuhnya. Namun, apakah cara tradisional ini masih diperlukan?
Jawabannya: masih. Teorinya adalah, bayi menelan udara ketika menyusu. Udara dalam perut mereka membuat Si Kecil menjadi kurang nyaman. Bayangkan saja ketika perut Moms penuh dengan gas, pasti akan banyak keluhan, bukan? Seperti itu juga yang dialami bayi.
Sementara, bayi belum bisa mengendalikan tubuhnya. Ia belum mengerti cara meringankan ketidaknyamanan yang terjadi dengan badannya. Si Kecil butuh bantuan. Salah satunya dengan membantu mereka supaya bisa bersendawa.
Begitu Si Kecil bersendawa dan berhasil mengeluarkan udara dari perut, mereka akan merasa lebih baik. Si Kecil bahkan mungkin mulai menyusu lagi. Sebab, mengeluarkan udara akan memberi ruang bagi lebih banyak air susu ibu (ASI) dalam perut mereka.
• Jika bayi menangis beberapa saat sebelum Moms mulai menyusuinya, ia mungkin menelan udara dan membutuhkan bantuan untuk melepaskannya. Menyendawakan bayi tak hanya membantu Si Kecil, tetapi juga Moms. Ketika bayi berhasil bersendawa, Moms tak akan mencemaskan kondisinya ketika enggan menyusu.
• Ketika Moms menawarkan dot berisi susu, kecil kemungkinan ia dapat mengisap dengan baik, yang menyebabkan Si Kecil menelan lebih banyak udara. Selain itu, sebagian besar dot memiliki aliran yang sangat cepat. Bayi mau tak mau meneguk cairan itu bersamaan dengan udara dalam tempo yang cepat pula.
• Aliran dot yang sangat cepat itu juga menjadi masalah bagi beberapa ibu menyusui. Moms bisa jadi merasa kecewa lantaran Si Kecil terlihat terlalu aktif menyusu. Padahal stok ASI menipis. Bersendawa dapat membuat bayi lebih konstan menyesap ASI dari dot.
• Coba letakkan bayi tinggi-tinggi pada bahu Moms. Dengan begitu, bahu Moms menekan tepat di bawah tulang rusuknya yang kecil. Lalu tepuk punggungnya dengan lembut. Oh, ya, Jangan lupa menaruh bantalan sendawa pada bahu Moms terlebih dahulu. Percayalah, bantalan sendawa akan sangat bermanfaat selama proses ini berlangsung.
• Apakah Moms menyusui sambil berbaring? Tak perlu bangun, Moms. Sambil berbaring miring, sampirkan bayi di atas pinggul Moms, menghadap ke punggung. Kemudian tepuk punggungnya dengan lembut.
• Yang satu ini disebut teknik “melipat”. Pegang bayi dalam posisi duduk, lalu dengan lembut tekuk badannya ke depan, dengan dada ke arah lutut, kemudian luruskan lagi. Ulangi selama beberapa kali.
Jika Moms tak juga mendengar sendawa yang memuaskan setelah satu atau dua menit, kemungkinan Si Kecil memang belum berhasil bersendawa. Tetapi ketika Si Kecil mulai meringis atau menggeliat seolah-olah tak nyaman saat Moms membaringkannya, ada baiknya mencoba lagi beberapa cara untuk membantunya bersendawa.
Moms juga dapat mencoba mengubah posisi untuk membantunya bersendawa. Jika cara itu juga tak berhasil, jangan khawatir. Bayi yang disusui mungkin tidak harus bersendawa setiap kali Moms mencoba. Ketika ini terjadi, Mom dapat melanjutkan menyusui atau menurunkan dulu Si Kecil. Ketika ia tampak mulai tak nyaman, Moms dapat membantunya untuk mencoba bersendawa lagi.
Untuk meringankan ketidaknyamanan Si Kecil selama belum berhasil bersendawa, Moms dapat membaringkan kepalanya di atas bantal yang dirancang khusus bagi bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, platform penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM