Tortikolis Pada Bayi: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

calendar icon

07 Oct 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Tortikolis Pada Bayi: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Torticollis atau wryneck, secara harfiah berarti “leher bengkok” dalam bahasa Latin. Pada bayi baru lahir, tortikolis dapat terjadi karena posisi di dalam rahim atau setelah melalui proses persalinan yang sulit.

Tortikolis merupakan gangguan pada otot leher yang menyebabkan kepala miring. Bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tortikolis juga bisa terjadi pada bayi. Bahkan bayi dapat mengalami kondisi ini sejak dilahirkan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut merupakan beberapa fakta mengenai tortikolis pada bayi yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

Penyebab Tortikolis pada Bayi

Pada setiap sisi leher, terdapat otot panjang yang membentang dari belakang telinga ke tulang selangka, yang juga disebut dengan SCM (sternocleidomastoid). Tortikolis terjadi ketika otot SCM bayi memendek di satu sisi.

Kondisi ini dapat disebabkan karena bayi mengalami kejang di dalam rahim atau berada dalam posisi abnormal dalam kandungan, yang dapat memberi tekanan ekstra pada satu sisi kepala bayi hingga menyebabkan SCM mengencang.

Selain itu, penggunaan forsep atau alat vakum saat persalinan, masalah pada sistem saraf, atau tulang belakang bagian atas juga bisa memicu hal ini. Sekitar 1 dari 250 bayi dilahirkan dengan kondisi tortikolis. Sebanyak 10-20 persen bayi yang memiliki kondisi tersebut bahkan juga mengalami displasia panggul atau sendi panggul cacat.

Jika bayi telah mengalami tortikolis sejak dilahirkan, maka kondisi ini disebut sebagai tortikolis bawaan. Jenis tortikolis ini merupakan yang paling umum.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tortikolis bawaan pun dapat diturunkan. Selain tortikolis bawaan, bayi juga bisa mengalami tortikolis didapat yang terjadi seiring tumbuh kembang bayi. Biasanya ini berkaitan dengan masalah medis yang lebih serius.


Baca Juga: 

Pada Umur Berapa Bulan Leher Bayi Mulai Kuat? Simak Penjelasan Ini


 

Gejala Tortikolis pada Bayi

Moms mungkin tidak menyadari apapun pada bayi selama 6 atau 8 minggu pertama kelahirannya. Gejala tortikolis biasanya akan semakin jelas saat bayi bisa mengontrol kepala dan lehernya. Berikut beberapa gejala yang dialami bayi:

  • Kepala terlihat miring ke satu sisi dengan dagu mengarah ke bahu yang berlawanan. Sekitar 75 persen bayi yang mengalami tortikolis kepalanya miring ke kanan.
     
  • Kepala tidak dapat berputar ke samping, ke atas atau ke bawah dengan mudah.
     
  • Terdapat benjolan lunak di otot leher bayi. Biasanya ini hilang dalam waktu 6 bulan.
     
  • Bayi lebih suka melihat Moms dari dekat. Matanya tidak akan mengikuti pergerakan Moms karena harus membuatnya memutar kepala.
     
  • Mengalami kesulitan menyusu di satu sisi atau senang menyusu di satu sisi saja.
     
  • Bayi sangat kesulitan memalingkan kepalanya bahkan bisa menjadi kesal karena timbul rasa nyeri.

Jika Moms melihat gejala tortikolis pada bayi Moms, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter. Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi si Kecil.Selain pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan diagnosis tortikolis melalui rontgen leher ataupun melakukan tes ultrasonik pada panggul (jika diperlukan).


Baca Juga: 

Tips Membantu Bayi Meningkatkan Kemampuan Kontrol Leher dan Kepala di 6 Bulan Pertama


 

Cara Mengatasi Tortikolis pada Bayi

Pada bayi dan anak kecil, kondisi ini umumnya bisa diperbaiki. Untuk mengatasi nya, dokter akan mengajari Moms beberapa latihan gerak untuk si kecil dalam meregangkan otot-otot lehernya. Latihan gerak ini akan membantu memperpanjang otot yang lebih pendek dan kencang.

Selain itu, latihan ini juga akan memperkuat otot di sisi yang berlawanan. Dokter juga akan menyarankan Moms untuk membawa bayi ke ahli terapi fisik agar si Kecil mendapat terapi fisik yang tepat untuk kesembuhannya. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi bayi biasanya membaik dalam waktu 6 bulan.

Yang terpenting adalah, Moms harus membiasakan bayi memalingkan kepalanya pada sisi yang tidak ia toleh, misalnya jika bayi Moms mengalami tortikolis sebelah kanan, maka Moms dapat membaringkannya di tempat tidur dan berdiri di sisi kanan untuk mendorongnya menoleh.

Moms juga bisa mengajak si Kecil bermain menggunakan mainan bersuara atau berkelap-kelip. Ini salah satu cara yang dapat mendorongnya menoleh ke dua arah. Penting juga memberi waktu pada bayi untuk melakukan tengkurap ketika ia bangun, agar membantu mengembangkan otot-otot di lehernya.

Tortikolis yang ditangani sesegera mungkin dapat membantu mencegah masalah jangka panjang pada bayi. Sebab tanpa perawatan, bayi dapat mengalami komplikasi, seperti:

  • Kurang kontrol terhadap kepalanya
  • Jangkauan terbatas pada sisi yang terpengaruh
  • Terlambat duduk dan berjalan
  • Masalah ketika diberi makan
  • Keseimbangan buruk
  • Bentuk kepala asimetris karena sering tidur menghadap ke samping.

Selain itu, jika panjang otot leher tidak kembali normal dan bayi tidak memiliki gerak normal saat berusia 18 bulan, kemungkinan bayi Moms akan dirujuk ke dokter bedah ortopedi untuk melakukan operasi memperpanjang otot.

Namun, jarang bayi yang mengalami tortikolis memerlukan operasi untuk memperpanjang SCM. Stimulasi otak juga mungkin diperlukan untuk mengganggu sinyal saraf yang bermasalah. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter, jika Moms merasa ada yang tidak biasa dengan bayi Moms.

Berikan kebutuhan si Kecil dengan kualitas premium hanya di www.mooimom.id.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM