Tips Agar BAB Anak Lancar dan Tidak Keras

calendar icon

17 Aug 2020

author icon

Dwi Ayu Rochani

category icon

Balita

Tips Agar BAB Anak Lancar dan Tidak Keras

Susah buang air besar (BAB) atau yang biasa dinamakan sembelit atau konstipasi adalah suatu kondisi dimana penderitanya mengalami susah buang air besar. Hal ini disebabkan oleh tidak lancarnya pencernaan di tubuh. Tidak lancarnya pencernaan dapat mengakibatkan penumpukan limbah makanan pada tubuh yang tentunya berdampak tidak baik.

Terjadinya susah BAB dapat disebabkan karena beberapa faktor, antara lain; kurangnya makan berserat, kelebihan makan-makanan berlemak, serta kurangnya minum air putih. Jika sudah terjadi sembelit, maka aktifitas pun akan terhambat, dikarenakan sembelit biasanya diikuti oleh rasa sakit dan tidak nyaman di perut. Lalu bagaimana cara melancarkan BAB pada anak? 

Melatih anak agar BAB teratur

Aktivitas bermain ataupun belajar sering membuat anak menahan buang air besar. Misalnya ketika anak enggan BAB di sekolah karena takut pada gurunya atau malu pada temannya, atau anak dalam perjalanan.

Sebaiknya orang tua memberikan pelatihan agar BAB anak teratur. Orangtua bisa mengajarkan anak pergi ke kamar mandi ketika ia pertama kali merasakan keinginan untuk BAB.

Bantulah anak untuk membentuk kebiasaan BAB yang teratur dengan meminta anak duduk di toilet setiap harinya di waktu yang sama, usahakan setelah anak makan.

Konsumsi serat dari buah

Berikan buah-buahan sebagai camilan yang kaya serat agar BAB anak jadi lancar dan tidak keras. Berikan sumber serat berbeda setiap hari terutama yang banyak mengandung air. Makanan tinggi serat membantu memperlancar proses buang air besar dan meningkatkan gerakan usus untuk mendorong feses keluar.

Buah pir, kiwi, maupun plum bagus untuk meredakan sembelit. Buah-buahan tersebut memiliki serat tinggi dan menjadi pilihan untuk meredakan perut yang tidak nyaman karena sembelit.

Ajak anak makan sayur

Berikan juga sayuran yang kaya akan serat, agar BAB anak lancar dan tidak keras. Sayur bayam dipercaya memiliki kandungan serat tinggi di setiap helai daunnya. Selain serat, bayam juga mengandung vitamin C, vitamin K, dan folat. Sayuran hijau ini bagus untuk melunakkan feses sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

Anda juga bisa mengajak anak untuk makan sayuran lainnya, seperti brokoli, wortel, buncis, maupun selada. Sehingga ia terbiasa mengonsumsi sayuran yang bervariasi dan mendapatkan beragam vitamin dan mineral penting di dalamnya.

Ingatkan minum air putih

Agar BAB anak lancar dan tidak keras, biasakan anak untuk rutin minum air putih setiap saat. Untuk mengetahui aturan minum air putih berdasarkan usia anak, Anda bisa cek di sini.

Secara alami, rutin minum air putih dapat menghindari gangguan sistem pencernaan, seperti konstipasi. Maka itu, selalu ingatkan anak untuk tetap minum air putih, agar sistem pencernaannya lancar dan kesehatannya tetap terjaga.

Motivasi untuk beraktivitas fisik

Kebiasaan menahan BAB juga sering terjadi ketika anak terlalu asyik bermain dengan gadgetnya. Kebiasaan ini dapat membuat anak mengalami sembelit atau konstipasi.

Agar BAB anak lancar dan tidak keras, berikan semangat padanya agar mau melakukan kegiatan fisik dan tidak membiarkannya asyik sendiri dengan gadget.

Ajak anak untuk melakukan permainan yang menggerakan fisiknya. Ada beragam aktivitas fisik anak yang bisa dilakukan, seperti bersepeda, menari, berlari, atau bermain bola.

Rutin melakukan aktivitas fisik ataupun olahraga dapat mendukung kesehatan anak secara keseluruhan. Termasuk membantu meningkatkan kesehatan pencernaan sehingga memudahkan anak untuk buang air besar.

Konsumsi susu kaya serat

Selain mengajak anak untuk rutin konsumsi beragam buah dan sayur, Anda bisa menambahkan konsumsi susu formula kaya serat untuk membantu melancarkan sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imunitas tubuhnya.

Jangan lupa untuk membaca aturan pakai produk susu, agar si kecil mendapatkan manfaat dari nutrisi dalam produk tersebut.

Tak hanya memastikan BAB anak lancar dan tidak keras, ibu juga harus memperhatikan gejala lainnya seperti frekuensi BAB si kecil. Dengan begitu, ibu akan lebih mudah mengetahui dan mendeteksi tanda gangguan pencernaan pada anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM