12 Dec 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Moms, ada beberapa pantangan pantangan ibu hamil muda yang harus diketahui. Pantangan ini bisa berupa makanan atau kebiasaan tertentu yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Ketahui apa saja pantangan hamil 3 bulan.
Saat menjalani masa kehamilan, setiap ibu hamil dituntut untuk lebih hati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. Yuk simak 5 pantangan ibu hamil muda yang perlu Moms ketahui.
Pantangan hamil 3 bulan yang pertama, kopi dan alkohol adalah jenis minuman yang dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil pada trimester pertama. Sehingga menjadi salah satu pantangan ibu hamil muda yang perlu diperhatikan. Mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan bayi mengalami fetal alcohol syndrome yang ditandai dengan kelainan fisik, kecatatan intelektual, hingga perkembangan organ vital yang terlambat.
Sementara itu, kandungan kafein dalam kopi bisa menyebabkan bayi terserang ADHD saat beranjak dewasa. Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa kafein bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Namun, Mama bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai konsumsi kafein saat hamil.
Pantangan hamil 3 bulan lainnya adalah merokok. Kandungan nikotin dalam rokok bisa mencapai plasenta dan terserap oleh janin. Akibatnya, bayi bisa lahir prematur dengan berat badan rendah.
Selain merokok, Mama juga sebaiknya menghindari lingkungan dengan paparan asap rokok yang tinggi. Sebab, paparan asap rokok memiliki dampak negatif yang sama terhadap kesehatan mama dan si Kecil dalam kandungan.
Makanan mentah seperti sushi atau daging mentah sebaiknya dihindari ketika usia kehamilan masih tiga bulan. Makanan mentah atau setengah matang bisa menyebabkan bayi lahir dalam kondisi cacat hingga keguguran.
Dalam makanan mentah, terdapat bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan toksoplasmosis. Bakteri itulah yang memicu kelainan atau terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Meski ibu hamil dianjurkan untuk memperbanyak mengonsumsi buah-buahan selama kehamilan, ada beberapa buah yang harus dihindari dan jadi pantangan hamil ibu hamil muda, khususnya saat hamil 3 bulan. Pertama adalah nanas karena mengandung bromelain yang bisa memecah protein. Padahal protein dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan tulangnya.
Buah lainnya yang pantang untuk dikonsumsi adalah pepaya. Sebab, pepaya mengandung papain dan lateks yang bisa menimbulkan alergi dan kontraksi dini. Kemudian, ada semangka dan durian yang bisa menyebabkan kadar gula meningkat sehingga Mama berisiko terserang diabetes gestasional.
Perlu diketahui, kondisi bayi belum cukup kuat ketika usia kehamilan masih tiga bulan. Itulah sebabnya, Mama disarankan menghindari aktivitas-aktivitas berat seperti mengangkat beban berat atau olahraga dengan intensitas tinggi agar tidak membahayakan janin dalam kandungan.
Aktivitas berat bisa memicu otot tertarik, bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, hingga keguguran. Apabila Mama tetap ingin berolahraga, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat selama trimester pertama kehamilan.
Itulah beberapa pantangan hamil 3 bulan. Beberapa aktivitas di atas dianjurkan untuk dihindari demi keselamatan mama dan bayi dalam kandungan.
Telur mentah merupakan makanan yang harus dihindari selama hamil karena dapat terkontaminasi dengan Salmonella. Gejala infeksi salmonella yang dapat terjadi antara lain demam, mual, kram perut, muntah, dan diare. Infeksi ini dapat menyebabkan kram pada rahim yang juga berisiko bayi lahir prematur, meskipun kondisi ini jarang terjadi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Moms sebaiknya selalu memasak telur hingga matang atau menggunakan telur yang sudah dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan dengan tujuan untuk membunuh organisme yang merugikan.
Merkuri merupakan unsur yang beracun dan berbahaya, umumnya ditemukan di air yang tercemar. Makanan yang mengandung merkuri tinggi bisa menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan ginjal. Oleh karena unsur ini terdapat di laut yang tercemar, maka ikan laut yang besar dapat mengakumulasi merkuri dalam jumlah tinggi. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan mengandung merkuri tinggi, hanya jenis tertentu saja Moms. Adapun ikan dengan kadar merkuri rendah sangat berlimpah, diantaranya ikan teri, salmon, nila, dan lain sebagainya. Ikan salmon dan teri merupakan contoh pilihan ikan yang sangat baik karena mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi dan penting untuk janin di dalam kandungan.
Sama halnya seperti konsumsi ikan mentah, makan daging yang kurang matang pun dapat meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri, seperti Toxoplasma, Listeria, dan Salmonella. Jenis bakteri-bakteri ini dapat berdampak pada kesehatan janin di dalam kandungan. Meskipun sebagian besar bakteri biasanya terdapat pada permukaan daging, namun bisa saja bakteri lain tertinggal di dalam serat otot. Makanan dengan daging olahan seperti hot dog juga perlu diperhatikan, sebab jenis daging seperti ini dapat terinfeksi dengan bakteri selama pemrosesan atau dalam penyimpanan. Moms sebaiknya tidak mengonsumsi produk daging olahan, kecuali sudah dipanaskan kembali.
Apakah Moms pecinta kopi, teh, atau minuman cokelat panas? Tentunya minuman-minuman ringan ini sangat lezat dinikmati bersama dengan camilan. Namun, jika Moms sedang hamil, sangat disarankan untuk membatasi asupan kafein. Kafein yang dikonsumsi dalam jumlah tinggi selama kehamilan terbukti dapat membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan bayi rendah saat lahir. Kafein diserap dengan cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta, sebab bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk proses perputaran kafein sehingga kadar kafein yang tinggi dapat menumpuk. Untuk itu jumlah asupan kafein yang disarankan perlu dibatasi hingga kurang dari 200 miligram per hari.
Bakteri dari parasit paling mudah menempel di permukaan buah dan sayuran. Beberapa bakteri dan parasit seperti Toxoplasma, Salmonella, dan Listeria yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui tangan kita sendiri. Bakteri-bakteri ini dapat terkontaminasi pada sayuran selama produksi, panen, proses penyimpanan atau saat distribusi makanan. Salah satu parasit yang berbahaya adalah Toxoplasma yang dapat menyebabkan sebagian besar penderitanya mengalami gejala seperti terserang flu dalam jangka waktu lama. Untuk itulah, Moms sangat penting mencegah hal-hal tersebut dengan selalu mencuci bersih sayuran yang hendak dimasak, mengupasnya, dan mengusahakan untuk mengolah sendiri.
Masa kehamilan merupakan waktu yang tepat untuk Moms melengkapi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan calon bayi dalam kandungan dan kesehatan Moms sendiri. Ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi penting dalam jumlah yang cukup, seperti protein, folat, zat besi dan kolin. Makanan yang bernutrisi bukan berarti menambah porsi makan berkali-kali lipat, malahan hal ini dapat berisiko peningkatan berat badan yang tidak perlu. Memenuhi kebutuhan nutrisi adalah memperhatikan makanan yang hendak dikonsumsi dengan makanan dan minuman pilihan yang mengandung vitamin dan nutrisi cukup selama masa kehamilan. Sedangkan, makanan cepat saji umumnya makanan yang rendah nutrisi dan tinggi akan kalori, gula dan lemak tambahan. Sebaiknya Moms memilih makanan dan camilan yang fokus pada protein, sayuran, buah, lemak sehat, dan karbohidrat yang kaya akan serat.
Minuman berenergi merupakan minuman yang dipercaya membantu tubuh lebih terjaga dan bertenaga. Banyak dari minuman energi mengandung kafein untuk merangsang fungsi otak, serta membantu diri lebih konsentrasi. Moms yang sedang hamil tidak dianjurkan mengonsumsi minuman energi karena kemungkinan kandungan kafein yang tinggi dan bahan lainnya yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Moms bisa membuat jus buah atau memilih makanan sehat yang mengandung banyak vitamin untuk menambah energi dan tetap bugar selama masa kehamilan.
Banyak salad buah atau sayuran yang dapat ditemui dalam bentuk kemasan lengkap dengan saus salad untuk memudahkan kita agar langsung menyantap, tanpa harus mengolah atau memotong. Namun, salad buah atau sayuran yang sudah dikemas memiliki risiko lebih tinggi untuk terkontaminasi dengan bakteri. Bakteri dapat terkontaminasi saat salad buah atau sayuran diproduksi, disimpan, atau dalam proses pengemasan. Untuk itulah, sebaiknya Moms mengolah salad buah atau sayuran sendiri, selain karena bisa dipastikan lebih segar, juga lebih bersih dalam pengolahannya.
Kecambah mentah atau tauge, termasuk semanggi, lobak, dan kacang hijau dapat berpotensi terkontaminasi dengan Salmonella. Salmonella adalah jenis bakteri yang paling umum menjadi penyebab terjadinya diare. Lingkungan yang lembap dibutuhkan oleh benih untuk jenis bakteri ini mulai tumbuh. Untuk alasan inilah, ibu hamil dianjurkan menghindari konsumsi kecambah mentah, namun apabila kecambah sudah dimasak maka aman dan baik dikonsumsi oleh ibu hamil.
Makanan laut dingin seperti tiram mentah, sashimi dan sushi berisiko lebih tinggi terkontaminasi dengan listeria. Listeriosis adalah penyakit infeksi bakteri listeria yang muncul akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan bakteri. Apabila Moms ingin menikmati sushi dengan aman, Moms bisa memilih topping atau isian yang benar-benar matang seperti makanan laut yang dimasak, telur yang sudah matang, atau isi sayuran seperti cucumber dan alpukat.
Saat ini Moms sedang hamil dan menyusui? Atau Moms sedang ingin mencari perlengkapan bayi mulai dari stroller hingga pakaian? Jika Moms membutuhkan perlengkapan ibu dan bayi, Moms bisa mengunjungi website MOOIMOM, sebagai toko online perlengkapan ibu hamil dan menyusui terlengkap.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM