05 Nov 2020
Grandys Sofia
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Saat memasuki masa kehamilan, hormon Moms tentu akan berubah dan akan ada fase-fase untuk mudah menangis yang terkadang sering tanpa sebab. Apakah hal ini menjadi normal ataukah memang sudah sewajarnya ibu hamil mudah menangis? Dapatkan penjelasannya setelah ini, ya!
Masa kehamilan ini, tentu akan menjadi euforia bagi Dads dan juga Moms yang langsung merasakannya, oleh sebab itu tak jarang tangisan yang muncul adalah tangisan yang membahagiakan.
Selain itu, adanya perubahan fisik yang terus bertambah seiring usia kehamilan yang terus bertambah juga, Moms akan merasakan naik turunnya kondisi hati karena perubahan ini akan dideskripsikan oleh bagian otak dalam mengatur perasaan dan kondisi hati, Moms. Menangis adalah menjadi sesuatu yang wajar dialami oleh Moms karena terjadinya fluktuasi suasana hati dan juga bersamaan dengan emosi.
Pengingat diri bahwa dalam masa kehamilan, ada janin yang harus selalu dijaga dan membutuhkan rasa kasih sayang yang mengalir dari suasana hati Moms juga lho. Ketika suasana hati sedang dalam posisi yang terpuruk dan berakhir dengan tangisan, janin akan mendapatkan efek dari emosi yang Moms rasakan saat itu juga. Di masa-masa kehamilan ini, ada banyak sekali proses tumbuh kembang dari janin yang ada di dalam kandungan.
Faktor terbanyak yang menjadi penyebab ibu hamil mudah menangis karena dipengaruhi hormon saat berada di Trisemester 1. Perubahan hormon berupa kadar estrogen dan juga hormon progesteron di dalam tubuh Moms meningkat dan sangat jelas perubahannya dengan kondisi dan juga suasana hati.
Bersamaan dengan itu juga, adanya perubahan pola pikir selama masa kehamilan dengan bagaimana mempersiapkan masa kehamilan yang sehat hingga nanti lancar saat waktuu persalinan, tentu akan menguras pikiran dan tak jarang Moms menjadi mudah menangis karena terbawa suasana.
Ada banyak resiko yang dapat Moms dapatkan jika tidak dapat mengelola suasana hati ini yang berujung pada resiko pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal. Perkembangan otak janin yang berpengaruh ini lebih tepatnya kepada perkembangan struktur otaknya, ada resiko bayi lahir secara prematur dan berkurangnya transfer oksigen dari Moms ke janin dalam kandungan.
Beberapa hal berikut ini bisa Moms lakukan untuk tidak mengalami rasa sedih yang berlebihan atau frekuensi menangis menjadi lebih sering:
Lakukan Pillow Talk
Melakukan pillow talk dengan suami bisa menjadi solusi akan perasaan di setiap harinya. Dan ceritakan perasaan baik yang terpendam atau sulit untuk diutarakan. Hal ini akan menjadi mudah menjalani hari-hari karena Moms sudah mau berbagi cerita tentang apa yang dirasakan.
Lakukan Meditasi
Melakukan meditasi, banyak sekali kegiatan untuk menenangkan diri dan hanya memperhatikan diri kita beserta pikiran kita tanpa terdistraksi oleh apapun itu. Jika diperlukan ahli atau mentor, bisa untuk Moms coba juga, ya.
Pola tidur yang baik
Prioritaskan untuk tidur yang cukup, mengistirahatkan tubuh dengan tidur sebaikanya sudah mulai dilakukan dengan bisa tidur secara efektif dan tidak terganggu dengan berbagai macam pikiran-pikiran.
Penuhi dengan makanan bernutrisi
Mengkonsumsi makanan yang sehat, tak bisa dipungkiri bahwa dengan rutin konsumsi makanan yang kaya serat, tinggi nutrisi dan gizinya, membuat tubuh melakukan metabolisme dengan baik dan akan berpengaruh juga kepada kondisi tubuh dan suasana hati Moms
Setelah melalui itu semuanya dan mencoba perlahan dengan menerima sewajarnya ketika ada perubahan hormon selama masa kehamilan, rasa sedih perlahan akan menjadi membaik. Menangis dan rasa sedih saat kehamilan, ada dalam posisi yang wajar ketika Moms masih melakukan aktivitas harian secara rutin dan tidak menganggu kondisi mental yang lebih dalam. Semoga sehat-sehat sampai bertemu si Kecil nanti di waktu persalinan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM