22 Jul 2021
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Apakah si Kecil mulai gemar mengonsumsi nori? Tidak perlu khawatir Moms, karena ternyata ada beberapa manfaat nori untuk bayi lho.
Nori sendiri berasal dari tanaman rumput laut yang dikeringkan Rumput laut biasa tumbuh dekat dengan atau di perairan asin. Tumbuhan laut yang satu ini memiliki jenis yang sangat beragam dan umumnya mengandung nutrisi yang mudah diserap oleh tubuh. Lalu, bolehkah bayi makan nori?
Mengutip dari Mayo Clinic, para ilmuwan telah mengelompokkan rumput laut dalam beberapa kategori berdasarkan pigmen, struktur sel, dan sifat-sifat lainnya. Adapun kelompok rumput laut yang dapat dikonsumsi antara lain:
Setiap jenis rumput laut dapat mengandung nutrisi dan mineral yang berbeda. Untuk itu, secara umum nori kaya akan protein, karbohidrat, serat, mineral dan asam lemak tak jenuh.
Selain itu, sebuah studi dalam Journal of Applied Phycology menunjukkan bahwa nori juga mengandung nutrisi bermanfaat seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, zat besi, dan yodium.
Meskipun mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, Moms belum boleh mengajari bayi makan rumput laut sebelum usianya 12 bulan.
Laman WHO menyebutkan bahwa larangan memberikan rumput laut pada bayi di bawah 1 tahun tidak lain karena makanan kaya nutrisi ini mengandung bahan mineral, terutama iodium, yang sangat tinggi. Di mana ini berisiko menyebabkan kelebihan iodium pada bayi.
Bayi hanya membutuhkan iodium sebanyak 90 μg/ hari. Sementara kandungan iodium dalam rumput laut, sebagaimana yang dijelaskan Child Research Net, berkisar antara 1,3 - 1,5 mg/ gram (sekitar 1.300 - 1.500 µg/g) untuk kelp, sedikit lebih banyak pada rumput laut kombu, dan setengahnya pada rumput laut wakame. Meskipun jumlahnya dapat lebih bervariasi tergantung pada jenis dan daerah tumbuhnya.
Bagi bayi yang sudah menginjak usia 1 tahun ke atas, sudah boleh diberikan nori. Berikut manfaat nori untuk bayi yang perlu Moms ketahui:
1. Meningkatkan Fungsi Otak
Sama seperti seafood, rumput laut mengandung tinggi asam lemak omega-3. Nori juga cocok diperkenalkan kepada bayi yang lebih suka mengonsumsi makanan berserat atau sayuran.
Asam lemak omega-3 selama ini dikenal baik untuk mendukung kesehatan dan fungsi otak bayi yang masih dalam tahap perkembangan. Selain itu, kandungan omega-3 bisa mengurangi gejala ADHD dan asma, serta meningkatkan kualitas tidur bayi.
2. Melancarkan Sistem Pencernaan
Rumput laut merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung tinggi serat yakni sekitar 23-64 persen. Kandungan serat dibutuhkan oleh tubuh si Kecil untuk melancarkan sistem pencernaannya.
Sebab, sistem pencernaan bayi umumnya harus beradaptasi terlebih dahulu ketika pertama kali mencerna MPASI. Rumput laut kering juga membantu menjaga keseimbangan bakteri di usus sehingga fungsi pencernaan bayi menjadi lebih sehat dan makanan bisa diserap secara maksimal.
3. Menstabilkan Berat Badan
Menambahkan nori ke MPASI bayi juga bisa mencegah obesitas dan menstabilkan berat badannya. Jadi, Moms tidak perlu khawatir apabila si Kecil gemar menjadikan nori sebagai camilan.
Kandungan serat dalam rumput laut kering bisa memberikan rasa kenyang lebih lama. Oleh karena itu, bayi tidak mudah lapar atau makan camilan secara berlebihan. Meski begitu, pemberian nori harus disertai dengan makanan bernutrisi lainnya seperti sayur dan buah-buahan.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Manfaat nori untuk bayi selanjutnya adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nori mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, C, dan E, serta antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel tubuh bayi dari kerusakan akibat radikal bebas.
Sel tubuh bayi yang bisa bekerja dengan optimal bisa memberikan perlindungan dari serangan penyakit yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Rumput laut adalah sumber terkaya iodium pangan. Meskipun kedengarannya bagus, terlalu banyak yodium juga bisa berbahaya. Iodium memang merupakan mineral yang sangat penting untuk fungsi tiroid. Di mana mineral ini digunakan oleh kelenjar tiroid untuk membantu mengatur metabolisme dan perkembangan, terutama pada bayi dan anak-anak.
Meskipun tiroid dapat menyesuaikan diri dengan asupan yodium yang lebih tinggi, masih sangat mungkin terjadi masalah tiroid jika terlalu banyak mengonsumsi yodium seperti hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif). Baik pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa.
Jadi, bayi 6-12 bulan belum boleh mengonsumsi rumput laut ya, Moms. Setelah ulang tahun pertamanya, konsultasikan dengan dokter jika ingin mulai mengajari bayi makan rumput laut.
Berikan si Kecil asupan MPASI yang tepat apabila Moms mengombinasikannya dengan nori. Jangan lupa untuk memberikannya alat makan yang aman dan bebas racun seperti MUGU Feeding Set. Tersedia dalam banyak pilihan model dan warna, menjadikan feeding set ini aman jika digunakan dalam jangka waktu lama.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM