07 Feb 2021
Jessica Nathania
7-12 bulan
7-12 bulan
Kunci dari membesarkan dan mendampingi anak hiperaktif yaitu kesabaran, perhatian penuh, dan waktu yang didedikasikan lebih banyak. Untuk tujuan mendorong perkembangan anak yang hiperaktif ini, sebagai orang tua perlu belajar mengelola perilaku anak dengan baik.
Meskipun suatu hal wajar jika anak aktif dan memiliki energi yang seperti tidak ada habisnya. Namun, orang tua tetap harus mencurigai jika keaktifan tersebut membuat ia sulit mengendalikan aktivitasnya dan reaksinya terhadap setiap kejadian yang terjadi di sekitarnya, karena kondisi tersebut bisa jadi tanda dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Anak yang mengidap ADHD seringkali sulit memusatkan perhatian pada suatu hal dan cenderung tidak bisa diam, serta impulsif. Sedangkan anak hiperaktif ditandai dengan terus-menerus bergerak, bicara, dan sulit untuk diam atau tenang. Anak hiperaktif juga terlihat sering menyela percakapan orang lain dan cenderung tidak bisa sabar menunggu giliran.
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif, akan tetapi kondisi ini bisa dikelola melalui banyak hal diantaranya dukungan dari orang tua, pendidikan, dan penanganan yang tepat. Selain itu, biasanya dokter akan memberikan obat untuk bantu mengontrol gejala ADHD dan menganjurkan anak untuk terapi. Simak penjelasan selengkapnya mengenai cara menangani anak yang hiperaktif di bawah ini.
Tentu bukan hal yang mudah jika harus menghadapi anak yang bergerak terus ke sana ke mari tiada henti. Tidak sedikit orang tua yang lelah untuk menginstruksikan anak agar diam dan tenang, bahkan banyak juga yang membiarkannya saja karena sudah kewalahan. Sebenarnya, bagaimana cara yang paling efektif atasi anak yang hiperaktif?
1. Membuat Aturan yang Jelas di Rumah
Anak hiperaktif perlu dihadapi dengan disiplin yang tegas. Selain tegas, orang tua juga perlu terstruktur. Dikarenakan anak hiperaktif pada umumnya mengalami masalah dalam memahami lingkungan yang tidak tertata. Untuk itu, jika Moms ingin bersikap tegas, lakukan juga dengan terstruktur. Tidak perlu ragu untuk mengemukakan kesalahan anak dan menyampaikan keinginan Moms agar anak belajar membedakan mana yang salah dan benar.
Baca Juga: Waspadai Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI, Bisa Jadi GERD, Lho!
2. Tidak Membatasi Waktu Bermain
Anak yang terus bergerak seperti tak kenal lelah, justru membuat orang tuanya yang sebenarnya menjadi lelah. Alhasil, tidak sedikit orang tua yang menghukum atau menyuruh anak duduk diam dengan tujuan mengurangi waktu bermainnya.
Padahal, hal ini kurang tepat bila diterapkan kepada anak hiperaktif. Hal tersebut bisa meninggalkan energi yang tersisa, jika energinya tidak disalurkan justru tingkat hiperaktivitas anak akan semakin meningkat. Bukan berarti orang tua tidak boleh disiplin terhadap anak, hanya saja tidak perlu sampai membatasi waktu bermainnya.
3. Hindari Tugas yang Terlalu Rumit
Seringkali anak yang hiperaktif sulit mengikuti suatu instruksi yang terlalu rumit. Sebaiknya Moms memberikan tugas atau perintah kepada anak yang sekiranya ringan dan tidak terlalu menyulitkan.
Seperti contoh, jika Moms ingin anak untuk segera tidur, namun harus cuci muka dan cuci kaki terlebih dahulu. Maka, instruksi yang dapat diberikan adalah masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan cuci kaki dahulu, jangan langsung menyuruhnya tidur.
4. Kurangi Hal yang Bisa Mendistraksi Anak
Anak hiperaktif sangat mudah terganggu oleh hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Maka, mengerjakan tugas sekolah yang membutuhkan konsentrasi tentu menjadi tantangan tersendiri baginya.
Moms bisa membantunya dengan menyediakan ruangan yang nyaman serta minim distraksi agar anak lebih mudah untuk berkonsentrasi. Pastikan juga untuk menciptakan ruangan yang nyaman agar anak senang saat masuk ke dalamnya.
Baca Juga: Bayi Sering Cegukan? Begini Cara Mengatasinya, Moms
5. Buat To Do List
Membuat daftar tugas atau kegiatan yang harus dilakukan anak akan sangat membantunya. Daftar tugas tersebut bisa digunakan untuk menjadi pengingat saat anak sedang terdistraksi di tengah-tengah waktu mengerjakan tugas. Arahkan anak untuk melihat kembali daftar tersebut saat anak mulai menunjukkan sikap hiperaktif.
6. Ajak Olahraga Bersama
Cara sederhana mengatasi anak hiperaktif yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak berolahraga. Hal ini bertujuan untuk mengalihkan energinya ke hal-hal yang lebih positif. Arahkan anak untuk bergabung dalam kegiatan olahraga di sekolah, seperti sepakbola atau basket. Moms juga bisa rutin mengajak anak bersepeda atau lari. Anak yang hiperaktif membutuhkan banyak energi positif untuk dilakukan, salah satunya yaitu dengan berolahraga.
Orang tua yang memiliki anak hiperaktif disarankan untuk tidak menghukum atau membentak jika terkadang anak sulit untuk diberitahu atau sedang tidak bisa diam. Hal ini akan membuatnya semakin tidak nyaman dan meningkatkan hiperaktivitasnya. Dampingi anak dengan penuh kesabaran dan tetap latih untuk disiplin. Semangat, Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM