10 Sep 2021
Dinda Ayu Saraswati
Posisi tidur bayi baru lahir hingga usia tiga bulan perlu diperhatikan orang tua, karena di usia ini, bayi rentan mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) alias sindrom kematian bayi mendadak. Kondisi ini bisa terjadi saat bayi kehabisan nafas karena posisi tidur bayi yang salah.
Namun, jangan sampai karena ingin sekali membuat bayi tidur dengan aman dan nyaman, Moms malah membuat bayi berada dalam bahaya. Salah satunya saat memberikan seperangkat sleep positioner pada bayi.
Meski diklaim aman, namun hal tersebut justru membuat posisi tidur bayi menjadi lebih berbahaya karena bisa menyebabkan kekurangan napas. Berikut ini penjelasan seputar posisi tidur bayi yang salah dan bagaimana seharusnya posisi tidur bayi yang benar?
Menempatkan bayi tidur dekat benda-benda seperti sleep positioner, mainan, bantal dan selimut akan meningkatkan risiko mati lemas secara tidak disengaja dan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).
Menurut FDA, beberapa bayi ditemukan dalam posisi tidur bayi berbahaya di sebelah positioner tempat tidur. Bahkan, ada laporan bayi meninggal setelah ditempatkan dalam salah satu produk tersebut. Dalam kebanyakan kasus, bayi keluar dari posisi yang telah ditentukan, berguling dan mati lemas karena kekurangan oksigen.
FDA telah mengatur produk bayi yang mengklaim dapat menyembuhkan, mengobati, mencegah atau mengurangi penyakit atau kondisi tertentu pada bayi.
Beberapa perusahaan sleep positioner mengklaim bahwa produknya mencegah SIDS. Tetapi FDA mencatat tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim tersebut.
Beberapa perusahaan tersebut mengklaim dapat membantu meredakan penyakit gastroesophageal reflux (GERD), suatu kondisi yang menyebabkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Perusahaan lain mengklaim posisi tidur bayi membantu membantu mencegah sindrom kepala datar (plagiocephaly).
Selain penggunaan sleep positioner, ada juga beberapa posisi tidur bayi yang berbahaya. Salah satunya adalah saat posisi bayi tidur menyamping atau malah tidur tertelungkup.
Pada usia awal bayi, otot leher bayi masih lemah sehingga bayi masih belum dapat menangkap kepalanya, terutama saat posisi tengkurap.
Hal ini membuat orang tua khawatir bayi tidak bisa bernafas saat tidur atau malah menelan kembali jika muntah saat tidur.
Selain itu, pada posisi tengkurap menyamping, bayi dapat tidur lebih nyenyak, lebih lama, lebih tidak merespon terhadap suara, lebih tidak bergerak dan lebih sulit terbangun. Hal-hal ini menyebabkan bayi lebih berisiko terjadinya SIDS, pada posisi tengkurap dan telentang.
"Saya memberi tahu orang tua bahwa anak mereka memiliki jalan napas normal dan sistem saraf normal, sehingga mereka memiliki mekanisme untuk mencegah muntah masuk ke paru-paru," kata Dr. Ari Brown, seorang dokter anak di Austin, Texas, dan seorang pejabat juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP).
Bahkan ketika Moms yakin bahwa bayi berbaring telentang semalaman saat tidur, akan sangat penting untuk menghindari menempatkannya di permukaan yang lembut dan tidak menempatkan barang-barang lain di sampingnya.
Juga hindari tidur di kasur air, sofa, atau kasur empuk. Kasur yang kuat yang ditutupi oleh tirai tipis yang tidak menjulur adalah tempat tidur paling aman. Jauhkan semua mainan dan boneka selama masa bayi. Gunakan pakaian tidur seperti one-piece sleeper tanpa penutup sebagai alternatif selimut.
Posisi tidur bayi yang benar adalah bayi pada posisi terlentang, baik saat tidur siang maupun malam. Posisi ini adalah posisi yang paling aman untuk bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan posisi ini sebagai cara terbaik untuk mengurangi resiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) pada si kecil sampai ia berusia 1 tahun.
Bukan hanya menghindari SIDS, posisi tidur tersebut tidak berbahaya untuk bayi karena Si Kecil dapat bernafas dengan bebas dan tidak merasa pengap saat beristirahat.
Karena mustahil untuk selalu memantau pergerakkan bayi selama tidur, AAP merekomendasikan agar semua bayi ditempatkan untuk tidur telentang.
Beberapa dokter berpikir bahwa tidur menyamping mungkin menjadi alternatif yang masuk akal agar mudah mengembalikan posisi tidur bayi menjadi terlentang.
Akan tetapi, bukti terbaru menunjukkan bahwa tidur menyamping juga harus dihindari untuk alasan keamanan.
Beberapa orang tua atau pengasuh mungkin memilih berbagi ranjang dengan bayi mereka. Dalam beberapa budaya, ini adalah kebiasaan umum, tetapi di Amerika Serikat, sebagian besar dokter anak tidak menganjurkannya.
Namun, kebiasaan ini tetap saja kontroversial sehingga sebaiknya Moms hindari. American Academy of Pedriatics (AAP) menekankan bahwa berbagi ranjang sebelum bayi berusia 4 bulan dapat menghadirkan risiko yang sangat besar.
Apabila hal ini tetap dilakukan, sebaiknya orang-orang yang ingin berbagi tempat tidur dengan bayi untuk mengikuti tips ini:
Nah, itulah posisi tidur bayi yang baik dan berbahaya untuk yang perlu Moms ketahui. Biasakan Si Kecil tidur terlentang ya Moms, agar bayi tidak berada dalam posisi tidur yang berbahaya. Berikan MOOIMOM Baby Pillow yang nyaman dan mampu menyerap keringat dengan sempurna.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM