05 Dec 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Sebagai orang tua yang memiliki bayi, sudah seharusnya kita menjadi lebih aware dengan kesehatan si kecil, sebab berbagai macam penyakit yang menyerang si kecil bisa jadi mengancam keselamatan si kecil. Salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat menyerang si kecil adalah pneumonia neonatal. Apa itu pneumonia neonatal? Pneumonia adalah penyakit yang menginfeksi paru-paru dan disebabkan oleh bakteri dan virus. Selain bakteri dan virus pneumonia dapat juga disebabkan oleh jamur. Orang yang rentan terkena pneumonia neonatal adalah bayi berusia kurang dari dua tahun. Diperkuat dengan pres rilis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF pada tahun 2015, menyebut bahwa 20 ribu balita di Indonesia meninggal karena pneumonia, sehingga pneumonia neonatal dianggap sebagai penyebab utama pada bayi
Moms perhatikan ya, gejala utama dari pneumonia neonatal adalah sesak napas, Jika moms mendapati si kecil sesak napas dengan ekstrim sampai menangis, moms perlu waspada sebab gejala tersebut merupakan gejala pneumonia neonatal. Selain itu gejala bisa jadi disertai demam atau tubuh yang dingin seperti sedang hipotermia. Moms harus pastikan juga gejala penyertanya, perhatikan bibir dan ujung kuku si kecil apakah berubah warna menjadi kebiruan atau tidak. Biasanya si kecil juga akan merintih kesakitan saat mengalami sulitnya bernapas, muncul ruam atau kulit menjadi berwarna kuning, intensitas buang air kecil jarang dan jumlahnya sedikit, perut memuncit serta turunnya gula darah.
Apa sebenarnya penyebab pneumonia neonatal pada bayi? Pneumonia neonatal disebabkan oleh beberapa kondisi pada bayi, diantaranya:
Penyebab pneumonia adalah bakteri yang bersumber dari area organ intim ibu atau bakteri yang terdapat di dalam ruang perawatan bayi rumah sakit. Bakteri yang banyak ditemui adalah streptococcus grup A dan grup B, Staphylococcus aureus, dan bakteri batang gram negatif seperti Eschericia coli, Klebsiella sp, dan Proteus sp.
Dalam beberapa kasus, pneumonia neonatal juga disebabkan oleh virus –seperti respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, atau virus influenza.
Jika moms mendapati si kecil dengan ciri- ciri yang sudah disebutkan di atas, moms sebaiknya membawa si kecil ke rumah sakit dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Biasanya jika benar si kecil terkena pneumonia neonatal, dokter akan memberikan keputusan agar si kecil dirawat inap secara intensif di rumah sakit agar dokter bisa memantau perkembangannya. Dokter akan memberikan lebih dari satu antibiotik dengan cara disuntikkan ke dalam infus bayi, hal ini dilakukan guna membunuh kuman penyebab radang paru serta membantu si kecil untuk mengembalikan pernapasan agar normal kembali.
Jika kondisi pernapasan si kecil sangat mengkhawatirkan, dokter akan memasang ventilator mekanik untuk membantu si kecil agar dapat bernapas dengan maksimal.
Perawat juga akan melakukan tindakan rehabilitasi dengan menepuk-nepuk dan menggetarkan punggung bayi untuk mengeluarkan dahak yang ada pada bayi. Jika hal tersebut tidak bekerja maksimal, si kecil akan diberikan obat pengencer dahak atau penyedotan dahak dengan suction namun tidak dalam jangka waktu yang sering.
Moms untuk mencegah pneumonia neonatal, selama kehamilan moms harus kontrol secara rutin ke dokter ya. Jika saat hamil moms juga mengalami demam dalam kurun waktu lebih dari 24 jam, maka segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter agar dokter dapat melakukan penanganan yang tepat sehingga kondisi ini tidak akan berpengaruh ke bayi yang ada di dalam kandungan moms. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan moms selama kehamilan dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi dan bergizi seimbang, selain itu moms juga wajib menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar untuk meminimalisir adanya berbagai bakteri, virus dan kuman. Moms juga harus rajin berolahraga ya!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM