08 Nov 2021
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Pemberian vaksin IPD pada anak usia sebelum 6 bulan terbukti 90% efektif mencegah terjadinya penyakit meningitis atau pun radang paru akibat pneumococcus
Pneumokokus merupakan penyakit yang disebabkan jenis bakteri tertentu yang disebut Streptococcus pneumoniae. Untuk melindungi tubuh dari penyakit pneumokokus, dibutuhkan suntikan vaksinasi pneumonia atau vaksin ipd.
Penyakit pneumokokus paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi dan menyebabkan komplikasi yang signifikan pada orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan kondisi kronis.
Dengan vaksin ipd, tubuh Moms dan si buah hati akan terlindungi dari penyakit pneumokokus selama bertahun-tahun. Salah satu penyebab pneumonia yang paling umum adalah infeksi paru-paru dari bakteri Streptococcus pneumoniae.
Selain paru-paru, bakteri tersebut juga bisa menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa di bagian lain dari tubuh seseorang juga, termasuk aliran darah (bakteremia), atau otak dan tulang belakang (meningitis).
Meski penyakit pneumokokus umum menyerang bayi dan balita, namun orang dewasa yang lebih tua lebih berisiko mengalami komplikasi yang mengancam jiwa dari infeksi pneumonia, jadi penting juga untuk mulai divaksinasi sekitar usia 65 tahun.
Untuk mendapatkan suntikan vaksin IPD, Moms bisa melihat beberapa kelompok usia berikut serta rekomendasi dosis suntikan untuk setiap kelompok usia. Berikut adalah usia-usia yang disarankan untuk menerima vaksin IPD seperti dilansir Healthline.
Seseorang kemungkinan akan menerima salah satu dari dua vaksin pneumonia, yakno vaksin konjugat pneumokokus (PCV13 atau Prevnar 13) atau vaksin polisakarida pneumokokus (PPSV23 atau Pneumovax 23).
Seperti halnya vaksin apa pun, Moms mungkin mengalami beberapa efek samping ringan setelah menerima vaksin pneumokokus. Kedua vaksin pneumonia mungkin memiliki beberapa efek samping seperti bengkak dan demam ringan sekitar 37 derajat Celsius hingga 38 derajat Celsius sebagai reaksi sistem kekebalan yang mengikuti suntikan vaksin.
Namun perlu diingat bahwa zat yang menyusun vaksin biasanya adalah permukaan gula (polisakarida) bakteri yang tidak berbahaya. Tidak perlu khawatir bahwa vaksin akan menyebabkan infeksi.
Berikut adalah ulasan dari beberapa efek samping vaksin IPD seperti dilansir Healthline. Kemungkinan efek samping dari vaksin PCV13, yaitu:
Kemungkinan efek samping dari vaksin PPSV23 meliputi:
Efek samping yang umum pada bayi setelah vaksinasi PCV13 dapat meliputi:
Pada kesempatan yang sangat jarang, efek samping yang serius dapat terjadi, seperti demam tinggi, kejang, atau ruam kulit. Hubungi dokter anak segera jika Moms melihat gejala-gejala ini.
Selain itu, di beberapa kasus beberapa orang dari beragam usia alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam vaksin pneumonia mungkin memiliki beberapa reaksi alergi yang serius terhadap suntikan.
Reaksi paling serius yang mungkin terjadi adalah syok anafilaksis. Ini terjadi ketika tenggorokan membengkak dan menyumbat aliran pernapasan, sehingga sulit atau tidak mungkin untuk bernapas.
Reaksi alergi terhadap vaksin apapun sangat jarang. CDC memperkirakan mereka terjadi pada sekitar 1 dalam 1 juta dosis. Gejala reaksi alergi yang parah biasanya terjadi segera setelah menerima vaksin. Gejala yang parah dapat meliputi:
Pemberian vaksin IPD pada anak usia sebelum 6 bulan terbukti 90% efektif mencegah terjadinya penyakit meningitis atau pun radang paru akibat pneumococcus
Pneumokokus merupakan penyakit yang disebabkan jenis bakteri tertentu yang disebut Streptococcus pneumoniae. Untuk melindungi tubuh dari penyakit pneumokokus, dibutuhkan suntikan vaksinasi pneumonia atau vaksin ipd.
Penyakit pneumokokus paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi dan menyebabkan komplikasi yang signifikan pada orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan kondisi kronis.
Dengan vaksin ipd, tubuh Moms dan si buah hati akan terlindungi dari penyakit pneumokokus selama bertahun-tahun. Salah satu penyebab pneumonia yang paling umum adalah infeksi paru-paru dari bakteri Streptococcus pneumoniae.
Selain paru-paru, bakteri tersebut juga bisa menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa di bagian lain dari tubuh seseorang juga, termasuk aliran darah (bakteremia), atau otak dan tulang belakang (meningitis).
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM