30 Jan 2022
Anggraini Nurul F
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Moms, pernahkah mengalami kondisi payudara yang membuat tidak nyaman? Pastinya ada penjelasan tentang penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meski tidak ada benjolan, payudara bisa terasa nyeri dan kencang disebabkan oleh beberapa kondisi. Penting untuk mengetahui penyebabnya, karena kesehatan payudara harus dijaga setiap harinya.
Kali ini, Orami akan menjelaskan tentang penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, serta cara mengatasi dengan tepat. Moms tidak perlu khawatir, sebab pada kebanyakan kasus, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, di antaranya sebagai berikut:
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang yang paling umum terjadi pada wanita, yaitu menjelang menstruasi. Atau bisa dikatakan, kondisi ini adalah ciri-ciri menstruasi pada wanita subur.
Gejala lainnya yang juga akan Moms rasakan yaitu, payudara membengkak, puting payudara membesar, payudara teras nyeri saat disentuh pada 12-14 hari sebelum masa menstruasi. Ini adalah waktu ketika ovulasi terjadi. Apa yang menjadi penyebabnya?
Nyeri pada payudara dan terasa membengkak ini terjadi karena perubahan-perubahan hormon saat memasuki fase menstruasi.
Salah satunya adalah naiknya hormon prolaktin yang mana adalah hormon untuk meningkatkan produksi susu.
Selain hormon prolaktin, nyatanya kadar hormon estrogen dan progesteron juga akan mengalami peningkatan sebelum menstruasi. Nah, ini juga dapat menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan kencang.
Perubahan-perubahan hormon ini juga bergantung tentang bagaimana sel-sel dalam payudara Moms merespon perubahan tersebut.
Apabila Moms merasakan nyeri pada satu bagian payudara saja, maka tidak perlu khawatir karena kondisi ini wajar terjadi.
Untungnya, kondisi ini akan berakhir ketika fase menstruasi Moms sudah dimulai. Jika memang masih merasa tidak nyaman, maka coba gunakan bra yang nyaman dan tetap aktif bergerak agar aliran sirkulasi darah juga tetap lancar.
Rasa nyeri dan payudara yang membengkak juga dapat menyulitkan Moms saat tidur di malam hari.
Maka dari itu, usahakan untuk menerapkan pola makan yang sehat menjelang menstruasi dan hentikan terlebih dulu asupan kafein untuk menjaga kualitas tidur Moms, ya!
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang berikutnya, yaitu masa kehamilan.
Ya, ibu hamil pasti merasakan perubahan yang signifikan pada payudaranya. Salah satunya adalah kondisi payudara yang nyeri dan terasa kencang. Kondisi ini wajar sekali terjadi.
Dikutip dari American Pregnancy Association, perubahan payudara sudah dapat terlihat sejak trimester pertama. Hal ini disebabkan perubahan hormon yang terjadi saat masa kehamilan. Ketika kadar hormon meningkat, aliran darah, dan retensi cairan juga meningkat.
Hormon progesteron dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menyebabkan peningkatan volume darah ke seluruh tubuh.
Selanjutnya, hormon tersebut juga memicu perubahan pada melanosit, atau sel pigmen, yang memberi warna pada puting Moms.
Nah, kondisi ini menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, hingga sensitif terhadap sentuhan. Maka dari itu, nyeri payudara juga dikaitkan dengan tanda-tanda awal kehamilan.
Seiring berjalannya usia kehamilan, payudara membengkak juga menjadi tanda persiapan produksi ASI untuk bayi nantinya. Jadi, tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini, ya, Moms.
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika payudara terasa nyeri dan membengkak saat hamil mulai membuat tidak nyaman? Moms dapat membeli bra penyangga yang membuat rasa lebih nyaman.
Ketika ukuran payudara bertambah besar, maka pertimbangkan juga bahan bra yang dipilih agar tetap membuat Moms nyaman beraktivitas. Coba gunakan bra berbahan katun yang dapat mengikuti bentuk payudara Moms.
Selain itu, pilih pakaian yang longgar karena area payudara akan menjadi sangat sensitif. Hal ini untuk mencegah iritasi pada area payudara.
Penyebab payudara terasa nyeri dan bengkak karena kehamilan juga bisa diatasi dengan mandi air hangat. Cara ini juga bisa membuat tubuh semakin rileks.
Jika rasa nyeri masih terus berlanjut, Moms dapat segera menemui dokter kandungan untuk meminta obat pereda rasa nyeri yang sudah diresepkan atau disetujui oleh dokter.
Kondisi lainnya yang dapat menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, yaitu mastitis. Mastitis, yang dialami oleh ibu menyusui adalah peradangan pada payudara.
Pada dasarnya, menyusui itu tidak menyakitkan. Namun, apa yang terjadi apabila Moms mengalami mastitis?
Penyebab payudara nyeri dan terasa kencang saat menyusui bisa disebabkan karena luka pada puting atau area sekitar payudara.
Mastitis adalah masalah yang kerap dialami oleh ibu menyusui dan dapat mengganggu proses menyusui Si Kecil.
Melansir dari Mayo Clinic, mastitis pada ibu menyusui juga bisa disebabkan karena penumpukan susu di dalam payudara.
Kondisi ini disebut statis susu atau ASI yang tersumbat, yaitu terhentinya cairan susu dalam payudara.
Adapun beberapa gejalanya, yaitu payudara membengkak, kemerahan, dan terasa licin. Selain itu, ASI juga tidak mengalir keluar.
Apabila nyeri yang terjadi karena luka pada puting payudara, maka Moms dapat mengobatinya dengan olesan lanolin atau dengan ASI sendiri.
Selain itu, beberapa cara lainnya yang mampu mengurangi rasa nyeri payudara saat menyusui, yaitu:
Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
Mengoleskan es ke area payudara untuk mematikan rasa sementara di daerah tersebut.
Gunakan kompresi payudara untuk memungkinan bayi mendapatkan ASI dengan lebih cepat.
Mencoba teknik pernapasan relaksasi yang mungkin telah dipelajari selama kelas persalinan sebelum melahirkan.
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang dapat dicegah dengan cara, yaitu menyusu kedua payudara atau mencoba berbagai ragam posisi menyusui. Pastikan juga ASI tidak menyumbat agar tidak menyebabkan mastitis.
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang bisa terjadi karena olahraga. Mengapa demikian?
Beberapa jenis olahraga nyatanya dapat menjadi penyebab kondisi ini. Contohnya saja, seperti olahraga lari, melakukan latihan beban, atau push-up.
Namun, seringnya, wanita menganggap kondisi ini adalah nyeri otot belaka. Nah, Moms harus dapat membedakan nyeri otot dan nyeri payudara.
Apabila usai berolahraga, Moms merasakan nyeri pada area payudara dan payudara terlihat membengkak, segera istirahat.
Moms bisa mengompres bagian payudara, atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. Pastikan juga untuk meregangkan area tersebut, ya.
Penyebab payudara terasa nyeri dan bengkak bisa terjadi karena salah penggunaan ukuran bra. Nah, kondisi ini bisa terjadi apabila Moms memakai bra yang terlalu kecil sehingga membuat tekanan pada payudara.
Penggunaan bra yang memakai kawat juga dapat menyebabkan nyeri payudara. Untuk itu, pastikan Moms memilih ukuran bra yang tepat agar lebih nyaman saat beraktivitas sehari-hari. Pastikan juga pilihan bra yang dipakai sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan.
Misalkan, saat berolahraga, Moms harus menggunakan sport bra. Penting sekali memakai sport bra yang sesuai ukuran payudara setiap kali Moms berolahraga.
Penggunaan sport bra saat berolahraga penting untuk menjaga postur tubuh dan tentunya mencegah terjadinya nyeri payudara karena olahraga.
Adapun beberapa tanda ukuran bra yang tidak pas, yaitu bra naik ke belakang, strap bra masuk ke dalam kulit, payudara keluar dari cup bra, dan Moms merasa tidak nyaman saat memakai bra.
Pada awal menyusui, puting akan mengalami perubahan karena beradaptasi dengan rangsangan bayi. Tak jarang cara menyusui yang salah pada ibu baru menyebabkan puting menjadi pecah-pecah, sensitif, dan nyeri. MOOIMOM Lanolin Nipple Cream terbuat dari Lanolin yang dimurnikan dari kelenjar sebasea domba. Bertindak sebagai emolien untuk menghidrasi kulit yang kering, kasar, perih, terbentur hingga iritasi kulit ringan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM