Penyebab dan Fakta Janin Menendang dalam Kandungan

calendar icon

20 Aug 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Penyebab dan Fakta Janin Menendang dalam Kandungan

Janin menendang dalam kandungan menjadi salah satu momen yang paling dinanti oleh Moms. Karena dengan ini Moms menganggap bahwa saat janin menendang ia sedang mencoba berkomunikasi dengan Moms. Janin yang menendang dalam kandungan memang merupakan tonggak penting. Hal ini dikarena ikatan emosional pertama yang terjadi antara Moms dan si Kecil yang belum bertemu langsung.

Moms dengan kehamilan pertama kemungkinan akan mendapat tendangan dari bayinya pada usia kehamilan 25 minggu. Selain itu, Moms yang hamil anak kedua dapat merasakan bayi menendang dalam kandungan ketika masuk minggu ke-13. Tendangan tersebut umumnya terasa jika Moms sedang duduk atau sedang dalam posisi rileks.

Intinya, gerakan janin di dalam perut merupakan pertemuan penting pertama antara orangtua dan anak. Untuk lebih jelasnya, Moms perlu memahami penyebab janin menendang dalam kandungan. Berikut ini penjelasannya Moms.

Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Gerakan Janin di Perut, Mom Pernah Merasakan yang Mana?

Penyebab Janin Menendang

Moms mungkin penasaran mengapa janin suka menendang dalam rahim? Atau mungkin gara-gara janin hanya ingin 'say hi'? Berikut adalah 4 hal yang menjadi penyebab janin menendang dalam kandungan.

1. Perkembangan Tulang

Sebuah studi yang dipublikasi Maret 2018 oleh Trinity College Dublin menemukan bahwa bayi banyak bergerak dan menendang dalam rahim karena sedang mengalami pertumbuhan tulang keras dan kartilago (tulang rawan).

"Beberapa interaksi molekul yang dirangsang oleh gerakan janin dan yang memandu sel-sel serta jaringan embrio berguna untuk membangun tulang," kata Paula Murphy, salah satu peneliti dikutip dari Huffington Post.

2. Bayi Butuh "Olahraga"

Menurut Niamh Nowlan, seorang bioengineer di Imperial College London, gerakan awal janin cenderung karena refleks. Namun, beberapa gerakan setelahnya menjadi lebih terkoordinasi karena otak mengendalikannya. Nowlan bilang, gerakan itu penting dilakukan janin, karena sangat memengaruhi kesehatannya.

"Bayi itu perlu bergerak (di dalam rahim) agar sehat setelah lahir, terutama untuk tulang dan persendiannya," katanya dikutip dari Live Science.

3. Memiliki Ruang yang Luas

Tendangan bayi terus meningkat saat trimester kedua. Namun setelah 30 minggu, kekuatan tendangan bayi berkurang. Nowlan dan rekan-rekan penelitinya mengatakan bahwa mereka menduga penurunan gerakan terjadi karena ruang untuk bergerak bayi semakin sempit.

Artinya, jika bayi masih memiliki banyak ruang luas untuk bergerak, maka bayi masih akan sering menendang di dalam rahim Moms.

4. Pertanda Bayi Laki-laki

Satu studi, yang diterbitkan pada tahun 2001 di jurnal Human Fetal and Neonatal Movement Patterns, menemukan bahwa anak laki-laki mungkin bergerak lebih banyak di dalam rahim daripada anak perempuan. Jumlah rata-rata gerakan kaki jauh lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan pada usia 20, 34 dan 37 minggu.

Akan tetapi ukuran sampel penelitian tersebut kecil, hanya 37 bayi, jadi hubungan antara jenis kelamin dan pergerakan janin masih diragukan. Kalau pengalaman Moms bagaimana?

Baca Juga: Posisi Kepala Janin Saat Usia 5 Bulan

Fakta Tentang Tendangan Bayi

Bayi menendang di dalam kandungan memiliki banyak fakta. Selain tanda pada pertumbuhan, beberapa di antaranya, yaitu:

1. Tendangan Pertama

Tendangan pertama mengindikasikan perkembangan dan pertumbuhan ketika bayi di dalam kandungan. Tendangan pertama bayi dapat menunjukkan usia, perkembangan, dan kelangsungan hidupnya. Hal tersebut juga dapat menunjukkan calon bayi Moms aktif. Ketika bayi sedang menggeliat, Moms akan merasakan perut seperti bergetar.

2. Indikator Perangai Bayi

Ketika bayi menendang di dalam kandungan adalah indikator perangai atau kebiasaan bayi ketika nanti dilahirkan. Jika bayi tersebut sangat aktif ketika masih di dalam rahim, kemungkinan kelak ia akan menjadi anak yang aktif. Selain itu, bayi menendang di dalam kandungan juga dapat menjadi kunci perkembangan otak pada bayi.

3. Frekuensi Tendangan Naik ketika Moms Berbaring ke Kiri

Moms hamil yang sedang berbaring miring ke kiri mungkin terkejut ketika calon bayinya menendang berulang kali. Moms jangan panik, hal tersebut bukan berarti sang bayi terjepit, tetapi karena meningkatnya suplai darah ke dalam rahim, sehingga pergerakan bayi meningkat. Tendangan bayi di dalam rahim juga menandakan tubuhnya sedang berenergi.

4. Merespon Lingkungan

Bayi menendang di dalam kandungan juga berarti ia sedang merespon lingkungan. Bayi bergerak sebagai respon untuk memberi tahu makanan apa yang sebaiknya sang Moms makan. Hal ini adalah pola normal dalam perkembangan janin dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

5. Bayi Tidak Menendang Berarti Stres

Jika bayi tidak menendang ketika di dalam kandungan, besar kemungkinan ia mengalami stres. Jika tendangan bayi berkurang setelah usia 28 minggu, segeralah berdiskusi dengan dokter. Berkurangnya tendangan juga dapat menjadi tanda bayi sedang stres. Jika Moms mengalami ini, coba catat berapa lama yang dibutuhkan bayi ketika ia melakukan 10 kali tendangan.

Hal tersebut bisa juga berarti aliran oksigen ke rahim berkurang atau terdapat penurunan kadar gula pada darah sang Moms. Disarankan agar Moms minum segelas air dan berjalan-jalan agak jauh. Apabila bayi tidak bergerak sama sekali, segeralah diskusikan dengan dokter dan lakukan USG jika bayi tidak menendang 10 kali dalam dua jam.

Nah, itu dia penjelasan mengenai janin menendang. Apabila Moms ingin meredakan nyeri selama masa kehamilan, baiknya Moms menggunakan MOOIMOM Maternity Belt untuk menyangga perut dan mencegah nyeri bagian belakang.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM