08 May 2021
Ika
Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi bergerak di sepanjang tuba falopi menuju rahim. Di sana, sel telur akan tertanam pada lapisan rahim. Sel telur membelah diri menjadi sekumpulan sel. Beberapa di antaranya menjadi embrio. Sebagian lain akhirnya menjadi plasenta, yang akan memberi makanan bagi janin dalam rahim.
Tali pusar juga terbentuk di antara janin dan plasenta. Tali pusar-lah yang bertugas mengirim nutrisi sekaligus membuang kotoran. Organ dalam, tulang, dan anggota tubuh kecil mulai terbentuk.
Saat hamil dua bulan, janin memasuki tahap awal mengambil bentuk manusia. Saat menjalani prosedur pemeriksaan melalui perlengkapan USG, bayi terlihat menyerupai tabung melengkung, dengan kepala di satu ujung, dan bokong di ujung lainnya.
Tabung ini adalah tempat sumsum tulang belakang mulai berkembang, bersama dengan plasenta. Sekecil apa pun kelihatannya, pertumbuhan bayi di bulan ke-2 kehamilan hampir sepuluh ribu kali tahap pertama dari keberadaannya.
Ciri-ciri wajah, termasuk mata, hidung, telinga mulai perlahan muncul di kepala, sementara dahi tetap berukuran raksasa. Dokter mungkin akan meminta Moms untuk mendengarkan detak jantung bayi pada sekitar minggu ke-6 kehamilan.
Janin kini sebesar buah lemon! Gambaran itulah yang kira-kira teramati ketika Moms melakukan pemeriksaan USG pada bulan ketiga kehamilan. Bulan yang sekaligus menandai titik balik janin dalam rahim. Pengembangan struktur baru pada tubuh mereka hampir mencapai akhir. Sebagian besar sistem yang menautkan pelbagai organ sudah sepenuhnya terbentuk, meski masih harus disusul beberapa tahap pendewasaan.
Kini tibalah tahap pemeliharaan. Dalam periode ini, sistem janin bakal terus berkembang selama 28 minggu ke depan. Organ-organ mereka pun mulai bekerja. Sistem pencernaan janin mulai melenturkan otot-ototnya—secara harfiah—saat mulai mempraktikkan gerakan kontraksi kala makanan diserap maasuk ke dalam sistem pencernaan.
Sebuah kantung mungil dalam rahim Moms terus membesar, kini, pada usia kehamilan empat bulan. Setiap hari, kantung itu memancarkan secercah kegembiraan, yang rasa-rasanya tak sabar untuk dipeluk. Sabar, ya, Moms.
Usia kehamilan empat minggu, perut Moms kian menganjur ke luar. Siapapun yang melihat perut Moms pasti segera tahu Moms sedang mengandung. Ucapan selamat mulai berdatangan. Jangan sampai lengah.
Cobalah untuk memperbaiki pola makan. Perbanyak asupan gizi seimbang, demi Moms dan janin. Apapun yang moms konsumsi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan si kantung mungil.
Bulan kelima kehamilan. Tersisa empat bulan lagi, sebelum janin dalam rahim, juga Moms, menjalani proses persalinan. Dalam bulan kelima kehamilan, janin memiliki banyak ruang kosong dalam rahim untuk bergerak. Itulah mengapa ketika pemeriksaan USG, tak tampak posisi khusus yang kemarin-kemarin, mungkin, menjadi semacam trademark-nya. Ia kini lebih leluasa bergerak.
Moms sedikit-sedikit akan merasakan gerakannya. Seperti dibuai perasaan yang berdebar-debar dari dalam perut. Quickening, sebutan bagi debaran ini, terkadang tak bisa dikenali sebagian ibu hamil yang baru memasuki bulan kelima mengandung. Tapi lama-kelamaan semakin terasa, kok, getarannya.
Seperti bulan-bulan sebelumnya, gizi seimbang tetap krusial terpenuhi dalam masa kehamilan ini. Maka menjadi penting juga memastikan Moms menghindari makanan tertentu yang tak dianjurkan dokter kandungan.
Asam Folat, Penyokong Pertumbuhan Tulang Janin
Pernahkah Moms mendengar, seorang ibu hamil harus banyak makan karena “memberi makan dua orang”, yaitu ibu dan calon bayi?
Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat, namun yang lebih dibutuhkan ialah asupan zat gizi mikronutrien dan makronutrien untuk mendukung ibu dan janin yang dikandung. Mikronutrien adalah komponen makanan seperti vitamin dan mineral, yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah relatif kecil. Sementara, makronutrien adalah nutrisi yang memberikan kalori atau energi. Makronutrien didapatkan dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Seperti yang Moms telah ketahui, tubuh akan mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan. Agar tubuh tetap berenergi serta calon bayi berkembang baik, Moms harus memilih berbagai makanan dari setiap jenis nutrisi selama kehamilan. Makanan yang Moms pilih nantinya menjadi sumber nutrisi utama calon bayi.
Saat hamil atau saat pasangan mulai merencanakan untuk memiliki buah hati, terutama sang istri akan diminta mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat atau bisa juga suplemen asam folat. Meski begitu, tahukah Moms apa saja manfaat asam folat terutama bagi ibu hamil?
Mencegah Cacat Tabung Saraf
Asam folat berperan penting untuk membantu tabung saraf bayi berkembang dengan baik. Hal itu akan menghindarkan bayi dari risiko cacat tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida.
Anensefali adalah kondisi saat bayi dilahirkan tanpa otak dan tulang tengkorak. Bayi yang menderita anensefali umumnya akan meninggal setelah dilahirkan. Sementara itu, spina bifida merupakan kelainan yang membuat bayi memiliki celah pada tulang belakang dan saraf tulang belakangnya. Bayi yang mengalami kondisi ini berisiko mengalami berbagai komplikasi, mulai dari kesulitan berjalan, infeksi otak dan saraf tulang belakang, masalah tumbuh kembang, hingga kecacatan permanen.
Tak hanya tabung saraf, beberapa peneliti pun mengemukakan bahwa asam folat juga dapat mencegah terjadinya bibir sumbing dan penyakit jantung bawaan pada bayi.
Mencegah Keguguran
Mencukupi asupan asam folat harian sebelum dan selama hamil juga diyakini mampu mencegah terjadinya keguguran. Keguguran merupakan hilangnya kehamilan atau kematian janin saat usia kehamilan masih tergolong muda, yaitu kurang dari 20 minggu. Selain keguguran, asam folat juga dipercaya dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa gangguan kehamilan lain, seperti kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM