08 Jun 2021
Dinda Ayu Saraswati
Persalinan
Persalinan
Tanggal prediksi kelahiran adalah tanggal yang diperkirakan melalui beberapa cara, seperti perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan melalui pemeriksaan USG yang dilakukan oleh dokter. Tanggal prediksi ini bukanlah hal mutlak, dan kelahiran bayi bisa saja terjadi di luar tanggal prediksi.
Namun, Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang semakin dekat bisa menjadi hal menegangkan bagi ibu hamil. Penuh harapan dan penantian, tapi juga dirundung kecemasan. Apalagi jika HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi dan bayi belum lahir. Penyebab kelahiran mundur dari HPL belum bisa diketahui pasti. Namun, ada beberapa kecenderungan yang dapat menjadi alasan kenapa HPL bisa mundur.
Sebelum mengetahui penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya, ada satu hal yang perlu dipahami oleh Moms dan Dads, bahwa prediksi tanggal kelahiran bukanlah suatu hal yang mutlak. Bayi lahir bisa saja terjadi di luar tanggal prediksi.
The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menggunakan patokan ini untuk pengelompokan usia kandungan untuk siap melahirkan:
Persalinan biasanya berlangsung kurang lebih 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Namun, HPL mungkin saja jatuh lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari 40 minggu, yakni sekitar minggu ke-38 hingga minggu ke-42 usia kehamilan. Jadi, usia kehamilan 40 minggu sebenarnya tidak menjadi patokan utama kelahiran bayi.
Bayi yang lahir sebelum usia kandungan 37 minggu didefinisikan sebagai prematur. Sedangkan bayi yang lahir di usia kandungan 42 minggu atau lebih dikenal dengan postmature (ini bisa juga dikategorikan sebagai overdue pregnancy.
Lantas, apa penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya? Dilansir dari situs healthline, simak beberapa alasan yang dapat menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya berikut ini:
1. Kelahiran Pertama
Apakah Moms akan melahirkan bayi pertama? Hal ini bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya. Persalinan kali pertama memang cenderung memiliki waktu lebih lama dari perkiraan. Hal ini terasa berbeda dibandingkan persalinan kali kedua atau ketiga.
Memang, Moms dan Dads sudah tidak sabar untuk bertemu dengan si Kecil. Tapi, jangan pernah mencoba untuk mendorong persalinan sendiri ya, Moms! Tetaplah bersabar dan ikuti setiap anjuran dokter kandungan dan bidan, sambil menunggu waktu melahirkan yang akurat.
2. Berat Badan Berlebihan
Satu lagi alasan penting mengapa Moms perlu memerhatikan kenaikan berat badan selama kehamilan. Karena ternyata, berat badan berlebih turut memengaruhi ketepatan waktu lahir, lho. Kelebihan berat badan ini cenderung membuat tubuh lambat merespons proses persalinan. Pengaruhnya membuat sinyal-sinyal listrik dalam sel otot rahim melemah.
Oleh sebab itu, inilah mengapa risiko operasi caesar dilakukan lebih tinggi pada ibu hamil yang memiliki kelebihan berat badan.
Apabila Moms memiliki masalah terkait berat badan selama kehamilan, diskusikan dengan dokter untuk menemukan solusi, khususnya menjelang waktu perkiraan persalinan.
3. Komplikasi Kehamilan
Meski jarang terjadi, tapi adanya komplikasi kehamilan atau masalah plasenta pada bayi bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Itulah sebabnya, ketika hamil Moms sangat disarankan untuk menjaga pola makan, pola hidup, dan teratur berkonsultasi ke dokter kandungan atau bidan setiap bulan. Hal ini untuk mencegah dan mendeteksi dini jika ada masalah khusus terkait kehamilan.
4. Riwayat Menstruasi yang Tidak Teratur
Coba perhatikan siklus haid Moms sebelum mengandung. Apakah Moms memiliki masalah dengan siklus haid atau siklus menstruasi yang tidak teratur? Jika ya, maka hal ini bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Ketika Moms memiliki riwayat siklus haid tidak teratur, hal ini tentu membuat pergeseran siklus haid sehingga perkiraan lahir menjadi lebih sulit ditentukan. Flek biasa sering dianggap sebagai hari pertama haid pada bulan terakhir. Akhirnya, dokter kandungan juga bisa ikut salah membuat perhitungan tanggal perkiraan lahir.
5. Janin Berjenis Kelamin Laki-laki
Jika saat pemeriksaan ultrasonografi ditemukan Moms memiliki janin dengan jenis kelamin laki-laki, bersiaplah untuk kemungkinan waktu persalinan kelak lebih lama. Beberapa penelitian menyebutkan adanya perbedaan waktu ini karena janin laki-laki biasanya lebih berat dan lebih besar daripada janin perempuan
Akibat ukuran tubuh yang lebih besar ini, persalinan dengan janin laki-laki juga cenderung memiliki risiko lebih besar pula untuk memiliki komplikasi. Termasuk untuk melakukan operasi caesar.
6. Penggunaan Pil Kontrasepsi
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa jika sebelum hamil Moms teratur mengonsumsi pil KB, maka ada kemungkinan besar persalinan menjadi lebih lama. Hal ini menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Selalu komunikasikan kebiasaan Moms kepada dokter kandungan sebelum hamil. Dengan informasi yang “kaya” dari Moms, maka dokter kandungan bisa memahami kebutuhan dan kondisi kesehatan Moms serta bayi dalam kandungan.
7. Janin Belum Siap Dilahirkan
Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, perubahan hormon membuat jantung, paru-paru, kulit, dan organ vital lainnya mulai bersiap untuk bekerja di luar rahim. Inilah sebabnya mengapa bayi prematur kadang-kadang membutuhkan bantuan pernapasan, yakni karena paru-paru mereka kurang berkembang.
Jika si Kecil belum juga menunjukkan tanda-tanda persalinan pada minggu ke 40 atau 41, maka ada kemungkinan akan dilakukan induksi atau hanya tetap menunggu.
Semua bergantung pada hasil pemeriksaan dokter. Menunggu biasanya dilakukan jika berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan janin memang belum siap untuk dilahirkan. Jadi, tetap bersabar ya!
Apabila sudah HPL tetapi Si Kecil belum juga lahir, apalagi jika janin sudah berusia 41 minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Biasanya dokter kandungan akan mempertimbangkan berbagai penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya dengan beberapa cara, baik secara natural atau prosedur medis.
Biasanya, untuk menstimulasi otot rahim, Moms akan disarankan untuk melakukan olahraga ringan, menstimulasi area puting payudara agar rahim kontraksi, bercinta lebih sering, minum teh raspnerry, hingga memberi obat prostaglandin dapat diberikan untuk memancing leher rahim (serviks) dan menginduksi persalinan.
Meski demikian Moms perlu melalui beberapa tes terlebih dahulu jika ternyata
bayi belum lahir walaupun sudah lewat HPL, seperti:
Ketika sudah “aman” dan dokter memperbolehkan Moms untuk segera melahirkan, dokter kandungan akan mempertimbangkan induksi atau operasi caesar. Namun, ada juga dokter kandungan yang tetap menyarankan Moms untuk menunggu hingga waktu melahirkan tiba.
Demikian beberapa hal penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya yang perlu Moms ketahui. Jangan lupa untuk selau menjaga kesehatan tubuh dengan rutin mengonsumsi suplemen kehamilan PRENAVITA Milk Vanilla ya Moms!
Karena mengandung asam folat yang dibutuhkan oleh Moms dan janin, suplemen ini direkomendasikan demi mencegah bayi cacat lahir. Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM