24 Sep 2021
Anggraini Nurul F
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Mirror syndrome adalah kondisi ketika ibu hamil dan janin yang dikandungnya sama-sama mengalami pembengkakan akibat penumpukan cairan.
Mirror syndrome merupakan komplikasi kehamilan yang jarang terjadi. Kemunculan awal penyakit ini biasanya pada usia kehamilan 16-34 minggu. Dalam istilah medis, penyakit ini juga disebut dengan Ballantyne syndrome atau triple edema.
Melansir Jurnal A&A Practice dari International Anesthesia Research Society (IARS), mirror syndrome adalah kondisi komplikasi kandungan yang langka dan mengancam nyawa ibu beserta bayinya.
Sementara itu, kondisi klinisnya pertama kali ditemukan pada 1892 oleh John W Ballantyne.
Penyakit ini dikenal juga sebagai sindrom ballantyne, maternal hidrops, triple edema, dan pseudotoksemia. Terminologi mirror syndrome sendiri diperkenalkan pertama kali oleh O'Driscoll.
Melansir Journal of Scientific and Technical Research, Biomedical, biasanya mirror syndrome berkembang karena kondisi janin. Penyebab mirror syndrome di antaranya adalah isoimunisasi rhesus, sindrom twin-twin transfusion, infeksi virus, malinformasi janin, tumor janin atau plasenta. Mirror syndrome berasosiasi dengan tanda-tanda pada kematian janin dan kerentanan ibu. Proses penjangkitan penyakit ini belum diketahui. Mirror syndrome dapat diketahui pada usia kehamilan 22,5 minggu hingga 27,8 minggu. Sementara itu, pengobatan biasanya mendahulukan ibu, kecuali jika janin memiliki probabilitas untuk disembuhkan selama berada di utero.
Kondisi ibu cenderung akan membaik secara drastis setelah melahirkan atau kematian janin. Kondisi-kondisi atau gejala yang dialami pada ibu akibat mirror syndrome akan hilang setelah perawatan ataupun persalinan (rata-rata 8,9 hari). Terkadang, proses persalinan bayi akan sulit akibat fetal ascites yang besar hingga menyebabkan obstruksi. Berdasarkan penjelasan yang diperoleh dari publikasi Sultan Qaboos University Medical Journal, fetal ascites merupakan kondisi abnormal yang biasanya dilaporkan dalam hubungannya dengan penyebab non imun. Kemungkinan kematian janin pun tinggi, terutama ketika ascites berkembang sebelum usia 24 minggu dari kehamilan. Pada kasus besarnya fetal ascites dalam mirror syndrome, persalinan dapat dilakukan pada kasus ini setelah aspirasi cairan ascites tersebut. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan pada kondisi mirror syndrome salah satunya bergantung pada fetal hydrops. Fetal hydrops adalah kondisi serius pada janin, yaitu akumulasi abnormal dari cairan pada dua atau lebih dari bagian janin, mencakup ascites, efusi pleural, efusi perikardian, dan edema kulit. Ketika penyebab spesifik dari fetal hydrops dapat diidentifikasi dan diperbaiki melalui perawatan utero, penyembuhan dari sindrom Ballantyne dapat terjadi. Akan tetapi, ketika penyebab dari fetal hydrops tidak dapat diidentifikasi dan disembuhkan, persalinan perlu segera dilakukan untuk menghindari kematian janin dan komplikasi maternal. Proses terjangkitnya sindrom ini masih belum diketahui meskipun banyak postulat yang telah dibuat. Berkali-kali upaya yang dilakukan masih belum mendapatkan hasil untuk mengetahui penyebab fetal hydrops meskipun telah dilakukan investigasi mendetail.
Gejala dan tanda mirror syndrome pada ibu hamil mirip dengan preeklamsia, yaitu:
Belum diketahui apa yang menyebabkan mirror syndrome, namun kondisi ini diduga terkait dengan hidrops fetalis, yaitu penumpukan cairan pada organ janin, terutama di paru-paru, jantung, dan perut janin.
Meski penyebabnya belum diketahui, mirror syndrome diketahui lebih sering terjadi pada ibu hamil dengan kondisi berikut:
Seperti telah dijelaskan di atas, gejala mirror syndrome mirip dengan preeklamsia. Oleh karena itu, metode pemeriksaan untuk mirror syndrome sama dengan metode yang digunakan untuk menentukan preeklamsia. Pemeriksaan juga dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat penumpukan cairan pada janin atau hidrops fetalis.
Beberapa metode pemeriksaan yang dilakukan adalah:
Cara mengatasi mirror syndrome adalah dengan mengeluarkan janin segera. Bila usia janin belum matang, ibu akan melalui persalinan prematur. Persalinan prematur bisa dilakukan dengan pemberian obat yang merangsang persalinan atau melalui operasi caesar.
Setelah bayi lahir, dokter akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh bayi. Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk mencegah gagal jantung dan membantu ginjal membuang kelebihan cairan tubuh.
Selanjutnya, bayi yang terlahir prematur ini akan dirawat secara intensif di neonatal intensive care unit (NICU).
Mirror syndrome sulit untuk dicegah. Pencegahan terbaiknya adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter kandungan. Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk memantau kondisi ibu dan janin, serta mendeteksi lebih dini bila ada kelainan, baik pada ibu maupun janin.
Jangan lupa kunjungi website kami yah Moms di www.mooimom.id sebagai toko online perlengkapan ibu hamil dan menyusui terlengkap yah Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM