25 Dec 2021
Anggraini Nurul F
Gaya Hidup
Gaya Hidup
Moms, tahun 2022 tinggal menghitung hari lagi, nih. Apakah kamu sudah membuat resolusi tahun baru? Biasanya salah satu target yang hampir selalu ada di daftar resolusi setiap orang adalah target hidup lebih sehat, salah satunya dengan menurunkan berat badan.
Bagi Moms yang merasa memiliki berat badan berlebihanmungkin berpikir untuk melakukan diet. Salah satu diet yang dapat dijalani, yaitu dengan menentukan menu diet karbo agar bisa menjadi lebih langsing di tahun 2022.
Namun sebelum itu, mari simak penjelasan mengenai diet karbo dan rekomendasi menu diet karbo berdasarkan dokter spesialis gizi.
Jadi, diet yang Moms lakukan benar-benar bekerja maksimal dalam menurunkan berat badan dan tetap aman bagi kesehatan tubuh keseluruhan.
Menurut dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah-Pondok Indah, yang dimaksud dengan menu diet karbo adalah diet rendah karbohidrat dengan beberapa variasi sebagai berikut:
Untuk dapat melakukan diet rendah karbohidrat (LCD) maka setidaknya inilah menu diet karbo yang dapat dikonsumsi dalam sehari menurut dr. Juwalita:
Perlu Moms ketahui bahwa perhitungan menu diet karbo tersebut belum termasuk asupan protein serta lemak yang diperlukan dalam sehari, ya.
Selain itu, ingatlah bahwa Moms tidak diperkenankan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat olahan serta gula tambahan.
Tentunya saat melakukan diet rendah karbohidrat, porsi karbohidrat dalam menu diet karbo akan cenderung digantikan dengan lemak.
Namun, pilihlah jenis lemak tidak jenuh yang baik untuk kesehatan, misalnya alpukat, kacang-kacangan, ikan, minyak nabati seperti olive oil, minyak bekatul, minyak jagung, ataupun canola.
Hindarilah untuk menambahkan lemak-lemak jenuh yang berasal dari hewani dalam menu diet karbo Moms.
Diet rendah karbohidrat (low carbohydrate diet, LCD) direkomendasikan oleh beberapa konsensus Internasional untuk orang dewasa dengan diabetes tipe 2, terutama yang disertai dengan obesitas (kegemukan).
Namun ingat ya Moms, bahwa yang direkomendasikan adalah jenis LCD, bukan very low carbohydrate diet (VLCD).
"Diet rendah karbohidrat (LCD) dalam berbagai penelitian telah terbukti dapat menurunkan berat badan dan mempertahankan penurunan berat badan lebih baik dibandingkan dengan diet rendah lemak (low fat diet)," jelas dr. Juwalita.
Apabila Moms ingin mencoba melakukan diet rendah karbohidrat (LCD), maka mayoritas karbohidrat yang harus dikonsumsi adalah sayur-sayuran, buah-buahan, serta whole grain seperti nasi merah, nasi coklat, jagung, oat, dan quinoa.
"Dalam suatu penelitian pada subjek perempuan yang melakukan diet rendah karbohidrat dengan mengonsumsi tinggi protein nabati serta lemak nabati akan menurunkan risiko mengalami penyakit jantung sebesar 30 persen serta menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20 persen dibandingkan dengan subyek perempuan yang mengonsumsi diet tinggi karbohidrat namun rendah lemak," kata dr. Juwalita.
Bahkan dalam suatu penelitian besar jangka panjang, angka kematian (mortalitas) dalam 25 tahun menurun pada orang yang melakukan diet rendah karbohidrat namun porsi karbohidratnya digantikan dengan lemak ataupun protein hewani seperti daging sapi berlemak, butter (mentega), kulit ayam, serta jeroan.
Sama seperti paparan dr. Juwalita, Mayo Clinicmengungkapkan bahwa diet rendah karbohidrat yang menekankan pada sumber karbohidrat, lemak, dan protein yang sehat dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Satu teori mengapa diet rendah karbohidrat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke adalah bahwa mereka membantu melindungi lapisan pembuluh darah.
Ada lapisan licin dan berlendir di dalam pembuluh darah kita yang terlihat seperti satu miliar rambut kecil di bawah mikroskop yang kuat, yang disebut glikokaliks.
Fungsi utama dari lapisan ini, yaitu untuk melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan untuk mencegah pembekuan darah.
Penelitian yang diterbitkan oleh American Diabetes Association, mengemukakan bahwa gula darah tinggi (sebagai akibat dari asupan karbohidrat yang tinggi) secara signifikan mengurangi lapisan pelindung ini yang mengakibatkan kerusakan pada lapisan pembuluh darah.
Sebaliknya, melakukan menu diet karbo dapat melindungi lapisan dalam pembuluh darah sehingga menurunkan kemungkinan penyakit kardiovaskular.
Faktanya, hampir semua diet yang membantu Moms dalam menurunkan berat badan berlebih dapat meningkatkan gula darah dan kadar kolesterol, setidaknya untuk sementara waktu.
Saat program diet sudah hampir berhasil, Moms jagan lupa gunakan korset untuk mempermudah dalam mengecilkan ukuran perut Moms. Saat berat badan sudah mulai turun, perut Moms mungkin akan terlihat bergelambir. Jangan khawatir, Moms bisa gunakan Korset Pelangsing Melahirkan dari MOOIMOM.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM