Naik Sepeda Motor saat Hamil, Berbahayakah?

calendar icon

26 Jun 2021

author icon

Ika

category icon

Trimester Pertama

Naik Sepeda Motor saat Hamil, Berbahayakah?

Aktivitas kaum hawa tidak selalu terhenti ketika memasuki masa kehamilan. Mobilitas tetap bisa dilakukan, termasuk bagi yang biasa berkendara. Ada catatan-catatan bagi ibu hamil yang masih setia berkendara dengan sepeda motor, baik itu membonceng maupun mengendarai sendiri.

Apakah boleh ibu hamil naik motor dan tidak memiliki risiko akan guncangannya? Nah, efek buruk naik sepeda motor bagi kehamilan secara langsung belum bisa dipastikan. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hal-hal buruk ketika mengalami guncangan naik motor saat hamil.

Dalam beberapa kasus, guncangan naik motor saat hamil dapat menjadi aktivitas yang berbahaya untuk Moms yang sedang hamil. Guncangan yang sering kali dialami adalah saat Moms melewati permukaan jalan yang tidak rata ketika mengendarai atau membonceng motor. Hanya saja, guncangan tersebut tergantung pada intensitas dan juga frekuensinya.

Moms tentu merasakan adanya guncangan itu. Bagi yang hamil muda, sebisa mungkin hindari saja keadaan yang bisa mengakibatkan guncangan saat naik motor atau naik ojek. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Arief Kurnia dari RSKIA Sadewa Yogyakarta menyarankan pasiennya untuk jeda naik/membonceng motor saat hamil muda (triwulan satu).

Alasannya, janin dalam kandungan perlu dijaga sejak dini dan lebih untuk menghindari kondisi fatal dalam berkendara. Selain itu, kekuatan janin maupun ibu hamil tidaklah sama satu dengan yang lainnya sehingga penting untuk tetap menjaga aktivitas berat dan berisiko.

guncangan naik motor saat hamil

Di dalam kandungan, sebenarnya janin terlindungi dengan baik oleh air ketuban yang memang melindunginya dari guncangan yang keras. Namun saat hamil muda, janin lebih rentan terhadap guncangan karena perlindungannya belum maksimal. Usianya juga masih sangat muda. Ketahanan tiap janin juga berbeda. Jadi, risiko guncangan naik motor saat hamil tetap ada, yaitu:

Risiko trauma. Dalam kehamilan awal dapat terjadi risiko trauma apabila Moms sering mengalami guncangan, termasuk saat naik motor. Guncangan juga dapat membuat Moms mudah kelelahan karena tubuh harus bekerja ekstra untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, terutama pada bagian otot punggung, pinggang, perut dan paha yang akan meregang untuk menjaga kestabilan.

Risiko keguguran. Guncangan dengan frekuensi tinggi dan sering dialami saat kehamilan masih dalam rentang trimester pertama berisiko memicu keguguran. Selain melalui jalanan rusak, pengereman yang mendadak juga dapat menimbulkan guncangan yang keras yang membahayakan janin dalam kandungan.

Baca juga: Jangan Sampai Melewatkan Makanan Trimester Pertama Ini

Moms yang sedang hamil dengan kondisi medis tertentu dan sering mendapatkan guncangan saat naik motor juga memiliki dampak tidak baik bagi janin. Kondisi kehamilan yang berisiko ketika mengalami guncangan saat naik motor antara lain:

  • Ibu hamil yang berisiko tinggi melahirkan bayi prematur
  • Ibu hamil dengan letak plasenta terlalu rendah (plasenta previa)
  • Ibu hamil dengan gangguan pada tulang belakang
  • Ibu hamil dengan kondisi serviks yang lemah
  • Ibu hamil dengan pengalaman pernah perdarahan

Mengendarai atau menjadi penumpang sepeda motor saat sedang hamil itu boleh-boleh saja. Pada umumnya, Moms dianjurkan untuk melakukannya setelah memasuki trimester kedua kehamilan, dengan catatan, kondisi ibu dan janin dalam kandungan sehat tanpa keluhan.

guncangan naik motor saat hamil

Bepergian dengan motor di trimester kedua kehamilan dianggap cukup aman dan tidak berbahaya, sebab janin sudah mulai tumbuh dan berkembang. Moms juga mungkin sudah merasa lebih nyaman dengan kondisi kehamilan karena telah melewati masa-masa penyesuaian.

Meski relatif aman, ibu hamil tetap disarankan untuk selalu berhati-hati selama berkendara, terutama bila Anda memiliki kondisi medis yang perlu diwaspadai. Risiko paling berbahaya ketika naik motor sebenarnya adalah mengalami kecelakaan lalu lintas, seperti tabrakan atau tergelincir.

Kecelakaan kendaraan bermotor juga bisa menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya, seperti luka pada rahim dan solusio plasenta yakni pelepasan plasenta dari tempat implantasi normalnya di rahim sebelum kelahiran.

Baca juga: Mengenal Plasenta, Sangat Penting Tetapi Berisiko Mengalami Gangguan

Ketika memasuki trimester ketiga kehamilan, disarankan untuk tidak berkendara kembali. Soalnya, pada masa ini, Moms mungkin akan menemui kesulitan mengendarai sepeda motor karena perut yang membesar. Kendali pada stang motor dan upaya menyeimbangkan tubuh menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

Pada trimester ketiga, kinerja gerak refleks dan persendian juga tidak seoptimal keadaan sebelum kehamilan. Nah, untuk itu, Moms disarankan menggunakan moda transportasi yang lebih nyaman. Salah satunya kendaraan jenis mobil.

Selain berkendara saat hamil, aktivitas lain juga lebih mudah menyebabkan kelelahan saat hamil. Moms juga lebih rentan didera nyeri pada punggung. Situs Mooimom menyediakan sabuk hamil yang dapat meredakan gejala sakit punggung akibat kelelahan. Selain kebutuhan ibu hamil, Mooimom juga menyediakan perlengkapan anak, untuk Si Kecil, kelak.

sabuk hamil


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM