14 Nov 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
Keluarga
Keluarga
Kejang adalah kondisi yang terjadi saat sel saraf pada otak mengirimkan sinyal listrik secara tiba-tiba dan berlebihan serta tak terkendali.
Sementara itu, kejang parsial terjadi saat kondisi tersebut hanya terjadi pada salah satu sisi otak saja. Jika yang terdampak adalah sisi otak sebelah kanan, yang mengalami gangguan adalah tubuh sebelah kiri.
Begitu pula sebaliknya, jika yang terdampak adalah otak sebelah kiri, yang mengalami gangguan adalah tubuh sebelah kanan.
Kejang awalnya terjadi pada lengan atau kaki dan kemudian bergerak ke atas pada sisi tubuh yang sama. Akan tetapi, kejang ini tidak berlangsung lama.
Segala golongan usia dapat mengalami kejang ini. Namun, kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia lebih dari satu tahun, atau orang-orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
Untuk melakukan pencegahan, Anda bisa mengurangi faktor risiko yang ada. Silakan untuk berdiskusi dengan dokter agar bisa mendapatkan informasi lebih lanjut.
Orang yang mengalami kejang parsial biasanya tidak bisa mengingat gejala apa saja yang muncul saat sedang kejang. Namun, berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin terjadi:
Baca juga:
Moms Pahami 5 Penyebab Sariawan pada Anak dan Cara Mengatasinya
Gejala lain yang mungkin juga Anda rasakan:
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter. Pasalnya, tubuh masing-masing orang berbeda. Oleh sebab itu, selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Walaupun para ahli masih belum bisa mengidentifikasi penyebab dari kejang parsial, tetapi Anda mungkin bisa menggolongkan kejang berdasarkan ada atau tidak adanya pemicu.
Kejang karena adanya pemicu: terjadi karena kondisi alami dalam tubuh, seperti:
Secara umum, obat anti kejang dapat membantu mengatasi kondisi ini. Namun, pasien mungkin harus mencoba mengonsumsi obat ini dengan dosis yang berbeda-beda sebelum menemukan jenis obat dan dosis yang tepat.
Oleh sebab itu, selama penggunaan obat, dokter akan mengawasi kondisi Anda untuk memastikan ada atau tidaknya efek samping. Hal ini bertujuan untuk menemukan jenis obat terbaik untuk Anda. Pasalnya, setiap pasien memiliki respons yang berbeda terhadap obat.
Selain itu, operasi mungkin menjadi salah satu alternatif yang perlu Anda pertimbangkan, khususnya jika penggunaan obat masih belum bisa mengontrol kejang.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM