Catat! Ini yang Harus Dilakukan Saat Bayi Mengalami Kejang

calendar icon

07 Feb 2021

author icon

Jessica Nathania

category icon

Catat! Ini yang Harus Dilakukan Saat Bayi Mengalami Kejang

Semua orang tua tentu akan panik dan sedih jika melihat bayinya tiba-tiba kejang, bukan? Kondisi kejang yang dialami bayi sering dianggap sebagai epilepsi. Nyatanya, belum tentu demikian. Jika terjadi peningkatan suhu tubuh, bayi bisa mengalami kejang demam atau disebut juga febrile seizure.

Bayi yang mengalami kenaikan suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat Celcius bisa terjadi kejang. Selain dikarenakan peningkatan suhu, kejang demam yang dialami bayi juga terjadi akibat suatu proses ekstranium (di luar kelainan otak). Kondisi ini biasanya dialami anak usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun. Banyak juga yang menyebut kondisi ini sebagai ‘step’ pada anak. 

Peningkatan suhu yang berujung kejang bisa dipengaruhi oleh faktor infeksi yang terjadi pada tubuh anak. Di sisi lain, kejang demam yang terjadi pada bayi biasanya akan reda dengan sendirinya tanpa harus konsumsi obat secara rutin. Namun, jika anak sudah menunjukkan gejala demam, maka suhu tubuhnya harus cepat diturunkan agar tidak menyebabkan kejang.

Kejang yang terjadi pada bayi pun berbeda-beda. Moms sebaiknya mengetahui sehingga dapat menangani dengan tepat.

Macam-macam Kejang Pada Bayi

1. Kejang Demam
Kejang yang diakibatkan oleh demam akan ditandai dengan bayi yang terlihat memutar matanya dan anggota tubuhnya seperti kaku atau tersentak-sentak. Menurut penelitian, 4 dari setiap 100 bayi usia 6 bulan hingga 5 tahun bisa mengalami kejang yang dipicu oleh demam tinggi.

2. Kejang Infantil 
Kejang jenis ini cukup jarang terjadi pada tahun pertama bayi. Bayi akan menekukkan badan ke depan atau melengkungkan punggungnya serta kaku pada lengan dan kaki. Kejang ini umumnya terjadi saat anak bangun atau tidur, bahkan setelah menyusui. 

3. Kejang Fokus
Pada kondisi ini bayi akan terlihat berkeringat, pucat pada wajahnya, kaku pada otot tertentu, seperti jari, lengan, atau kaki. Bayi juga tidak jarang bisa tersedak, menjerit, dan bahkan hilang kesadaran.

Baca Juga: Perut Bayi Kembung dan Berbunyi, Benarkah Pencernaan Bayi Terganggu?

4. Kejang Absen 
Kejang ini ditandai dengan bayi yang menatap dengan tatapan kosong. Ia mungkin bisa berkedip cepat atau tampak sedang mengunyah. Kondisi ini umumnya terjadi cepat, kurang dari 30 detik dan dapat terjadi dalam beberapa waktu.

5. Kejang Atonik 
Kejang atonik atau yang dikenal serangan drop membuat bayi mengalami kehilangan otot secara tiba-tiba yang akhirnya membuat lemas dan tidak responsif. Bayi yang sedang dalam posisi merangkak atau berjalan bisa terjatuh ke lantai dengan tiba-tiba.

Cara Atasi Kejang Pada Bayi

Selain dari 5 jenis kejang diatas, masih ada kejang tonik dan kejang mioklonik dengan tanda-tanda yang hampir mirip. Sungguh kondisi yang membuat orang tua cemas. Meskipun terkesan sangat mengkhawatirkan, namun menurut American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa kejang pada anak biasanya bukan suatu keadaan darurat medis, karena akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar lima menit.

Ada pertolongan pertama yang bisa Moms lakukan untuk meredakan kejang pada anak, antara lain:

- Tetap tenang dan berikan pertolongan untuk mencegah bayi cedera atau luka selama mengalami kejang
- Berikan sentuhan ringan dan panggil namanya dengan keras untuk mengalihkan perhatiannya
- Tetap dampingi anak
- Turunkan bayi ke tanah lalu putar badannya ke samping untuk mencegahnya tersedak
- Pastikan tidak ada benda-benda berbahaya di sekitarnya
- Jangan menahan bayi ketika sedang kejang
- Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut bayi karena bisa membuatnya terluka atau tersedak
- Tunggu beberapa saat, jika kejang sudah berlangsung lebih dari 5 menit, maka Moms bisa ambil tindakan untuk membawanya ke rumah sakit


Selain langkah-langkah diatas, berikut ini cara untuk atasi kejang yang berulang kali pada anak.

- Konsumsi obat epilepsi, tentunya semua obat yang dikonsumsi harus dengan saran dokter dan mengetahui penanganan serta dosis yang tepat
- Diet ketogenik. Diet ini dapat bantu mengurangi jumlah kejang yang terjadi pada anak.
- Pengobatan herbal. Pengobatan herbal nampaknya semakin populer, termasuk untuk menghilangkan kejang pada anak.
- Konsumsi vitamin. Vitamin tertentu seperti vitamin B-6, magnesium, dan vitamin E dapat bantu menghilangkan kejang pada anak. 
- Stimulasi saraf vagus. Perawatan ini dilakukan dengan mengirimkan gelombang kecil energi ke otak dari salah satu saraf vagus.

Baca Juga: Bukan Hanya Soda, Ini 2 Minuman yang Dilarang untuk Ibu Menyusui!

Untuk menghadapi kondisi kejang pada bayi diperlukan ketenangan dari Moms sendiri. Ikuti langkah-langkah untuk memberikan pertolongan pertama pada bayi. Selalu konsultasikan ke dokter untuk saran penggunaan vitamin maupun obat penghilang kejang bagi bayi. Jika kondisi kejang tidak kunjung hilang, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. 
 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM