04 Sep 2021
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi umumnya mulai berjalan ketika usianya menginjak 12-18 bulan. Di saat inilah mereka cenderung lebih mudah mengalami memar. Umumnya, memar pada bayi pada kondisi ini tidaklah mengkhawatirkan.
Memar terjadi ketika pembuluh darah di bawah kulit sensitif mereka robek sehingga darah pun keluar. Kondisi ini menimbulkan munculnya tanda berwarna gelap di kulit
Beberapa hal yang menjadi penyebab memar pada bayi di antaranya:
Tentu tak mengherankan ketika anak terjatuh saat eksplorasi area di sekitarnya. Makin parah cedera yang dialami, memarnya pun akan kian besar. Sifatnya proporsional.
Ini adalah salah satu masalah gangguan darah yang umum terjadi pada bayi. Kondisi ini ringan dan ditandai dengan kondisi anak mudah mengalami lebam dan juga mimisan. Pada orang dewasa, penyakit ini bergejala darah haid berlebih dan perdarahan setelah operasi.
Ini adalah istilah medis untuk kondisi trombosit yang rendah. Penyebabnya beragam, mulai dari tidak adanya produksi trombosit atau kondisinya hancur.
Kekurangan vitamin K1 atau K2 juga dapat menyebabkan bayi mudah mengalami memar. Sebab, vitamin ini diperlukan untuk proses pembekuan darah. Mereka memproduksi prothrombin yang membantu proses menggumpalnya darah.
Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping memar pada bayi. Contohnya aspirin, obat kejang, dan beberapa jenis antibiotik. Oleh sebab itu, perlu hati-hati betul sebelum memberikan obat kepada si kecil. Pastikan sudah mendapat lampu hijau dan supervisi ketat dari dokter.
Memar pada bayi di lokasi yang tak biasa seperti lengan bagian atas, telinga, leher, hingga bokong. Selain itu, bentuk memar dengan bentuk spesifik seperti bekas gigitan, terkena rokok, atau bekas sabetan sabuk juga kian memperjelas bahwa memar terjadi akibat penganiayaan.
Sebisa mungkin, jangan panik ketika melihat lebam pada bayi. Sebab, ini adalah konsekuensi normal dari keseharian mereka. Lalu, apa yang sebaiknya orangtua lakukan untuk mengatasinya?
1. Kompres dingin
Langsung setelah anak mengalami cedera, segera aplikasikan kompres dingin. Bungkus dengan kain bersih dan jangan pernah menempelkan es langsung ke kulit mereka. Tempelkan selama kurang lebih 15-20 menit, beberapa kali selama 24 jam pertama sejak mengalami cedera.
Kompres es batu dapat membantu mengurangi peradangan pada area luka. Selain itu, juga membantu meredakan nyeri dengan membuat area luka terasa kebas. Namun jangan lakukan cara ini apabila terdapat luka terbuka.
2. Posisikan area memar lebih tinggi
Apabila memungkinkan, bawa area yang terluka lebih tinggi daripada jantung. Sebagai contoh apabila memar pada bayi terjadi di tulang kering, maka topang kakinya dengan lebih banyak bantal. Tujuannya untuk mengurangi memar dan bengkak.
3. Kompres hangat
Setelah 48 jam atau dua hari, aplikasikan kompres hangat berupa kain bersih ke area luka selama 10 menit. Metode ini bisa diaplikasikan tiga kali sehari. Kompres hangat dapat membantu sirkulasi ke area yang sakit dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Namun, pastikan jangan terlalu panas melainkan hangat. Jangan pula membiarkan bayi sendirian sambil memegang heating pad.
4. Beristirahat
Sebaiknya anak tetap beristirahat hingga memar mulai mereda. Pilih aktivitas yang tidak terlalu menggunakan area yang luka. Selain itu, jaga pula agar mereka tidak melakukan kegiatan yang berisiko menyebabkan cedera lagi.
5. Pereda nyeri
Sulit untuk mengetahui apakah bayi Anda mengeluh nyeri atau tidak. Apabila bayi rewel, dan cenderung meringis atau menangis apabila diberikan penekanan halus pada area memar, ada kemungkinan bayi merasakan nyeri yang mengganggu. Ada banyak cara meredakan nyeri akibat memar, contohnya obat atau salep untuk memar pada bayi. Sesuaikan dosis dan jenisnya berdasarkan rekomendasi dokter.
Moms bisa gunakan salep merk Thrombophob yang bermanfaat untuk mencegah penggumpalan darah di bawah kulit atau lebam. Penggumpalan darah di bawah kulit ini bisa disebabkan oleh beragam hal, seperti cedera, pemasangan infus, atau varises.
Thrombophob mengandung heparin natrium sebagai bahan aktif di dalamnya. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja protein yang berperan dalam proses pembekuan darah.
Jangan lupa kunjungi website kami di www.mooimom.id yah Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM