Ketahui Lebih Lanjut Mengenai Thalasemia Beta Mayor Pada Anak

calendar icon

25 Apr 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Ketahui Lebih Lanjut Mengenai Thalasemia Beta Mayor Pada Anak

Ketahui lebih lanjut tentang thalasemia beta mayor pada anak yuk. Thalasemia pada anak bisa menyebabkan rendahnya kadar sel darah merah atau anemia. Ketika anak menderita thalasemia bisa mengalami anemia jangka panjang yang sering disalahpahami sebagai anemia yang disebabkan kekurangan zat besi.

Thalasemia pada anak adalah penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal. Hemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke tubuh. Kondisi ini bisa disebut thalasemia alfa atau thalasemia beta, tergantung dari gen yang hilang atau berubah.

Ada banyak jenis thalasemia, dengan tingkat keparahan dari tidak menunjukkan gejala sampai yang fatal. Thalasemia pada anak terbagi menjadi dua, yakni thalasemia minor dan thalasemia mayor pada anak.

Yuk pelajari lebih lengkap mengenai thalasemia mayor pada anak.

Thalasemia Beta Mayor Pada Anak 

thalasemia beta mayor pada anak

Thalasemia pada anak yang berjenis mayor bisa berakibat fatal. Penderita thalasemia pada anak alfa mayor umumnya meninggal saat masih bayi, sedangkan jika thalasemia pada anak yakni beta mayor membutuhkan transfusi darah secara rutin. Selain itu ada beberapa jenis thalasemia yang tak terlalu parah.


Baca Juga:
Thalasemia pada Anak - Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi


bannerbanner

Gejalanya beragam, pengidap jenis kelainan darah ini umumnya pucat, mudah lesu, dan memiliki selera makan yang buruk. Mereka tumbuh lambat dan sering mengembangkan penyakit kuning. Tanpa perawatan yang tepat, limpa, hati, dan jantung bisa membesar.

Nah, berikut ini bentuk thalassemia mayor berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Thalassemia Alfa Mayor

Jenis thalassemia ini biasanya terjadi pada bayi sejak masih dalam kandungan. Penyebabnya karena tidak ada atau kurangnya produksi protein dalam sel darah merah. Akibatnya, janin akan mengalami anemia yang cukup parah, kelainan jantung, hingga penimbunan cairan tubuh.


Baca Juga:
Ini Gejala Thalasemia Pada Anak, Harus Bagaimana Ya?


Oleh karena itu, janin yang didiagnosis mengalami thalassemia ini harus mendapatkan transfusi darah sejak dalam kandungan hingga ia lahir. Tujuannya jelas, untuk menghindari risiko kematian janin.

2. Thalassemia Beta Mayor

Jenis thalassemia ini bisa disebut yang paling parah. Setelah didiagnosis, pengidapnya diharuskan untuk melakukan transfusi darah secara rutin. Umumnya pada 1-2 tahun pertama kehidupan, pengidap jenis kelainan darah ini cenderung sering sakit. Inilah yang membuat pertumbuhan dan perkembangannya jadi terganggu.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM